Mohon tunggu...
Hadenn
Hadenn Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Football and Others

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Harus Bilingual, Investasi Masa Depan yang Tak Bisa Disangkal

13 Januari 2024   08:15 Diperbarui: 13 Januari 2024   08:16 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mayoritas dari penduduk Bumi merupakan seorang bilingual atau multilingual, kalau Anda termasuk dalam himpunan masyarakat mengapa tidak mencoba menjadi salah satu.

Kita tahu ada banyak manfaat yang bisa diraih di sana, jauh lebih besar dari hanya mampu menikmati menikmati hiburan dan liburan liburan lebih baik (Nacamulli 2015).

Lebih jauh lagi, dengan menggunakan bahasa baru bisa dibilang melatih kecerdasan kognitif dalam diri, satu hal yang mulai langka di masa sekarang.

Tak bisa dihindari dengan hadirnya Artificial Intelligence yang sangat murah, masyarakat mulai meninggalkan kemampuan berpikir kognitif yang sudah berperan besar membangun peradaban.

Selain itu, mempelajari bahasa baru juga bisa membantu dalam menjaga kesehatan otak. Seperti yang kita tahu, cara termudah merawat otak adalah dengan menggunakannya.

Dengan belajar bahasa memahami kosa kata berbeda, menyusun kalimat dengan cara berbeda secara simultan bisa dibilang salah satu contoh termudah menggunakan otak.

Memahami kemampuan berbahasa

Kemampuan berbahasa bisa dibilang terbagi menjadi empat bagian membaca, menulis, mendengarkan, dan membicarakan.

Seorang multilingual tidak diharuskan bisa melakukan semuanya dengan sempurna, harus diingat juga tidak yang sempurna. Semuanya hanya soal berlatih dan belajar.

Secara umum, kemampuan berbahasa biasanya diawali dengan membangun fondasi yang kuat dalam penyusunan struktur kalimat atau yang kerap dikenal dengan grammar.

Dengan pemahaman grammar yang kuat, kita akan jauh lebih mudah dalam memahami bagaimana pembicara asli berpikir dalam berbahasa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun