Beberapa waktu lalu, kita tahu ramai media mengabarkan Karim Benzema tengah tidak bahagia dengan semua yang terjadi di Arab.
Ternyata, tekanan di sana jauh lebih besar dari yang dibayangkan. Penggemar tak puas dengan performa tim, hanya Benzema yang dikorbankan. Sedangkan, dia sendiri masih beradaptasi.
Meski keturunan ada darah Aljazair, tetapi Benzema sudah dari kecil hidup di Eropa dengan budaya barat. Berpindah untuk menetap di Saudi Arabia dengan budayanya, sangat tidak gampang.
Membaca dari berita yang mengudara di mana-mana, Benzema bisa dibilang gagal mengerjakan tugasnya untuk adaptasi. Sekarang, besar peluang untuknya kembali bermain di Eropa.
Seperti tertulis dalam judul, Manchester United dikabarkan menjadi klub yang paling mungkin untuk mendatangkanya. Kalau semuanya terjadi, perubahan besar klub bisa dimulai.
Kambing hitam kesayangan Rasmus Hojlund
Dengan performa buruk tim beberapa bulan belakangan, semua media mulai mempertanyakan siapa yang harus dikorbankan untuk ini. Sebagai striker utama, Hojlund tentu kebagian jatahnya.
Meski pertandingan kemarin kontra Spurs berhasil mencetak gol (14/01), sebelumnya Hojlund bisa dibilang sangat kesulitan untuk bermain baik bersama United.
Tercatat, sejauh ini striker berkebangsaan Denmark itu baru mencetak dua gol dalam semusim. Angka ini tentu terlihat sangat buruk untuk penggemar yang hanya melihat statistik.
Dengan adanya Benzema, semua data statistiknya tidak akan terlihat. Tidak ada media yang akan menyorot performa bocah 20 tahun, ketika ada pemenang hattrick UCL dalam tim.
Semua spotlight akan lebih melihat sosok Karim Benzema, tuntutan performa tim akan mengarah penuh kepadanya.
Di saat yang sama, Hojlund bisa lebih fokus dengan dirinya. Dengan menurunnya spotlight untuknya, tentu akan membuatnya jauh lebih berkembang.
Kebetulan Erik ten Hag juga sepakat dengan hal itu.
Ten Hag: "Remember we signed some talent... and with talent, you need time like the developing you have seen from Garnacho, from Kobbie Mainoo, and so for instance, also Rasmus Hojlund".
"Rasmus needs time, but at the same moment, I know we don't have time..." (Romano 2023).
(1) Media posts by Karim Benzema (@Benzema) / X (twitter.com)Â
![(1) Media posts by Karim Benzema (@Benzema) / X (twitter.com)Â](https://assets.kompasiana.com/items/album/2024/01/17/screenshot-1705443324548-65a7008912d50f2440157972.png?t=o&v=770)
Tugas besar ten Hag untuk menjaganya
Secara taktik, tak perlu diragukan Benzema bisa dibilang salah satu pemain yang selalu tampil apik dalam berbagai skema. Seorang pemantul, pembangun hingga pemburu gol, semuanya bisa.
Melihat bagaimana United bermain, akan terlihat lebih baik dengan Benzema. Boleh jadi untuk kecepatan tak secepat Hojlund, tetapi ketenangan dalam kotak jauh lebih baik.
Dengan adanya Benzema, pemain sayap bisa bermain lebih menusuk dengan kombinasi satu-dua dalam kotak penalti lawan. Tanpa khawatir penguasaan bola akan hilang.
Masalahnya, dengan kemampuan luar biasa dan semua yang sudah dia lakukan. Maukah Benzema tunduk kepada seorang Erik ten Hag.
Seperti yang kita tahu, manajer asal Belanda satu ini sangat senang "menundukkan" semua pemain tanpa terkecuali. Tidak ada nama lain lebih besar dari manajer.
Erik ten Hag terkadang tanpa alasan memasukkan nama besar di menit akhir ketika sudah aman, mencadangkan begitu saja, bahkan meninggalkan pemain dari skuad sebelum pertandingan.Â
Bisakah Benzema mentolerir semuanya, di saat beberapa pemain besar seperti Cristiano, Sancho, hingga Varane terbukti gagal menjalin hubungan baik dengannya.
Setelah semuanya, Erik ten Hag tentu belajar dari pengalaman. Seiring berjalannya waktu, seharusnya bisa mengambil keputusan lebih baik untuk selanjutnya.
References
liveherewego and Fabrizio Romano. 2023. "Erik ten Hag on young talent." liveherewego. https://www.instagram.com/p/C2EysDiC8nG/?utm_source=ig_web_copy_link&igsh=MzRlODBiNWFlZA==.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI