Mohon tunggu...
Hadenn
Hadenn Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Football and Others

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Krisis Identitas Mengakhiri Hegemoni Raksasa Bundesliga!

7 Februari 2024   04:50 Diperbarui: 7 Februari 2024   16:08 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerang Bayern Muenchen, Harry Kane, berselebrasi bersama rekan setimnya seusai mencetak gol dalam fase grup Liga Champions 2023-2024 yang mempertemukan Galatasaray vs Bayern pada 24 Oktober 2023. (Foto: YASIN AKGUL/AFP via kompas.com)

Kita semua tahu jendela transfer musim dingin kali ini, boleh jadi yang terburuk dalam sejarah. Mayoritas klub-klub raksasa Eropa bersikap tenang, tidak ada kejutan di sana.

Namun, tidak berlaku untuk Bayern Munchen, raksasa jerman satu ini terlihat sangat sibuk selama jendela transfer kemarin. Meski, akhirnya hanya mendatangkan dua pemain.

Sudah bukan rahasia lagi manajer Bayern, Thomas Tuchel memang sudah berniat merevolusi tim sejak akhir musim lalu, tetapi karena Kane terlalu mahal dia masih harus bersabar.

Jendela musim dingin tiba, semua nama yang diinginkan muncul di permukaan. Masalahnya, beberapa dari sepertinya sudah menolak, terbukti dengan hanya dua pemain yang datang.

Tentu, ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan publik. Bagaimana pemain bisa menolak Munchen, apakah sebuah era yang sudah dibangun akan berakhir. 

Filosofi Bermain Masih Abu-abu

Sebagai salah satu klub terbaik di daratan Eropa, sebuah kewajiban untuk tidak hanya menang tetapi juga memainkan sepakbola yang menghibur. 

Kita semua tahu bagaimana Arsenal, Manchester City, Liverpool, bahkan Real Madrid dengan cair bermain menampilkan sepakbola khas mereka dalam lapangan.

Sangat berbeda dengan Bayern Munchen, yang sekarang lebih mengandalkan kemampuan individu untuk menang, transisi lini belakang sudah jarang terlihat, tak enak untuk ditonton.

Padahal, jendela transfer lalu jelas bukan termasuk tim hemat. Beberapa nama besar sudah didatangkan, tetapi justru menimbulkan ketergantungan dalam tim.

Misalnya, momen di mana Munchen lengser di piala Cup, kalah melawan tim divisi tiga. Semua pemain inti lengkap, hanya ada satu nama yang tidak dimainkan, Harry Kane.

Ketidakjelasan seperti ini tentu membuat pemain berpikir lebih jauh sebelum bergabung, terlihat jelas beberapa pemain modern tak bisa hanya dibeli dengan uang dan sejarah.

Beberapa pemain sudah underperform

Kita semua tahu pemain Bayern memang tak lagi sama seperti halnya ketika menang treble, tak hanya situasi dalam klub, lihat juga bagaimana Lewandowski kesulitan bermain di Spanyol.

Lalu, perlukah semua alumni treble dikeluarkan digantikan dengan pemain baru. Tiap pemain, tentu punya pendekatan berbeda. 

Kembali lagi dengan hari di mana Bayern Munchen menjual Lewandowski dengan harga fantastis, tak salah kalau disebut salah satu pekerjaan luar biasa dari manajemen.

Karl Hanz Michaerden (@karlhanzmichaerden) * Foto dan video Instagram 
Karl Hanz Michaerden (@karlhanzmichaerden) * Foto dan video Instagram 

Kalau mengulas tim sekarang, sebenarnya tim ini masih bisa dilanjutkan hingga empat tahun ke depan. Kebutuhan untuk membersihkan skuad, harus dipertanyakan.

Misalnya, dua pemain tengah yang sering dipertanyakan penggemar, Joshua Kimmich dan Leon Goretzka. Kedua pemain ini mulai kembali konsisten, menuju permainan terbaik mereka.

Masalahnya, dua pemain ini juga masih berada di masa terbaiknya, usia 28 tahun. Akan menjadi sebuah blunder, kalau keduanya pindah dan mendapatkan permainan terbaiknya bersama rival.

Manchester City misalnya, klub yang dikendarai Pep Guardiola ini bisa dibilang tengah bersiap menunggu salah satu dari kedua pemain ini keluar, jelas lebih baik dari opsi yang ada saat ini.

Kalau ada satu pemain yang dijual, boleh jadi Gnabry nama paling dekat. Selain terlalu sering cedera, kontribusinya juga kurang menggigit. Bryan Zaragoza boleh jadi didatangkan karena itu.

Secara keseluruhan, semua pemain sebenarnya masih berada di level tertinggi. Manajer boleh jadi bisa disalahkan karena tidak mampu dalam memotivasi, tetapi jelas bukan faktor utama.

Pesaing baru dan jauh lebih kuat

Musim lalu, kita semua menyaksikan bagaimana Dortmund menyerahkan gelar bundesliga untuk Bayern Munchen, Mereka memilih seri di pertandingan yang seharusnya bisa dimenangkan.

Bagaimanapun, musim ini pasti akan berbeda. Bayer Leverkusen merupakan total klub yang jauh lebih solid, lebih haus akan gelar, dan tentunya punya manajer lebih baik.

Di saat tim top seperti Manchester United memiliki selisih gol -4, juga Munchen dengan 38 gol. Sementara itu, Bayer Leverkusen masih di atas keduanya kalau digabung dengan 36 selisih gol.

Mudahnya, tim ini begitu luar biasa. Dengan permainan dinamis di mana semua pemain bisa mencetak gol, tempo cepat yang dimainkan. 

Belum lagi, tim ini masih cukup muda dengan talenta. Tentu, semuanya mau berpindah menuju tim raksasa Eropa, tetapi sebelum itu bukankah opsi menggagalkan juara tetap nampak menarik.

Dengan perkembangan mengejutkan seperti ini tentu pemain akan senang untuk bergabung, klub tidak perlu harus ditolak ataupun negosiasi panjang, semua sudah tahu entah cocok atau tidak.

Terbaru, momen di mana tim kehilangan Victor Boniface harus menepi lebih dari empat bulan. Leverkusen dengan mudah dan cepat mendatangkan Bruno Iglesias.

Setelah semuanya, era memang datang untuk berakhir, selalu benar yang dikatakan Erik ten Hag, salah satu filsuf dari negeri Kincir Angin. 

Bayern sudah sudah terlalu konsisten lebih dari satu dekade, era ini tak akan hilang dari sejarah. Terlebih, era ini memang belum hilang masih ada peluang di sana untuk juara bundesliga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun