Baru-baru ini, kita semua dikejutkan dengan bagaimana Manchester United berkembang, bukan hanya dari segi hasil, tetapi juga permainan dalam tim yang mengalami banyak peningkatan. Tentu, semua ini tak lepas dari kembalinya beberapa pemain penting dari cedera, juga hasil dari adaptasi pemain dengan sistem permainan ten Hag yang mulai terlihat.
Meski demikian, tim ini sudah terdampar terlalu jauh dari perburuan gelar, juga keluar dari semua kompetisi eropa. Satu-satunya fokus tim sekarang, untuk masuk ke dalam empat besar, memastikan sendiri tim ini masih bisa bermain dalam liga Champions musim depan.Â
Harus dikatakan berada dalam empat besar klasemen di akhir musim  merupakan sebuah kartu terakhir untuk ten Hag, momen di mana dia gagal, itu akan menjadi akhir untuknya. Jumlah pendapatan bermain dalam kompetisi kasta tertinggi Eropa itu, sangat vital untuk keberlanjutan klub, melalui pembelian, maupun pemberhentian kontrak pemain. Masalahnya, mengacu pada situasi sekarang, terlihat akan sulit untuk tim bisa bersaing, dan berikut mengapa.
Kebijakan sir Jim Ratcliffe
Beberapa bulan terakhir, tidak ada rumor ataupun sentilan tentang pemain yang akan didatangkan, kita tahu ada aturan finansial mengancam, tetapi begitupun juga tahun lalu, dan tahun sebelumnya. Namun, selalu ada cara untuk Manchester United agar mampu mendatangkan satu atau dua pemain dalam jendela transfer.Â
Mudahnya, Manajemen klub memang tengah cuek dengan skuad musim ini.
Manajemen memilih memperbaiki urusan internal terlebih dahulu, dibandingkan dengan mendatangkan pemain dalam tim, terlihat ada kehatian-hatian di sana. Terbukti dari bagaimana klub mengumumkan perekrutan Omar Barreda sebagai CEO, juga Dan Ashworth sebagai Direktur Olahraga, dan terlihat masih akan berlanjut.
Kebijakan ini tentu akan sangat berguna di masa depan, tetapi kita harus sadar ten Hag masih bermain dengan Manchester United di masa sekarang, yang mana tidak ada perubahan dalam sana baik pemain untuk menambah kualitas, maupun kuantitas. Bagaimana manajemen terlalu mendalami urusan internal, dengan meninggalkan skuad sekarang, bisa jadi akan berdampak besar dalam memburu empat besar.
Siklus badai cedera
Menjamu West Ham dengan kemenangan, tiga gol tanpa balas boleh jadi pertandingan terbaik Manchester United musim ini. Momen di mana Lisandro Martinez, Casemiro, dan Luke Shaw kembali bermain bersama dalam tim, juga merupakan salah satu titik balik Hojlund, yang mana untuk pertama kalinya berhasil mencetak gol dalam empat pertandingan berturut-turut.
Masalahnya, harga pertandingan itu tidak murah, Lisandro Martinez harus kembali menepi karena cedera lutut, yang memaksanya keluar dari lapangan setidaknya selama 8 minggu. Â
Tak berhenti di sana, beberapa pertandingan selanjutnya, di mana Manchester United bertandang melawan Luton Town, kembali satu pemain lagi dipastikan harus menepi, Luke Shaw, mengalami cedera otot yang mengancam berakhirnya musim ini untuknya, tetapi beberapa sumber juga mengatakan beberapa bulan.Â
Masih belum berhenti, tepat sehari sebelum pertandingan nanti malam, menjamu Fulham, Hojlund dipastikan harus menepi selama 2-3 minggu, menderita cedera otot saat latihan bersama tim. Satu-satunya pemain yang bisa diharapkan mencetak gol juga ikut menepi.
Dengan situasi tim sekarang, pertandingan yang seharusnya bisa dimenangkan akan menjadi jauh lebih sulit. Tim ini jelas sudah tidak bisa menerima kekalahan lagi, kalau benar ingin mengejar ketertinggalan menuju empat besar. Di sini lah momen di mana tim akan diuji, di mana ketidakmungkinan lebih terasa mungkin.
Peluang tersisa dalam Manchester United
Mengacu dengan situasi sekarang, boleh jadi tersisa 40% kemungkinan Manchester United untuk masuk ke dalam empat besar, memang Hojlund boleh jadi cuma 2-3 minggu absen, tetapi dia bukan pemain seperti Haaland, maupun Mbappe yang bisa langsung nyetel bersama tim setelah mengalami cedera. Hojlund membutuhkan waktu, sedangkan kita tahu klub tidak memiliki itu.
Meski demikian, kemungkinan ini bisa naik drastis selama Manchester City dan Liverpool bisa melangkah jauh dalam mengarungi kompetisi Eropa, dengan poin koefisien tinggi, perwakilan Inggris akan mendapatkan tambahan slot untuk musim depan. Selama mengejar lima besar, seharusnya tim ini masih sangat mampu untuk meraihnya.
Setelah semuanya, Manchester United juga masih mampu dalam empat besar, peluang kecil, tetapi masih ada di sana. Pemain selayaknya Casemiro, Varane, maupun Maguire bisa jadi akan mengubah permainan melalui bola mati, selayaknya Arsenal yang bisa mengemas belasan gol dari sana, semuanya masih sangat terbuka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
