Mohon tunggu...
Hadenn
Hadenn Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Football and Others

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Elegansi Brahim Diaz Robohkan Barisan Pertahanan Leipzig!

14 Februari 2024   05:26 Diperbarui: 14 Februari 2024   11:03 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gelandang Real Madrid, Brahim Diaz, merayaka golnya seusai membobol gawang RB Leipzig pada pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Red Bull Arena pada Selasa (13/2/2024) atau Rabu dini hari WIB.(ALEXANDER HASSENSTEIN/AFP via kompas.com)

Pertandingan UCL sudah kembali, minggu yang sangat ditunggu penggemar sepakbola Eropa. Dalam pertandingan R16 ini, Real Madrid diharuskan bertandang menuju Leipzig, Jerman. 

Kedua tim terbiasa bermain menyerang, sangat menarik dengan skema milik mereka sendiri, tidak alasan untuk tidak mengikuti pertandingan.

Menjamu Real Madrid di depan publiknya, tentu RB Leipzig tidak mau bermain mengecewakan, mereka keluar dengan kesebelasan terbaik yang tersedia. 

Begitu juga dengan Real Madrid, salah satu jagoan untuk juara turnamen ini juga mengeluarkan pemain terbaiknya yang tersedia, besar harapan penggemar untuk disuguhkan sepakbola yang  menghibur.

Bagaimana pertandingan berjalan

Pertandingan dimulai sesuai ekspektasi penggemar, kedua tim langsung bermain sama menyerangnya, memainkan permainan tempo tinggi sepakbola eropa, tidak alasan untuk tidak mencetak gol lebih dulu. 

Menariknya, bukan hanya permainan, tetapi peluang juga didapatkan oleh kedua tim, meski bukan peluang terbuka dengan konversi gol tinggi.

Sayangnya, permainan positif seperti ini tidak bertahan lama, menit 20-an pemain sudah mulai menurunkan tempo, bermain dengan penguasaan bola lebih banyak. 

Tidak ada superioritas sampai menit ini, kedua tim masih bermain sama baiknya dalam mempertahankan bola maupun melakukan pressing, tidak ada banyak peluang tercipta, tetapi pelanggaran banyak.

Meski, pelanggaran cukup banyak terjadi hingga jeda babak kedua, tetapi mayoritas dari pelanggaran bukan sebuah pelanggaran yang bisa merusak pertandingan dan membuat kericuhan, hanya pelanggaran professional. 

Semua ini cukup menunjukkan, meski tempo sudah tak lagi sama, intensi untuk menang dari kedua tak berbeda.

Jeda kedua dimulai dengan serangan kejutan dari Leipzig, intensi untuk mencetak gol cepat terlihat di sana. Sayangnya, pertahanan el Real jauh lebih siap dibandingkan skema serangan yang sudah mereka rencanakan. Tidak ada kejutan di sana.

Menit 48, justru el Real melalui Brahim Diaz membawa bola dari sisi kanan, melewati beberapa pemain Leipzig berlari ke dalam kotak penalti, lalu mengambil tendangan ringkas yang dengan keras masuk ke dalam gawang melalui tiang jauh, tiba-tiba Madrid memimpin (0-1).

Setelahnya, Leipzig berusaha keras untuk bangkit, mereka menempatkan banyak effort di sana untuk mencetak gol, tetapi terlihat semua yang dilakukan tidak cukup. 

Real Madrid selalu punya cara untuk mempertahankan gawang, apalagi Lunin yang sekali lagi dalam musim ini mendapatkan permainan terbaiknya, dibalik itu semua juga masih ada serangan balik cepat melalui Vini, Rodrygo, maupun Brahim yang sama ngerinya.

Semakin lama pertandingan berjalan, Leipzig terlihat semakin tersiksa dengan situasi yang ada, semua pergantian sudah dilakukan, bahkan merubah bentuk formasi, tak bisa dibantah tim tuan rumah mulai kehilangan arah. 

Menjelang akhir pertandingan, bola justru semakin lama dikuasai oleh el Real dengan tenang. Semua perlawanan itu, terlihat sudah hilang memudar sekarang.

Bahkan, pada menit akhir, Joselu hampir bisa menggandakan keunggulan, sayangnya penyelesaian akhir terlampau jauh dari gawang yang berada di depan mata, peluang emas itu menandai akhir dari sebuah pertandingan.

Review

https://www.uefa.com
https://www.uefa.com

Pertandingan yang sangat berbeda di paruh pertama dan kedua, jarak kualitas kedua antara kedua tim terpampang jelas di sana. 

Pertandingan ini bisa dibilang cukup mengecewakan, mengingat Leipzig yang kita kenal bukan seperti ini, mereka memang masih kurang klinikal, tetapi tidak pernah pasrah seperti ini sebelumnya. 

Entah bagaimana nilai-nilai seperti sudah hilang di sana. Terlebih, momen di mana Brahim kesakitan dan jatuh di tengah lapangan, para pemain ini justru mengambil bola dan memaksakan permainan tetap nyala, berusaha mencetak gol.

Beruntung masih penyelamatan luar biasa oleh Lunin menghentikan semuanya. Terlepas dari itu, sangat jelas tidak sportifitas di sana, bagaimana bisa pemain bermain dengan level serendah ini.

Di lain sisi, el Real bermain luar biasa dalam pertandingan, sepenuhnya mengontrol semua yang terjadi di dalamnya. 

Meski bisa dibilang kurang klinikal dalam mengolah peluang, tetapi kita harus sadar hari seperti ini pasti akan terjadi juga nantinya. Kredit untuk Andriy Lunin, pemain satu ini layak mendapatkan apresiasi lebih banyak.

Kesebelasan dalam lapangan

RB Leipzig (5-3-2): Gulcsi; Henrichs, Orban, Klostermann, Simakan, Raum; Dani Olmo, Schlager, Xavi Simons; Openda, Sesko.

Real Madrid (4-3-1-2): Lunin; Carvajal, Nacho, Tchouameni, Mendy; Fede Valverde, Kroos, Camavinga; Brahim Daz; Vinicius, Rodrygo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun