Mohon tunggu...
Hadenn
Hadenn Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Football and Others

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kecerobohan atau Keganjilan yang Membungkus Malam Garuda Muda?

16 April 2024   02:18 Diperbarui: 16 April 2024   18:01 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Witan Sulaeman mencoba merekrut bola dari kaki Abdullah Al-Yazidi di laga Qatar U-23 vs Indonesia U-23, Senin (16/4/2024) (c) Dok. PSSI

Laga pertama untuk garuda muda dalam piala AFC, mereka diharuskan menghadapi tim tuan rumah, Qatar salah satu unggulan dalam turnamen ini. Garuda muda harus bisa menang di sini, terlebih hasil pertandingan Australia kontra Jordan berakhir imbang.

Garuda muda tampil dengan skuad terkuat tersedia, meski tak bisa dipungkiri Justin Hubner belum bergabung dalam tim. Mantan kapten tim muda Wolves masih harus menjalani satu laga untuk Cerezo Osaka, sebelum kembali bersama tim besok.

Selain itu, Nathan yang sempat dikabarkan dicoret terlihat cukup gagah akan memulai dari bangku cadangan, baru bergabung bersama tim kemarin. Shin Tae-yong tidak melihat kesiapan untuk langsung bermain di sana.

Terlepas dari semua ini, garuda muda tampil dengan pemain yang ada. Ini tak bisa dipungkiri kesempatan terbaik untuk pemain-pemain ini membuktikan bisa bermain bersama tim utama. Tentu, sebagai penggemar kami mengharapkan terbaik untuk semua.

Bagaimana pertandingan berjalan

Pertandingan dimulai dengan tempo pelan, setiap pemain muda bermain terlihat masih mencoba beradaptasi dengan lapangan, cukup mengejutkan mengingat Qatar merupakan tuan rumah. Benar saja, beberapa menit berjalan pertandingan, mereka langsung bisa memberikan ancaman.

Lima belas menit pertama garuda muda praktis terus-terusan diserang, tim tertinggal jauh untuk urusan mendapatkan ketenangan dalam lapangan. Tim tuan rumah boleh jadi belum bisa membuat peluang terbuka di sini, tetapi tak bisa dipungkiri garuda muda bahkan tak bisa memegang bola.

Kegelapan di tengah lapangan berjalan terus-terusan, timnas u-23 tak terlihat menemukan pola permainan, setiap pemain tak bisa dipungkiri terlihat ingin bermain untuk diri sendiri. Sedangkan, tim tuan rumah bermain cukup tenang di depan publik, harus diakui mereka juga bermain egois, tetapi masih lebih baik secara permainan.

Permainan kombinasi umpan-umpan pendek khas garuda seolah tak pernah ada.

Foto : HT Qatar Vs Indonesia: Garuda Terhalang Tiang, Kemasukan Gol Penalti (kompas.com) 
Foto : HT Qatar Vs Indonesia: Garuda Terhalang Tiang, Kemasukan Gol Penalti (kompas.com) 

Satu-satunya peluang bersih garuda muda dari permainan terbuka cuma tendangan plesing dari Rafael Struick, menggetarkan tiang lawan. Tanpa peluang ini, hampir tidak ada sesuatu terjadi untuk tim, sepanjang paruh pertama ini.

Menit 42', gol yang ditunggu tim tuan rumah tiba. Melalui umpan liar depan gawang, salah satu pemain Qatar hampir menguasai bola, dihentikan langsung oleh Rizky Ridho menggunakan tangan, tak bisa dipungkiri kurang bersih, terlihat cukup keras untuk membuat Mahdi Salem terjatuh dalam kotak terlarang.

Lebih jauh lagi, keras atau tidak pelanggaran memang tergantung sudut pandang, tetapi sebagai pemain depan bukan kah sebuah kewajaran untuk Mehdi Salem mencari-cari pelanggaran di sana. Mestinya, Rizky Ridho sudah cukup berpengalaman untuk mengatasi ini semua, apalagi dia sudah bermain dengan tim utama.

Dari siaran ulang, harus dikatakan lebih ada kesengajaan di sana dibandingkan tidak, sesimpel Rizky Ridho ini sudah mengambil pandang dengan pemain lawan sebelum kejadian, dia tahu benar pemain ini tengah berada di mana. Namun, bek Persija ini tetap memilih untuk menggunakan tangan, yang mana tidak menunjukkan kecerdasan ada di sana.

Memang kita tak bisa mengetahui intensi, justru di sana masalah terjadi. 

