Mohon tunggu...
Hadenn
Hadenn Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Football and Others

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Copa de Espana: Hujan Gol di Saudi Arabiah, Magis Ancelotti Menangkan Laga!

11 Januari 2024   06:08 Diperbarui: 11 Januari 2024   06:19 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laga pertama Copa de Espana, mempertemukan dua rival sekota Real Madrid kontra Atletico Madrid dini hari tadi (11/01).

Pertemuan terakhir kedua tim di la liga berhasil dimenangkan oleh Atletico, kemenangan telak 3-1 di Wanda Metropolitano. Meski demikian, banyak hal sudah dialami kedua tim setelahnya.

Berdasarkan dari bagaimana kedua tim menjalani musim, Real Madrid bisa dibilang sedikit lebih baik dengan menjadi pemimpin klasemen sementara.

Sementara itu, dilihat dari kesebelasan awal kedua tim. Keduanya bermain dengan skuad terbaik. Kalau ada sedikit pertanyaan mungkin pemasangan Kepa di sana.

Dalam beberapa pertandingan terakhir, Lunin sempat menjadi starter utama dalam tim bermain luar biasa menjaga gawang. Masih misteri entah mengapa Ancelotti memilih Kepa untuk hari ini.

Jalannya pertandingan

Ketika peluit pertama dibunyikan, Real Madrid mulai menguasai permainan. Tidak tergesa-gesa mencetak gol, semua berjalan nyaman untuk mereka.

Hingga menit ke 8', serangan balik cepat dari Atletico Lino menusuk dari kiri mengambil tembakan keras. Masih bisa diselamatkan Kepa, penyelamatan luar biasa.

Tendangan sudut didapatkan, Griezmann mengambil tendangan mengirimi langsung kepada Hermoso bukan sundulan keras, tetapi Kepa terpaku tak bergerak. Atletico memimpin (0-1).

Beberapa menit kemudian, menit 20'. Giliran el Real mendapatkan tendangan pojok, Modric mengirim umpan diterima dengan sundulan bebas oleh Rudiger. Tak terjangkau Oblak (1-1).

Sekali lagi, menit 29'. Melalui kerjasama tim, Carvajal bebas memberi umpan ke umpan dekat. Ferland Mendy secara mengejutkan di sana, penyelesaian akhir yang luar biasa (2-1)

Mendy Nazario | Real Madrid C.F. (@realmadrid) * Foto dan video Instagram 
Mendy Nazario | Real Madrid C.F. (@realmadrid) * Foto dan video Instagram 

Dari sana belum selesai, menit 36'. Mendapatkan umpan dari de Paul, Griezmann menembak keras dari luar kotak penalti. Kiper sudah bergerak, tetapi tembakannya tak bisa diraih (2-2).

Sebenarnya permain berjalan seru, banyak peluang dari Real Madrid dan kesempatan serangan balik dari Atletico, tetapi karena banyak gol yang terjadi. Gol tentu akan lebih disorot.

Tepat sebelum babak pertama berakhir, peluang besar untuk Rodrygo. Depan gawang berhasil mengecoh dua pemain bertahan depan gawang, masih diselamatkan oleh Oblak, sangat dekat.

Babak kedua awal dimulai dengan membosankan, hanya satu tim yang mau menyerang. Los rojiblancos terlihat ingin menuju perpanjang waktu, mereka mau seri dulu.

Sementara itu, El Real bermain sangat biasa dengan Vini, Rodrygo, dan Bellingham, ketiganya tak bisa mencetak gol. Mereka menguasai bola, tetapi soal kejelasan nol besar.

Baru di menit 78', hanya dipress oleh Morata. Bola nyaman tak bisa diraih kiper, disorganisasi dengan Rudiger menjadi blunder membuat Real Madrid kembali tertinggal (2-3).

Tak butuh waktu lama, menit 85' serangan tanpa henti el Real menemui titik terangnya. Setelah tendangan Vini Jr ditolak oleh Oblak, diterima Bellingham masih dibersihkan oleh Hermoso.

