"Timnas masih punya peluang untuk melaju babak selanjutnya. Memang agak kurang keren, tetapi seperti inilah adanya."
Bagaimana pertandingan berjalan
Semua terjadi sesuai ekspektasi, Samurai biru lebih menguasai bola di awal pertandingan. Timnas bermain masih tenang, terorganisir.
Hingga Amat menjatuhkan Ueda Ayase dalam kotak penalti, wasit mengecek kembali siaran ulang melalui VAR, memang layak penalti.
Sebagai eksekutor, Ueda tak menyia-nyiakan kesempatan tendangan keras ke kanan gawang. Bisa dibaca oleh Ernando, tetapi bola bergulir terlalu keras masuk gawang (1-0).
Sangat disayangkan, sebenarnya tidak ada keperluan mendesak untuk memegang pemain Jepang dalam kotak penalti. Ueda bukan berada di sudut berbahaya untuk membuat gol.
Seharusnya, sebagai pemain senior Amat lebih mengerti akan hal itu. Apalagi, dia bermain sebagai pemimpin dalam lapangan, yang baru terjadi jelas bukan contoh yang baik.
Tim Samurai Biru masih belum berhenti menguasai permainan, timnas Garuda lebih menunggu. Kebobolan di awal sepertinya sedikit banyak berpengaruh.
Meski demikian, Samurai Biru tidak menciptakan banyak peluang. Mereka bermain dengan tempo pelan, berusaha mencetak gol dengan penuh kepastian.
Pertandingan baru seru ketika paruh pertama akan mencapai akhir, timnas mulai berani menekan dan Jepang mulai keteteran. Intensitas tinggi seperti ini, baru keluar.
Sayangnya, hampir tak ada peluang bersih bisa dibuat. Endo, Tomiyasu, dan pemain bertahan Jepang lain bermain luar biasa dalam berjaga.
Paruh kedua dimulai dengan Samurai biru bermain mengancam, mereka menunjukkan keinginan untuk menyelesaikan laga secepat mungkin.
Semua itu terjadi, belum genap sepuluh menit berjalan permainan kombinasi pemain Jepang membuat pertahanan kita runtuh dengan mudah.
Umpan menuju tiang jauh, Ueda tanpa penjagaan berhasil menyelesaikan peluang. Tak ada yang aktor utama, semua pemain tenggelam dalam permainan apik Jepang (2-0).
Permainan kembali berjalan seperti paruh pertama, Samurai Biru kembali memperlambat tempo. Bisa dipahami mengingat turnamen masih panjang, kebugaran lebih diutamakan.
Dari sini permainan timnas Garuda sedikit membaik, tetapi semuanya masih sama. Beberapa peluang besar yang seharusnya bisa berbahaya, hilang begitu saja.
Samurai Biru kembali mempertontonkan permainan luar biasa sebelum pertandingan berakhir. Kali ini dari kanan, menuju tengah dengan skillnya Ueda berhasil menembak.
Tembakan itu tidak sempurna mengenai Hubner, tetapi justru karena mengenai Hubner muntahan bola dengan tidak sengaja menuju ke dalam gawang (3-0).
Meski demikian, sebelum pertandingan berakhir lemparan ke dalam Arhan memberikan magis. Lemparan menuju kerumunan, bola jatuh di kaki Walsh tembakan menuju kiper.
Suzuki mendapatkan bola, menangkapnya dengan tidak sempurna. Dengan tidak sengaja, bola masuk ke dalam gawang. Upaya yang baik dari timnas Garuda (3-1).
Tak banyak yang terjadi setelahnya, wasit yang hari ini melaksanakan tugasnya dengan baik, meniup peluit panjang berakhirnya pertandingan.
Review
Tenang saja, harapan masih ada. Timnas masih punya peluang untuk melaju babak selanjutnya. Memang agak kurang keren, tetapi seperti inilah adanya.
Beruntungnya, Baggot kembali bisa bermain bersama timnas Garuda. Masuknya Baggot, tak bisa dibantah membawa perubahan lumayan dalam permainan.
Ditambah lagi, meski bermain sedikit dengan intensitas tinggi. Minimal semua itu sudah ditunjukkan, timnas bisa bermain seperti ini.Â
Seharusnya, bisa kembali diterapkan di babak selanjutnya. Begitupun juga dalam pertandingan selanjutnya, tempo tinggi harus diteruskan tunjukkan semangat membela ratusan juta warga.
Satu catatan, Amat boleh jadi harus diistirahatkan untuk pertandingan selanjutnya. Sudah terlalu lama, dia sedang berada di situasi sulit sekarang.
Setelah semuanya, seperti inilah Indonesia. Semua usaha sudah, boleh jadi kembali dengan budaya kita yang tersisa hanya doa.
Kesebelasan bermain
Timnas Garuda:Â Ernando, Rizki Ridho, Amat, Walsh, Arhan, Hubner, Ivar, Sayuri, Marselino, Struick, Egy.Â
Samurai Biru: Suzuki, Endo, Ueda, Doan, Nakamura, Machida, Maikuma, Hatate, Nakayama, Kubo, Tomiyasu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H