Lanjutan liga Inggris pekan ke-21, Chelsea diharuskan menjamu Fulham di Stamford Bridge. Mereka harus menang untuk keluar dari posisi 10.
Seperti yang kita tahu dalam beberapa pekan terakhir, entah kalah atau menang. Chelsea menetap di sana, tak bisa naik atau turun, masih di peringkat 10. Kalau hari ini menang, semua berubah.
Karena itu, Pochettino sebagai seorang manajer sudah menunjukkan keseriusan dengan memasang kesebelasan terbaik untuk memulai pertandingan.
Sedikit catatan, Nicolas Jackson akan absen untuk memenuhi panggilan timnas Senegal untuk AFCON 2024. Edisi satu ini akan menjadi debutnya dalam turnamen piala Afrika.
Selain itu, Nkuku juga masih harus menepi untuk pertandingan ini. Satu lagi cedera dialaminya, dia akan absen setidaknya dua minggu.
Terlepas dari itu, hampir semua pemain yang dimainkan Chelsea merupakan pemain inti. Mereka masih sering diberikan menit bermain, harusnya tidak akan menjadi masalah.
Di lain sisi, Fulham masih skuad yang sama. Mereka bisa menang lawan Arsenal, kemudian kalah menghadapi Liverpool dalam periode waktu yang singkat.
Masih banyak yang perlu diperbaiki di sana, konsistensi tentu. Paling penting dari semuanya, kualitas dari tiap individu yang bermain.
Bagaimana pertandingan berjalanÂ
Dengan materi pemain lebih baik, Chelsea tampil jauh lebih mendominasi atas tamunya. Menguasai bola, mengatur tempo, semua dilakukan oleh tim tuan rumah.
Masalahnya, tempo yang dimainkan Chelsea benar-benar lambat. Mereka hanya menguasai bola, untuk urusan mencetak peluang tak bisa diharapkan.
Di lain sisi, tim tamu seperti tidak punya masalah dengan hasil seri. Fulham dengan totalitas bermain menunggu, belum termasuk ke dalam parkir bus, tetapi tidak enak untuk ditonton.
Fulham hanya melakukan pressing nanggung, pertahanan tim masih prioritas. Momen di mana menguasai bola, Mereka lebih cenderung memperlambat tempo.
Tak banyak peluang paruh pertama, menit 26'. Serangan balik cepat diawali Willian dari kanan, mengirim umpan lurus kepada Robinson. Menarik beberapa pemain bertahan Chelsea.
Dilanjut dengan mengirim umpan ke tiang jauh, Wilson di sana. Dengan tenang, semuanya sempurna untuk mengambil tembakan, dilakukan. Masih bisa diselamatkan Petrovic, luar biasa.
Setelahnya, menit 45+2. Sterling dijatuhkan Diop dalam kotak penalti, wasit menunjuk titik putih. Palmer sebagai eksekutor menyelesaikan dengan tenang. The Blues leading! (1-0).
Paruh kedua, permainan kedua tim lebih baik dari sebelumnya. Ada keharusan di sana untuk Fulham mencetak angka, Mereka tak bisa pulang dengan poin kosong.
Sayangnya, peluang lebih berpihak dengan Chelsea. Broja dan Palmer, kedua pemain ini sempat mendapatkan kesempatan tembakan terbuka. Masih bisa diblok oleh pemain bertahan Fulham.
Di menit 72', peluang terbuka pertama Fulham di paruh kedua. Pereira berhasil menarik semua pemain bertahan Chelsea, Jimenez menerima di tiang jauh. Tembakan keras, masih diselamatkan.
Beberapa menit kemudian, menit 81'. Gallagher mendapatkan bola muntahan dari tendangan ngawur Madueke. Tembakan kaki luar sang Kapten sudah sempurna, tetapi mengenai mistar.
Menit 90', Madueke menunjukkan skill Individu. Mengecoh bek kiri lawan, melakukan tembakan datar kanan gawang. Masih bisa diselamatkan oleh Leno, gila.
Tak banyak yang tersisa setelahnya, semua bertahan hingga berakhirnya paruh keduanya.
Pemain bertanding dalam lapangan
Chelsea: Petrovic; Gusto, Silva, Disasi, Colwill; Â Enzo, Caicedo; Palmer, Gallagher, Sterling; Broja.
Fulham: Leno; Kenny Tete, Diop, Adarabioyo, Robinson; Palhinha, Cairney; Willian, Pereira, Wilson; Jimenez.Â
Review
Chelsea berhasil meneruskan tren positif menang dalam tiga pertandingan liga, kini Mereka berada di posisi 8 dalam klasemen sementara.
Masalahnya, sebuah pertanyaan besar ketika tim ini bisa bermain lebih baik dengan tempo cepat. Mengapa tidak dilakukan dari awal, sangat mengecewakan melihat tim besar main seperti ini.
Ingat, bukan karena tidak bisa, tetapi tidak mau. Beruntungnya, Chelsea dihadiahi penalti. Tanpa penalti, ada peluang besar pertandingan ini berakhir imbang.
Satu lagi, Gallagher gak bisa bermain di belakang striker. Meski, sang Kapten sering bermain di sana, tetapi bukan posisi naturalnya. Dia sering kali terlihat bingung mendistribusikan bola.
Salah satu yang paling berperan dengan lambatnya tempo Chelsea dalam pertandingan ini. Selain itu, sebuah nilai tambah melihat Chilwell sudah kembali dimainkan.
Dalam beberapa pertandingan ke depan, akan menyenangkan untuk ditonton variasi dari kiri. Dengan Colwill yang dipaksa bermain di kiri, Chelsea tidak memenuhi potensi.
Setelah semuanya, setelah pertandingan ini bisa dibilang Chelsea sudah kembali. Belum bersaing sebagai juara, tetapi untuk kualifikasi Eropa. Jangan lupakan Mereka, Salute!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H