Paruh kedua perpanjangan waktu dimulai, el Real tampil lebih menyerang. Atletico lebih bertahan, dari awal mereka terlihat pede dengan adu penalti.
Namun, semuanya berubah di menit 116'. Seperti halnya gol kedua, ruang bebas dari kanan, Carvajal angkat bola. Joselu di sana dengan sundulan, salah satu paling elegan dalam sejarah.
Bola berputar tak kalah elegan, Oblak entah bagaimana dibuat kesulitan menjangkau nya hingga terjatuh masuk dalam gawang. El real sekali lagi memimpin (4-3).
Atletico langsung keluar, semua pemain yang bisa menyerang dikeluarkan untuk menembus selisih satu gol. Menit 119', Oblak juga beberapa kali meninggalkan sarangnya.
Hingga di saat terakhir, lemparan jauh dari Azpi berhasil dibuang ke depan oleh pemain Madrid. Oblak mencoba cepat mundur mengejar bola, ada Brahim Diaz berlari mengejar dari belakang.
Secara mengejutkan, Brahim yang di belakang menang sprint atas Oblak. Dengan gawang tanpa penjagaan, Brahim menembak tenang dari jarak jauh. El Real has killed the game! (5-3).
Setelahnya, hanya selebrasi pemain real Madrid diikuti dengan peluit panjang akhir pertandingan yang tersisa. Real Madrid mengamankan tempat di final.
Pemain bertanding dalam lapangan
Real Madrid (4--4-2): Kepa; Carvajal, Rdiger, Nacho, Mendy; Tchouameni, Fede Valverde, Modric, Bellingham; Rodrygo, Vinicius.
Atltico Madrid (5-3-2):Â Oblak; Marcos Llorente, Savic, Gimnez, Hermoso, Samuel Lino; Koke, Sal, De Paul; Griezmann, Morata.
Review
Pemilihan Kepa dibandingkan dengan Lunin seharusnya kembali terbukti salah. Kesalahan mendasar dalam pertandingan, tak boleh kembali terulang di final.