Terlihat menunjukkan hasrat untuk bertarung, Â Pertandingan di mana Roque mulai mendapat pengakuan tempat dalam skuad.
Bagaimana pertandingan berjalan
Selayaknya tim besar lainya, Barcelona tampil mendominasi dari awal pertandingan, dengan memainkan sepakbola mereka sendiri.
Sementara itu, Osasuna lebih bermain bertahan mengincar serangan balik, memanfaatkan ruang besar yang sengaja ditinggalkan di sisi sayap tim tuan rumah.
Masalahnya, Barcelona tahu itu. Mereka bermain dengan rapi, sehingga peluang serangan balik itu bisa dibilang hampir tidak ada.
Meski demikian, tim tuan rumah juga masih belum bisa menciptakan peluang besar sepanjang paruh pertama, selalu ada momen di mana pemain gagal kontrol atau telat lari depan gawang.
Untuk penikmat permainan indah sepakbola, boleh jadi salah satu wajah terbalik dari itu. Keduanya tanpa peluang terbuka, tetapi masih bisa bermain dengan tempo lambat.
Permainan di paruh kedua dimulai selayaknya sebelumnya, kedua tim masih bermain dengan tempo lambat, sangat membosankan.
Sampai dengan umpan membelah lautan Yamal, sayangnya Gundogan maupun Lewandowski gagal mencocor bola matang depan gawang.
Setelahnya, permainan lebih lancar. Dimulai dari De jong, menarik beberapa pemain bertahan, memberi umpan menuju Cancelo, sendirian berada di sisi kiri dalam kotak penalti.
Cancelo dengan berkelas mengirim umpan kaki luar menuju tengah, Roque depan gawang berhasil menanduk bola masuk dalam jaring (1-0). Keran gol Roque sudah terbuka!
Beberapa saat kemudian, Unai Garcia harus dikeluarkan dari lapangan karena protes berlebihan. Mengingat dia seorang kapten, masih melakukan kesalahan seperti ini sangat mengecewakan.
Sementara itu, Barca tak berhenti mengancam melalui magis Yamal dengan ringkas sampai depan gawang berhadapan dengan kiper, sayangnya masih diselamatkan, dua kali beruntun.
Meski demikian, tim tamu tidak menyerah begitu saja. Tercatat dua kali mereka mendapat kesempatan emas, tendangan keras mengenai target, masih diselamatkan Pena.
Setelahnya, tak banyak terjadi Barca masih menyerang. Tentu, permainan lebih lancar dengan posisi seperti ini, di mana Osasuna harus keluar untuk menyamakan angka.
Sayangnya, benar-benar tak ada terjadi setelahnya. Ruang yang ditinggalkan tim tamu boleh jadi lebih banyak, tetapi entah bagaimana skor bisa bertahan hingga peluit panjang paruh kedua.
Review
Gol debut luar biasa untuk seorang Vitor Roque, baru bisa didatangkan Januari dengan waktu bermain seadanya bersama tim utama.
Meski demikian, dia menunjukkan hasrat bertarung mendapatkan tempat dalam skuad. Masuk menit 61, mencetak gol dua menit setelahnya.Â
Boleh jadi memang sebuah keberuntungan, tetapi kita tidak pernah tahu berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk menonton permainan Barca hingga bisa membuat momen itu.
Bagaimana seorang Roque berlari di antara ruang, yang tidak ditunjukkan pemain mana pun di posisi tengah selama paruh pertama. Menunjukkan betapa padunya dia dalam sistem permainan.
Selain itu, semua masih sama dengan Lewandowski susah lari, Gundogan terlalu ke dalam, tempo lambat dengan penanganan serangan balik kurang sigap.
Masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh tim, apalagi pr menggantikan posisi yang ditinggalkan Xavi musim depan.
Setelah semuanya, untuk sekarang poin sempurna memang paling penting untuk Barca untuk meningkatkan kepercayaan diri, juga tetap menjaga asa di liga.
Kesebelasan Bermain
FC Barcelona (4-3-3): Iaki Pea; Kound, Arajo, Cubars, Cancelo; Frenkie De Jong, Gndogan, Pedri; Lamine Yamal, Lewandowski, Ferran Torres.
Osasuna (5-3-2): Aitor; Areso, Herrando, Unai Garca, David Garca, Mojica; Torr, Aimar Oroz, Moncayola; Arnaiz, Budimir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H