Mohon tunggu...
Hadenn
Hadenn Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Football and Others

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

"Muhammad the Prophet and Statesmen": Awal dari Segalanya

16 Maret 2024   10:55 Diperbarui: 25 Maret 2024   02:30 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
A contribuio rabe e islmica filosofia e cincia (gazetadopovo.com.br) 

Muhammad The Prophet and Statesman atau dalam terjemahan bahasa Melihat sang Nabi sebagai Negarawan. Tak bisa dibantah merupakan salah satu buku terbaik dari William Montgomery Watt, pernah menjadi salah satu dosen di Universitas Edinburgh, juga seorang pemikir Barat yang terkemuka di era Modern.

Seperti tergambar dalam judul bukunya, Watt terkenal sebagai seorang pemikir dengan sikap positif terhadap seorang muslim, yang mana sangat jarang ditemukan di Eropa pada saat itu. Singkatnya, bisa dibilang dia pemikir Orientalisme, di mana selama hidup mempelajari secara mendalam tentang sastra, agama, filsafat, sejarah, seni dan hukum masyarakat Timur.

Sesuai dengan judul, buka ini berfokus tentang kehidupan Muhammad sebagai negarawan, bagaimana seorang utusan tuhan bisa memikirkan masalah secara menyeluruh untuk meraih semua tujuan utama dalam politik. Mulai dari membangun kota Madinah, hingga kembali berakhir di Mekkah.

Dalam bab pertama buku yang berjudul Anak Yatim yang Berbakat, pembaca disuguhkan dengan kehidupan keluarga beliau sebelum kelahiran, lahir, remaja hingga pernikahan pertama bersama dengan Khadijah. Semua ini dibahas padat dalam bab pertama dengan cukup baik, tetapi untuk beberapa hal masih memberikan keraguan.

Dua suku besar berkuasa

A contribuio rabe e islmica filosofia e cincia (gazetadopovo.com.br) 
A contribuio rabe e islmica filosofia e cincia (gazetadopovo.com.br) 

Cerita dimulai beberapa tahun sebelum sang Nabil lahir, di mana Arabia digambarkan sebagai suku yang keras, temperamen, seolah paling berkuasa. Padahal, pada masa itu mereka merupakan salah satu suku terlemah, juga paling terpecah-pecah, suku-suku dalam sana tenggelam dalam dominasi Kekaisaran Romawi Timur dan Persia. 

Kedua bangsa ini sama-sama agresif dalam ekspansi, terutama ke dalam Arabia. Mereka mencoba memasukkan segala pengaruh, hingga terlihat cukup beragam perbedaan dalam sana. Mulai dari ideologi, agama, hingga cara berdagang.

Meski demikian, negara Arabia ini tidak dihuni oleh orang bodoh. Mereka tak bisa dibantah terpecah, tetapi tak mau wilayahnya dikuasai salah satu atau kedua Hegemoni di sana.  Jadi, Arab pada masa itu memerankan peran sebagai bangsa dagang, di mana fokus mereka cuma berdagang, bukan berperang seperti kebanyakan bangsa lain pada masanya. Kalaupun mereka turun dalam perang, bisa dipastikan ada imbalan besar di sana.

Setelah itu, dominasi kedua negara diceritakan mereda, mereka mulai mencontoh bagaimana bangsa Arabia hidup dengan memikirkan perdagangan diutamakan. Meski, tak bisa dibantah jauh dalam hati kedua bangsa ini masih memendam keinginan untuk mendominasi Arabia.

Kelahiran dan Pendewasaan sang Nabi

Cerita di sini bisa dibilang hampir sama seperti yang kita tahu dalam buku-buku sekolah, di mana sang Nabi dilahirkan ketika serangan besar raja Abrahah menuju Kabah. Salah satu kegagalan penyerangan paling memalukan dalam sejarah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun