Mohon tunggu...
Hadenn
Hadenn Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Football and Others

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bisikan Sebelum Malam Seribu Bulan

12 Maret 2024   19:37 Diperbarui: 12 Maret 2024   21:20 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Big Bang in Berlin | The New Yorker 

Di tengah malam penuh rasa bersalah

Kegelisahan mendobrak tanpa aba-aba

Jiwa terombang-ambing, tak menentu arah.

Jauh dari kedamaian, bagai sudah dalam neraka.

Beruntung ramadan kembali tiba

Permata paling mulia menepati janjinya.

Kami tahu penantian ini menemui ujung.

Sementara kami memang penuntut runtun.

Benar-benar tak tahu untung.

Namun, dia masih datang dengan ceria.

Masih memberikan keceriaan untuk semua.

Bintang paling bersinar sudah di sana.

Dari luar rumah, kutemukan awan menebal.

Seperti tahu letak urgensi menjadi kebal.

Kepedulian ini sering gagal dipahami, walau sejengkal.

Padahal, memudahkan manusia yang diuji dengan siksa.

Namun, semua ini pasti tidak bertahan lama.

Malik akan kembali meminta, untuk dia pulang ke rumah.

Gresik, 12 Maret 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun