Lebih dari setengah musim Manchester City kehilangan Ilkay Gundogan, kapten utama sekaligus salah satu pemain terbaik dalam setiap laga besar mereka.Â
Tentu, pemain satu ini sangat mempengaruhi dinamika dalam tim, membuat Guardiola harus kembali merotasi tim untuk mendapatkan komposisi terbaik di lapangan.
Di samping itu, kita semua sudah melihat sendiri bagaimana Manchester Biru mengalami kesulitan di mana Haaland dan Kevin de Bruyne cedera kemarin, bagaimana tim ini kehilangan poin dalam pertandingan yang seharusnya bisa dimenangkan.
 Mudahnya, tim ini sudah tak lagi sama dengan tim yang memenangkan treble musim lalu.
Meskipun demikian, tim ini masih berada di jalur yang benar, kemungkinan untuk mengulang kesuksesan musim lalu masih ada. Terlebih, tim ini masih difavoritkan dalam setiap kompetisi. Masalahnya, dengan skuad sekarang apakah cukup untuk memenangkan semuanya.Â
Perbaikan lini pertahanan
Kita semua tahu bagaimana Guardiola bisa sukses merevolusi permainan dengan tiga bek musim kemarin, lalu mengubah dengan empat bek di awal musim hingga sekarang.Â
Mencoba membuat setiap lini lebih jelas dengan formasi barunya, semua ini sebenarnya sama dengan Guardiola sebelum menemukan taktik tiga bek.
Tentu, ini sempat menimbulkan pertanyaan publik, mengapa Guardiola mengganti sistem yang sebenarnya masih luar biasa bekerja. Namun, manajer satu ini bisa dibilang salah satu terbaik dalam sejarah, semua pertanyaan itu bisa dijawab dengan luar biasa baik olehnya.
Meski demikian, semuanya tidak berjalan serba instan, di awal musim tim ini sempat tersiksa juga harus beradaptasi dengan sistem baru.Â
Mereka tersiksa dengan transisi yang lebih banyak, dikarenakan kurangnya pemain di lini tengah, terutama dalam menghadapi serangan balik cepat.Â