Lanjutan liga Inggris pekan ke-26, Arsenal diharuskan menjamu Newcastle United. Terakhir kali keduanya bertemu, Arsenal dikalahkan dengan skor tipis, yang mana banyak kontroversi di dalamnya termasuk bagaimana gol terjadi.
Tentu, Arsenal tak melupakan pertandingan itu, hari ini mereka bermain dengan kesebelasan terbaik yang tersedia dalam tim. Tidak ada alasan untuk tidak melakukan itu, mengingat pertandingan selanjutnya mereka bertanding melawan Sheffield United, juru kunci sementara.
Di lain sisi, Newcastle juga melakukan hal yang sama. Masalahnya, memang dari awal tim ini tidak konsisten, berada dalam posisi 8 klasemen, tentu bukan tanpa alasan. Kalau kita mengacu pada Chelsea sebagai tim jelek musim ini, selisih mereka cuma dua poin dalam klasemen.Â
Terlihat semua hanya soal Arsenal, entah mau menang atau menang banyak.Â
Bagaimana pertandingan berjalan
Pertandingan diawali dengan cukup seimbang, kedua tim bermain dengan tempo tinggi, masih bisa saling mengikuti aliran bola. Namun, tidak bertahan lama, Arsenal mulai menguasai semua, benar-benar mengontrol permainan. Beberapa skema dilakukan, gol masih belum ditemukan.
Hingga menit 18', melalui tendangan pojok dari Saka kiriman langsung menuju Gabriel, berhasil ditanduk dengan sempurna, bola mengenai pemain bertahan lawan sebelum akhirnya masuk ke dalam gawang, untuk kesekian kalinya Arsenal mencetak angka melalui set piece (1-0).
Meski demikian, Arsenal masih menguasai permainan, mereka tahu, satu gol tak pernah cukup dalam satu pertandingan. Mereka masih melakukan segalanya untuk mencetak gol kedua.
Menit 24', melalui umpan cerdas Jorginho, diikuti keberanian Martinelli untuk menusuk menuju tiang jauh, dengan cepat mengumpan ke depan gawang, diterima Havertz di sana, menyambar bola dengan deras. Tendangan keras mendatar depan gawang, tidak ada yang bisa dilakukan kiper di sana. Arsenal menggandakan keunggulan (2-0)
Setelahnya, Arsenal benar-benar tak pernah puas. Mereka terlihat masih menginginkan gol ketiga dan seterusnya, berkali-kali masih meluncurkan serangan dalam skema. Sementara itu, Castle terlihat kesulitan, mereka boleh jadi hanya mendapatkan bola ketika bola keluar dari lapangan atau di mana tim melakukan pelanggaran. Â Banyak peluang tuan rumah di sana, tetapi skor masih sama.
Paruh kedua dimulai dengan serangan cepat Newcastle, tetapi gagal dalam mengejutkan Arsenal. Terlihat jelas tuan rumah sudah mengantisipasi ide itu, bahkan mereka kembali mengontrol permainan setelahnya, tim tamu tampak tersiksa bermain di luar rumah.
Menit 65', melalui umpan Kai Havertz, diterima oleh Saka, dengan berani bermain menusuk, memaksa garis pertahanan lawan lebih dalam, mengecoh satu pemain, sebelum menembak dengan keras ke dalam gawang. Karius terdiam menyadari bola sudah masuk (3-0).
Tak butuh waktu lama, menit 68'. Satu lagi, melalui tendangan sudut dari Declan Rice, mengirim langsung menuju Kiwior, tandukan keras menuju gawang, bola masuk sebelum semua orang mengerti yang baru saja terjadi, cepat dan mengejutkan (4-0).
Setelahnya, pergantian pemain oleh kedua tim, terutama Castle yang jelas butuh tenaga baru. Sementara itu, tim tuan rumah juga butuh menyimpan beberapa pemain penting untuk pertandingan selanjutnya, Arteta tahu jadwal padat di depan mata.
Menit 84', ketika Castle bisa dibilang mulai "bermain bola", di sana umpan langsung dari Dan Burn, menuju kerumunan depan gawang, Willock di sana menyambar bola dengan kepala, ke arah kanan bawah, tak bisa dicegah oleh Raya, tim tamu mempertipis ketertinggalan (4-1).
Tak banyak terjadi setelahnya, praktis tuan rumah kembali menguasai pertandingan. Mereka tak mau memberikan kontrol lagi, Castle masih kesulitan dengan bertahan. Meski demikian, keadaan tetap sama, hingga peluit panjang dinyalakan.
Review
Arsenal memburu gelar, tiga kata lucu di awal musim, yang mulai menjadi pembicaraan serius dalam beberapa hari terakhir. Selain tim ini selalu menang, bagaimana mereka menang, hasil dari kemenangan yang didapatkan, semua terlampau mengagumkan. Sosok prominen striker pun sudah tak diragukan, meski kemarin kalah dalam liga Champions.
Namun, kita semua tahu dengan permainan seperti ini, akan selesai juga dalam putaran kedua. Belum lagi, Gabriel Jesus yang sudah fit untuk bermain, meski belum dimainkan, tetapi dia sudah terlihat jelas dalam bangku cadangan.Â
Setelah semuanya, tim ini memang salah satu paling proper bersama dengan Manchester City, keraguan terhadap Arteta juga sepertinya hanya soal waktu akan hilang sendirinya. Sekarang, mereka hanya perlu fokus dalam laga selanjutnya, bertandang menuju Sheffield.
Kesebelasan bermain dalam lapangan.
Arsenal (4-3-3): Raya, White, Saliba, Gabriel, Kiwior, Jorginho, Rice, Odegaard, Saka, Martinelli, Havertz.
Newcastle United (4-3-3): Karius, Trippier, Schar, Botman, Livramento, Bruno  Guimaraes, Longstaff, Miley, Almiro, Gordon, Isak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H