Boleh jadi Rizky Ridho memang tak sengaja menghajar Mehdi Salem di kotak terlarang, tetapi karena intensi tidak bisa diketahui, juga keterbatasan VAR yang tak bisa merekam suara hati, keputusan wasit di sini masih bisa dipahami.

Khalid Ali Sabah sebagai eksekutor, nomor 10 Qatar u-23 mengeksekusi penalti terlihat sangat tenang mengincar tengah gawang, Ernando Ari terkecoh, bola masuk ke dalam gawang dengan mudah [1-0]. 

Berangkat dengan ketertinggalan garuda muda kembali harus mendapatkan cobaan, Ivan Jenner dihukum kartu kuning setelah pelanggaran atas Saifeldeen Hassan. Ini merupakan kartu kuning kedua Ivan, salah satu pemain terpenting harus meninggalkan lapangan.

Di sini letak keganjilan, sulit dipahami bagaimana wasit menghancurkan pertandingan dengan kartu kuning kedua, Ivan bahkan tak terlihat menunjukkan keinginan melanggar di sana, terlebih memang tak kena.

Beberapa menit setelah ini, tim tuan rumah menggandakan keunggulan. Melalui tendangan bebas oleh Ahmed Al Rawi, tendangan luar biasa dilihat dari jarak cukup jauh, mengincar pas tiang dalam, lalu meluncur mulus ke dalam gawang [2-0].

Di sini letak kecerobohan, sulit dipahami bagaimana bisa garuda muda membiarkan pagar betis cuma diisi oleh dua pemain di sana. Lebih parah lagi, bagaimana bisa kiper berdiri di belakang pagar betis, berdiri di tengah dan masih tak bisa menjangkau bola yang tak terlalu keras.

Normalnya, pagar betis minimal diisi tiga pemain dengan jarak seperti ini, dengan tujuan menutup sempurna tiang jauh. Sedangkan, kiper di sisi berlawanan menutup ruang dari tiang dekat di sana. Namun, semua ini tidak terjadi malam ini.

Setelah ini, garuda muda bersikap sempurna, mereka terlihat tak terpengaruh semua sudah dialami. Mereka lebih bermain menguasai setelah tertinggal dua angka, berbagai peluang terbuka juga berhasil dibuat di sana. Namun, semua kesempatan berhasil dipatahkan oleh pertahanan tim tuan rumah. 

Klasemen Piala Asia U23 2024: Qatar Puncaki Grup A Usai Bekuk Indonesia (kompas.com) 
Klasemen Piala Asia U23 2024: Qatar Puncaki Grup A Usai Bekuk Indonesia (kompas.com) 

Coach shin sudah menyuntikkan beberapa pemain, termasuk Ramadhan Samantha untuk menambah daya serang lini depan. Namun, garuda muda tetap kesulitan, bahkan sebelum akhir pertandingan Ramadhan Samantha terkena kartu merah, kembali kehilangan satu pemain.

Di saat tensi pertandingan meninggi, garuda muda mencoba mencari keberuntungan tersisa, Samantha terlihat tidak sengaja melanggar Mohammed Aiash di sana. Bagaimanapun, ketika kaki mengenai kaki lawan dengan cara seperti ini, kartu merah bisa dikatakan keputusan yang tak terbantahkan di sana.

Laga berakhir dengan kekalahan menyakitkan untuk garuda muda, juga tiga poin berharga untuk tim tuan rumah. Terlebih, pertandingan sebelum ini, kedua tim lain dalam grup berbagi poin.

Kesebelasan bermain dalam lapangan

Timnas Indonesia (3-4-3): Ernando Ari; Komang Teguh (Nathan Tjoe-a-on 51'), Rizky Ridho, Muhammad Ferarri; Rio Fahmi, Ivar Jenner, Arkhan Fikri (Ramadhan Sananta 72'), Pratama Arhan; Marselino Ferdinan (Fajar Fathurrahman 90'), Witan Sulaeman (Ikhsannul Zikrak 90'), Rafael Struick

Qatar (4-3-3): Yousef Abdulla Baliadeh; Abdullah Al Yazidi (Abdalla Yousif 71'), Hashemi Al Hussain (Abdulla Al-Ali 83'), Mohamed Aiash Saifeldeen Hassan; Mostafa Meshaal, Jassem Gaber Abdulsallam, Abdulraheem Naif Al Hadhrami; Khalid Ali Sabah (Hamza Mubarak 83'), Ahmed Al Rawi (Tameem Al-Abdullah 83'), Mahdi Salem (Mohamed Gouda 72')

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun