Lanjutan liga Inggris pekan ke-21, Manchester City diharuskan bertandang melawan Newcastle di St. james park, Upon Tyne (14/01).
Menariknya, Pep Guardiola masih belum memainkan Kevin de Bruyne dari awal, manajer satu ini masih menyimpan salah satu pemain andalannya dalam beberapa musim belakangan.
Belum lagi, Grealish juga tidak diturunkan dari awal. Padahal, pemain yang mengenakan nomor 10 ini selalu bisa berkontribusi tiap pertandingan.Â
Meski demikian, Pep Guardiola tentu lebih tahu. Boleh jadi ini semua bagian dari taktiknya, semua pasti sudah dihitung matang.
Di lain sisi, Newcastle juga tak ada kejutan di sana. Dengan cedera terbaru dialami Joelinton, boleh jadi kesebelasan diturunkan memang sudah terbaik dari yang tersedia.
Ditambah lagi, pertandingan hari ini di markas besar mereka. Tentu, Mereka tak mau malu di depan publik. Terbukti dengan catatan bermain kandang yang luar biasa, di luar lawan Forest.
Bagaimana pertandingan berjalan
Bola pertama ditendang oleh City, menandai penguasaan permainan lawan sudah dimulai. Secara mengejutkan, Newcastle berhasil mengambil bola dengan cepat, serangan balik singkat.
Visi dari seorang Trippier mengirim bola kepada Isak, menggeser bola diterima Longstaff berhadapan langsung dengan kiper di sana. Menjadi gol tapi dianulir oleh wasit.
Masalahnya, buka pada gol yang memang offside. Akan tetapi, momen di mana Longstaff mengambil tembakan, ada Kyle Walker dan Ederson di sana yang bertabrakan.
Dari sini, Ederson masih melanjutkan pertandingan dua menitan sebelum pada akhirnya digantikan oleh Ortega. Kiper utama the Citizens tidak bisa melanjutkan pertandingan.
Setelahnya, Manchester City masih menguasai pertandingan, bahkan menit 16'. Mereka mendapatkan peluang besar, dari kemelut diakhiri oleh tendangan Bernardo masih melebar.
Beberapa menit kemudian, diawali dari kiri Doku memberi umpan antarlini diterima Kyle, bola ditahan sebentar lalu dikirim ke tengah, diselesaikan dengan backheel Bernardo dan gol! (0-1).
Tak bertahan lama, serangan balik Newcastle. Melalui umpan jauh Guimaraes diterima oleh Isak, menggunakan skillnya, gocekan simpel dengan plessing. Newcastle membuat seimbang (1-1).
Beberapa saat kemudian, dengan skema yang sama. Kali ini giliran Gordon, berhadapan dengan Kyle Walker, melakukan hal yang sama seperti Isak, the Magpies membalikkan angka (2-1).
Tak berhenti di sana, Isak juga punya kesempatan tak kurang seperti gol pertama. Kali ini dari sisi kanan lapangan, masih bisa diselamatkan oleh Ortega.
Tentu, banyak terjadi setelahnya. Pertandingan ini tak salah lagi, salah satu pertandingan dengan tempo tertinggi selama semusim ini.Â
Paruh kedua dimulai, terlihat para pemain kelelahan dengan yang sudah disajikan. Meski begitu, Manchester City masih mampu mengatur mengontrol permainan.
Baru menit 63', Alvarez mendapatkan kesempatan terbuka menembak dalam kotak penalti. Â Masih bisa diselamatkan oleh Dubravka, penyelamatan besar.
Beberapa menit kemudian, menit 73', dengan skill individu nya. De Bruyne memangkas jarak, melakukan sedikit dribble, menendang dari luar kotak penalti, tak bisa dihentikan (2-2).
Tensi kembali memanas, kedua tim mulai saling menyerang tak ada yang menahan diri. Dari sini, banyak ditemukan salah umpan dari kedua kesebelasan.
Hingga menit 90'. De Bruyne umpan progresif ke depan menuju kotak penalti, diterima oleh Bobb di sana. Talenta muda satu ini menunjukkan kelasnya, tidak bisa dideskripsikan (2-3).
Manchester City berhasil membalikkan kedudukan. Tak banyak yang tersisa dari Newcastle, dipaksa puas dengan hasil yang ada. Dengan seperti itu berakhirnya paruh kedua.
Pemain bertanding dalam lapanganÂ
Newcastle United (4-3-3): Dubravka, Trippier, Schar, Botman, Burn; Guimaraes, Longstaff, Miley; Almiron, Gordon, Isak.
Manchester City (4-2-3-1) : Ederson, Walker, Dias, Ake, Gvardiol; Rodrigo, Kovacic; Bernardo, Foden, Doku; Alvarez.
Review
Pep Guardiola tak bisa dibantah pasti melihat lini belakang, banyak pekerjaan rumah di sana. Terutama, Kyle dan Gvardiol yang bermain sangat kurang di pertandingan kali ini.
Meskipun begitu, kredit untuk Kevin de Bruyne. Dua pertandingan terakhir, datang dari bangku cadangan selalu membawa perubahan.
Kita semua tahu ada masalah yang sama di lini depan sana, tetapi ketika semua berjalan nyaman tak ada yang merasakan. Meskipun demikian, boleh jadi Pep melihatnya.
Manajer satu ini merupakan tipe yang selalu bisa memperbaiki masalah, sebelum semua orang sadar masalah itu ada. Dia melakukannya bertahun-tahun, dan tak akan berubah.
Di lain sisi, Newcastle parah. Tanpa dua peluang emas yang menjadi gol boleh jadi Mereka hanya berlari selama pertandingan berjalan.
Dengan skuad sekarang, rasanya sulit melihat Newcastle bersaing. Setidaknya, tak akan memberikan sesuatu yang mengejutkan seperti musim lalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H