Meski, kembali tak bisa dipungkiri tim ini tetap tak boleh tinggi hati, di atas kertas Jepang atau Korsel masih berada satu atau dua level di atas tim ini. Kalau menang merupakan sebuah tujuan, maka Garuda muda harus mengerjakan perbaikan.
Kesadaran depan gawang
Bukan sebuah rahasia masalah utama tim Garuda merupakan penyelesaian akhir, mereka bermain terlalu banyak skill individu hingga melupakan tujuan utama, terlebih untuk tim kelompok usia. Padahal, skema pelatih kepala cukup jelas dengan umpan pendek.
Meski, tak bisa dipungkiri pemain seperti Rafael Struick, Arhan Pratama, Justin Hubner, juga Nathan Tjoe a-on bukan tipe pemain suka menggiring bola, tetapi sisa pemain lain jauh lebih banyak dan ini jelas tak bisa dibiarkan.
Berhadapan dengan Jepang atau Korsel, Garuda Muda harus bermain lebih mematikan, selalu ingat untuk tak lagi membuang-membuang peluang, ingat juga tim ini bukan Brasil yang bisa dengan mudah, satu atau dua pemain langsung merepotkan pertahanan.
Marselino Ferdinand, Witan Sulaeman, Kelly Stroyer, Rizki Ridho, juga beberapa pemain lain harus bermain lebih menang, tidak perlu terburu-buru untuk maju yang berakhir akan kehilangan bola, mereka harus bisa lebih melihat teman di sekitar, lebih nyaman untuk menguasai bola.
Tanpa Nathan tjoe-a-on
Pertandingan pertama, dari awal paruh kedua tim sudah bermain 10 orang di atas lapangan, lalu pelatih kepala memasukkan Nathan tjoe-a-on yang baru datang untuk langsung bermain, meski kita semua tahu tidak menang, tetapi tim berhasil menguasai pertandingan, kekalahan jumlah betulan tak terasa.
Pertandingan kedua, Nathan sudah bisa bermain dari awal pertandingan, masih berakhir baik, tim mengontrol semua, bahkan berhasil membuat penyerang liga 2 Prancis, Traore gagal untuk mencetak gol ke dalam gawang. Semua tentu tak lepas dari peran Nathan tjoe-a-on sebagai pemain sentral, jendral tengah yang memutuskan serangan.
Pertandingan kemarin, semua sudah terasa lebih mudah, terlebih Justin Hubner juga sudah kembali bisa bermain dari awal untuk tim utama. Nathan tjoe-a-on tak seluar biasa seperti pertandingan sebelum ini, tetapi tetap konsiten bermain baik.
Masalahnya, sang Pemain harus kembali pulang ke Belanda untuk bermain bersama dengan SC Heerenveen. Turnamen AFC U-23 bukan FIFA agenda, PSSI juga sangat memahami akan hal ini, mereka sudah mengerti akan kehilangan Nathan tjoe-a-on setelah lolos dari grup. Tidak ada yang bisa dikatakan di sini, Garuda Muda harus pasrah kehilangan.
Padahal, duet dari Nathan dan Ivan Jenner di sana baru dimulai, menonton Marselino bermain lebih agresif juga baru beberapa pertandingan, kini tim ini harus kembali membangun ulang di saat bertemu dengan dua tim diunggulkan.