Terlepas dari semua yang terjadi dalam beberapa pertandingan terakhir. Kita harus mengakui salah satu kandidat juara liga Inggris musim ini, skuad Arsenalnya Mikel Arteta.
Pesaing terkuatnya, bisa dibilang Liverpool. Keduanya masih sama laparnya dengan gelar liga. Permainan keduanya juga sudah pakem, kualitas individu bisa diandalkan untuk meraih gelar.
Masalahnya, semua pemain tengah Liverpool bisa dibilang total pemain baru. Meski sekarang masih memimpin klasemen, bukan tidak mungkin akan kembali turun.
Di lain sisi, Arsenal bisa dibilang hanya ada nama Declan Rice di sana. Tidak terlalu banyak mengubah permainan. Justru di sana lebih stabil, hampir setiap pertandingan.
Meskipun begitu, sulit rasanya untuk kembali percaya dengan Arteta. Setelah yang dilakukan musim lalu, penurunan performa secara keseluruhan di akhir perlombaan gelar, Melelahkan.Â
Di musim ini, beberapa kesalahan yang dilakukan masih sama. Meski, kita semua tahu ada perbaikan di sana, tetapi akankah cukup. Kita tak pernah tahu akhirnya.
Favoritisme dengan beberapa pemain
Salah satu masalah Arteta sejak musim lalu, manajer satu ini cenderung tidak memainkan semua pemain dalam skuad. Manajer asal Spanyol itu selalu punya alasannya tersendiri.
Beberapa pemain memang tampil mengecewakan ketika kesempatan datang, bukan berarti akan terus selalu bermain demikian.
Anehnya, perlakuan seperti ini tidak berlaku untuk semua pemain dalam skuad. Beberapa pemain bisa dibilang lebih difavoritkan dari yang lain.
Salah satunya, Pablo Vierra yang beberapa kali terbukti dengan sistem bermain sulit beradaptasi. Akan tetapi, entah bagaimana kesempatan itu masih diberi.