Pada akhirnya, bola mengarah ke Carvajal yang sudah siap mengambil tembakan. Tendangannya tak bisa diselamatkan. El Real kembali menyamakan kedudukan (3-3).

Beberapa peluang diciptakan el Real setelahnya, tetapi tak ada yang bisa membuat titik cerah. Paruh kedua menemui akhirnya, skor bertahan perpanjangan waktu dipastikan.

Paruh pertama perpanjangan waktu, tak banyak yang terjadi. Kedua tim melakukan beberapa pergantian, tetapi masih jarang ditemukan perubahan. Keduanya masih main aman.

Real Madrid C.F. (@realmadrid) * Foto dan video Instagram 
Real Madrid C.F. (@realmadrid) * Foto dan video Instagram 

Paruh kedua perpanjangan waktu dimulai, el Real tampil lebih menyerang. Atletico lebih bertahan, dari awal mereka terlihat pede dengan adu penalti.

Namun, semuanya berubah di menit 116'. Seperti halnya gol kedua, ruang bebas dari kanan, Carvajal angkat bola. Joselu di sana dengan sundulan, salah satu paling elegan dalam sejarah.

Bola berputar tak kalah elegan, Oblak entah bagaimana dibuat kesulitan menjangkau nya hingga terjatuh masuk dalam gawang. El real sekali lagi memimpin (4-3).

Atletico langsung keluar, semua pemain yang bisa menyerang dikeluarkan untuk menembus selisih satu gol. Menit 119', Oblak juga beberapa kali meninggalkan sarangnya.

Hingga di saat terakhir, lemparan jauh dari Azpi berhasil dibuang ke depan oleh pemain Madrid. Oblak mencoba cepat mundur mengejar bola, ada Brahim Diaz berlari mengejar dari belakang.

Secara mengejutkan, Brahim yang di belakang menang sprint atas Oblak. Dengan gawang tanpa penjagaan, Brahim menembak tenang dari jarak jauh. El Real has killed the game! (5-3).

Setelahnya, hanya selebrasi pemain real Madrid diikuti dengan peluit panjang akhir pertandingan yang tersisa. Real Madrid mengamankan tempat di final.

Pemain bertanding dalam lapangan

Real Madrid (4--4-2): Kepa; Carvajal, Rdiger, Nacho, Mendy; Tchouameni, Fede Valverde, Modric, Bellingham; Rodrygo, Vinicius.

Atltico Madrid (5-3-2): Oblak; Marcos Llorente, Savic, Gimnez, Hermoso, Samuel Lino; Koke, Sal, De Paul; Griezmann, Morata.

Review

Pemilihan Kepa dibandingkan dengan Lunin seharusnya kembali terbukti salah. Kesalahan mendasar dalam pertandingan, tak boleh kembali terulang di final.

Selain itu, bisa dibilang tidak ada pemain bermain di bawah performa dalam skuad. Bahkan, Vini Jr yang tidak terlalu terlihat di lapangan bisa memberikan peran.

Seharusnya, selain pemilihan kiper tidak ada yang perlu diganti dalam kesebelasan di final. Kredit untuk Brahim dan Joselu, kedua pemain ini selalu ada ketika dibutuhkan.

Kedua pemain lokal anak kampung sini ini benar-benar menjadi pembeda. Tak hanya dalam pertandingan ini, tetapi juga beberapa pertandingan terakhir. 

Tak lupa juga, Ancelotti dengan pergantian magisnya. Manajer Italia itu sering kali tak dirasakan peran besarnya.

Real Madrid C.F. (@realmadrid) * Foto dan video Instagram 
Real Madrid C.F. (@realmadrid) * Foto dan video Instagram 

Di lain sisi, Atletico bisa dibilang layak kalah. Meski sudah bermain menyerang tetapi permainan kasar ala kabupaten Madrid masih tak berubah.

Anehnya, skuad ini menyerang ketika unggul dan bertahan saat imbang. Kredit untuk Jan Oblak, karena selain sudah betah di klub ini. 

Kiper andalan timnas Slovakia sudah melakukan beberapa penyelamatan mustahil selama pertandingan. Tak bisa dibantah, salah satu terbaik di masanya. Salute!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun