Dengan menjadi salah satu penghasil gaji tertinggi, tidak seharusnya menunjukkan permainan malas-malasan dalam tim. Hampir selalu mengacaukan permainan tim dalam tempo cepat.
Sebenarnya, masih banyak faktor maupun nama lain yang boleh jadi akan menghabiskan dua buku untuk membahasnya satu demi satu.
Bertahanya pemain seperti ini, tentu membuat pilihan ten Hag menjadi lebih terbatas. Semua orang tahu yang dilakukan manajer genius ini selanjutnya.
Di tengah minimnya opsi, ten Hag mengirim Jadon Sancho menuju Dortmund. Terlepas dari kelakuan tidak pantasnya, bukankah Rashford sama tidak pantasnya.
Begitulah kurang lebih narasi yang nyaring disuarakan di media sosial. Bagaimana seorang Erik ten Hag kehilangan semua kekuatannya.
Bagaimana seorang guru belajar
Terlepas dari narasi negatif yang disuarakan, terhadap inkonsistensi yang dilakukan ten Hag, beberapa nama kencang masih mendukungnya. Salah satunya, seorang Rio Ferdinand.
Narasinya, boleh jadi ten Hag bukan tidak konsisten, tetapi manajer satu ini sudah belajar dari pengalaman selama bersama tim. Sejauh ini, jelas selalu berakhir buruk ketika bersikap keras.
Tidak selalu berhasil, tetapi boleh jadi dengan mengubah sikapnya, hasil yang selama ini buruk bisa berubah. Meski sangat kecil, tetapi masih ada kemungkinan Rashford untuk kembali.
Mudahnya, ten Hag sudah bersikap kooperatif dengan tidak membocorkan ke media atau melakukan hal yang tidak perlu. Cukup klub yang mendenda Rashford dengan sikapnya.
Sekarang, Marcus Rashford sudah berlatih bersama tim mengikuti persiapan untuk menghadapi pertandingan melawan Wolverhampton besok dini hari (02/02).
Menghadapi tantangan selanjutnya
Dengan skuad sekarang, seharusnya sudah tidak ada alasan untuk tim tidak menang. Selain tim memang tengah butuh menang, mayoritas pemain inti juga terlihat telah kembali.