Kita semua tahu pendidikan bisa dibilang investasi, di mana lebih banyak kita "menanam" ilmu, lebih layak juga masa depan yang akan kita dapatkan. Tanpa pendidikan, terutama formal edukasi, tak bisa dipungkiri semua akan berjalan sulit untuk hari ini. Terlebih, kalau kalian tidak memiliki jaringan, hampir tak ada celah untuk berkembang.
Di samping itu, edukasi ini selalu menjadi 'barang mahal' yang rela diinvestasikan orang-orang kaya, tidak ada alasan di sana untuk mereka tidak mengeluarkan uang dalam jumlah signifikan untuk mendorong pendidikan anak. Misal, di dalam neger kita bisa memastikan tidak ada orang yang berada dalam papan atas dan tidak memberikan pendidikan di sekolah yang juga teratas. Mereka betulan tahu 'harga' sebuah pendidikan.
Meski demikian, masih banyak saudara setanah air belum bisa merasakan bangku sekolahan, mereka tertinggal tanpa suatu alasan. Sebagaimana tertuang dalam salah satu pasal dalam undang-undang, harus dipikirkan betul, ini semua tak bisa dibiarkan, pendidikan merupakan hak setiap anak bangsa.
Berhubung dalam situasi ramadan, kami berpikir untuk menghubungkan semua antara zakat, infak, dan sedekah bisa menuntaskan masalah pendidikan. Tak bisa dibantah ini bukan sebuah ide tercerah, tetapi tidak ada kesalahan juga untuk mengetahui isi dalam sana.
Sebelum ini, dikarenakan keterbatasan informasi dari berbagai sumber, atau kewaspadaan terhadap berbagai disinformasi di Internet, kami cuma akan menggunakan data dari Jakarta sebagai skema dalam artikel ini, data nasional hanya digunakan saat tidak ada data utama.
Potensi ZIS (zakat, infak, dan sedekah)
Jumlah zakat sendiri untuk Jakarta diperkirakan mencapai Rp 4,7 triliun per tahun, sementara jumlah anak tidak sekolah di sana 111.925 jiwa, data ini diambil tahun 2020. Lebih lanjut lagi, jumlah biaya pendidikan sekolah negeri 21 juta untuk tiap anak.
Kita bisa menemukan perhitungan kasar: Rp 4,7 triliun / 115.924 jiwa = Rp 40.543.478 per jiwa
Memang tidak bisa dibantah zakat tidak akan digunakan untuk uang pendidikan, zakat juga memiliki kepentingan jauh lebih mendasar dan mendesak, untuk membantu orang kelaparan merupakan salah satu realitas tak terhindarkan di luar sana.
Namun, kalian lupa kita belum menghitung jumlah infak dan sedekah di sini. Memang tidak ada data tentang kisaran jumlah di luar sana, tetapi tak bisa dipungkiri nilai kedua ini jauh lebih besar dari berbagai sisi, termasuk frekuensi penarikan, juga nilai kontribusi per orang.
Manfaat ZIS untuk pendidikan
Dari sini kita semua sudah tahu, meski jumlah zakat sendiri tak mencukupi, tetapi jumlah secara keseluruhan jauh lebih cukup untuk menutupi semua, bahkan memberikan manfaat dalam segi edukasi untuk anak-anak negeri ini.