Paruh kedua dimulai dengan ketegangan sama, juga Shin Tae-yong yang sama masih marah-marah dari pinggir lapangan, tak bisa dibantah pelatih kepala tak puas dengan semua penampilan ditampilkan oleh pasukan Garuda Muda.
Semua penurunan ini makin parah setelah dua pergantian pemain dari Uzbekistan, tak sampai tiga menit setelah pergantian pemain ketiga dari mereka, Garuda Muda kebobolan (menit 67'). Melalui aksi dari Khusain Norchev (masuk pada menit 46'), assist dari Muhammadkodir Khamraliev (masuk pada menit 65').
Menit 84', situasi diperparah dengan kartu merah oleh Rizky Ridho yang tak sempat menarik kembali kakinya setelah membuang bola, keputusan terkeras dari Shen Yin Hao harus dikatakan. Dengan ini, Rizky Ridho dipastikan dicoret untuk perebutan posisi ketiga besok.
Situasi tidak membaik beberapa saat kemudian, gol bunuh diri melalui Arhan Pratama.
Sudah tak ada keberuntungan tersisa, Garuda Muda sudah kehilangan harapan untuk masuk ke final, tambahan waktu 16 menit lewat tak terasa. Timnas U23 harus merelakan gelar piala Asia, cepat sembuh untuk menghadapi pertandingan perebutan peringkat ke-3.
Review pertandingan
Sebelum ini, tak bisa dipungkiri hasil pertandingan kali ini sangat layak untuk diterima seperti "pil pahit yang harus kita telan untuk kembali sehat seperti sedia kala."
Beberapa hari ke belakang, tampak sekali Garuda Muda selalu berhasil menang, meski tidak dalam situasi ternyaman sekalipun. Semua berjalan terlalu baik hingga Uzbekistan menyapa, salah satu tim muda yang membuat kita mengecheck ulang realitas.
Di tengah dukungan signifikan dari luar, maupun dalam lapangan, dan tak bisa dibantah dukungan dari Uzbekistan tak mungkin sebesar kita, terbukti juga dari suporter tersedia dalam lapangan. Meski demikian, semua ini tak berpengaruh untuk mereka, tetap bermain tenang dan spartan, jauh lebih spartan dari permainan paling spartan yang pernah dimainkan Garuda Muda.
Setidaknya, hari ini kita belajar satu hal ini, dibutuhkan ketenangan dan rasa ingin menang untuk bisa memenangkan pertandingan, suporter bisa membantu bermain dalam lapangan. Jadi, pemain harus bisa menemukan solusi sendiri untuk semua permasalahan dihadapi.
Setelah semua, ini merupakan kali pertama Garuda Muda tampil dalam salah satu ajang terbesar sepakbola Asia, bisa bermain hingga sejauh ini sudah luar biasa. Memang ini semua jauh dari kata baik, jauh dari harapan, tetapi masih banyak waktu tersisa untuk kembali lebih kuat lagi.