Lanjutan liga Inggris pekan ke-21, Manchester United diharuskan menjamu Tottenham Hotspur di Old Trafford, Manchester (14/01).
Benar-benar terjadi, rumor yang mengatakan Onana memilih Manchester United dibandingkan dengan timnas Kamerun terjadi. Mantan kiper Ajax Amsterdam ini dipastikan bermain dari awal.
Selain itu, tak ada yang berubah dari susunan pemain Manchester United. Menariknya, nama Casemiro dan Lisandro sudah kembali, keduanya memulai dari bangku cadangan.
Di lain sisi, Spurs kembali memainkan Micky van de Ven bersama dengan Romero, duet bek tengah yang boleh jadi sudah dirindukan penggemar liga Inggris.
Di samping itu, pertandingan kontra Manchester United merupakan laga debut untuk Werner, pemain pinjaman yang baru didatangkan dari Leipzig.
Dengan absennya beberapa pemain membela negara melalui piala Afrika ataupun Asia, Spurs bisa dibilang sudah menurunkan kesebelasan terbaik yang tersedia.
Bagaimana pertandingan berjalan
Pertandingan dimulai, seperti biasa Spurs langsung mulai menyerang agresif dari awal. Masalahnya, Manchester United seperti sudah menanggulangi semuanya beberapa hari terakhir.
Menit 2', Manchester United melalui serangan balik cepat. Rashford gagal menusuk, tetapi bola muntahan disambar oleh Hojlund. Tendangan keras tepat di depan kiper, Emyu memimpin (1-0).
Kesadaran menyerang ditunjukkan oleh Hojlund. Tendangan dengan jarak terlalu dekat, tak ada yang bisa dilakukan Vicario dengan jarak sedekat itu.
Setelahnya, Spurs masih bermain menyerang. Mereka menunjukkan keinginan menang yang luar biasa, tidak mengurangi tempo cepat, meski tertinggal.
Menit 18', melalui tendangan sudut. Richarlison dari dalam kerumunan berhasil menyundul kuat, tak bisa dihentikan Onana. Spurs berhasil menyamakan (1-1).
Kesalahan mendasar yang seharusnya tidak dilakukan, Onana tidak seharusnya berada dalam garis ketika tendangan sudut mengancam.
Beberapa menit kemudian, menit 24'. Werner mendapatkan kesempatan serangan balik cepat, ruang terbuka, berhasil menusuk dengan baik. Sayangnya, penyelesain akhir mengecewakan.
Tempo kedua tim mulai mengendur, terlihat keduanya mulai kelelahan dengan tempo cepat. Mereka lebih memilih bermain aman dengan bola.
Baru di menit 38', tusukan Rashford kombinasi satu-dua dengan Hojlund. Tendangan datar keras di depan kiper, tak bisa dihentikan. Setan merah kembali memimpin (2-1).
Setelahnya, tak banyak yang tersisa. Beberapa serangan biasa yang dengan mudah digagalkan. Spurs dipaksa puas dengan ketertinggalan paruh pertama.
Seperti halnya paruh pertama, Spurs langsung memulai kuat paruh kedua. Akan tetapi, untuk kali ini hasil yang berbeda didapatkan.
Membawa bola dari kiri Werner mulai menusuk, memberi umpan kepada Bentancur. Sedikit masuk ke dalam, tembakan keras diambil tak bisa dihentikan. Spurs kembali menyamakan (2-2).
Organisasi pertahanan yang buruk ditunjukkan Manchester United, harus dibayar mahal.
Kedua tim bermain dengan tempo tinggi, tetapi tak banyak peluang yang didapatkan. Bola lebih banyak berada di tengah daripada sepertiga akhir lapangan.
Menit 61', McTominay mencoba peruntungan dari luar kotak penalti. Tidak seperti biasanya, tembakannya masih melebar dari gawang.
Kedua tim masih bermain tempo cepat, tetapi entah bagaimana kedua tim seperti sangat kesulitan dalam membuat peluang.
Baru di menit 90+4, McTominay menyambar crossing dari Garnacho. Tipis berada di atas gawang Spurs. Tak banyak yang tersisa, kedua tim harus puas dengan berbagi poin.
Pemain yang bertanding dalam lapangan
Manchester United (4-2-3-1): Onana; Wan-bissaka, Evans, Varane, Dalor; Mainoo, Eriksen; Garnacho, Bruno, Rashford; Hojlund.
Tottenham Hotspur (4-3-3): Vicario; Porro, Romero, van de Ven, Udogie; Skipp, Bentacur, Hojbjerg; Brennan, Richalison, Werner.
Review
Meninggalkan kewajiban membela negara untuk bermain dengan klub, tidak terlihat berjalan sesuai harapan Onana. Hasil imbang ini tidak terlihat akan membantunya bangkit.
Bukan hanya soal kesalahan yang menjadi gol, tetapi beberapa kali dalam situasi bola mati tim terancam. Tidak ada yang dilakukan Onana, terasa ganjil melihat kiper tidak berani duel udara.
Selain itu, Mainoo anak ini memang masih 17 tahun, bermain baik di paruh pertama. Akan tetapi, entah mengapa anjlok di paruh kedua. Dia seperti hilang dalam lapangan.
Kredit untuk pemain depan, ketiganya bermain efektif jauh berbeda dari biasanya. Terutama Garnacho meski tidak mencetak gol, tetapi peran pressingnya luar biasa.
Di lain sisi, duet bek tengah Spurs tidak berjalan seperti awal musim. Tidak bermain bersama selama beberapa pertandingan, sangat berpengaruh. Keduanya kehilangan kesolidan.
Di samping itu, Werner meski sudah memberi assist bisa dibilang secara keseluruhan pemain satu ini bermain buruk. Beberapa kali peluang terbuka, diselesaikan dengan mengecewakan.
Setelah semuanya, boleh jadi berbagi angka hasil paling adil untuk kedua tim. Mereka punya pekerjaan rumah masing-masih pastinya, pasti akan diselesaikan segera. Salute!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H