Namun, bisa juga berarti Chelsea tengah kesulitan mendapatkan kesempatan. Dengan tanpa gol paruh pertama berakhir begitu saja.Â
Babak kedua dimulai, tak banyak berubah masih sama seperti paruh pertama. Semua hanya tentang Chelsea, apakah bisa mencetak gol atau cukup bodoh membiarkan laga ulang diadakan.
Harus diakui permainan Chelsea lebih baik, kita sudah jarang melihat Mudryk atau Sterling kehilangan bola begitu saja. Keduanya bermain lebih cerdas.
Menit 57', umpan lambung Malo Guzto dari kiri langsung mengarah ke tengah, Broja di sana sundulan yang sempurna, Woodman hanya bisa pasrah. Chelsea memimpin (1-0).
Beberapa menit kemudian, di menit 66' tendangan corner Palmer. Disambar Thiago Silva, sundulan yang tak disangka-sangka. Woodman kebobolan untuk kedua kalinya (2-0).
Tak berselang lama, tepat menit 69' melalui tendangan bebas. Raheem Sterling membuktikan dirinya bisa. Tendangan cepat mengarah ke pojok kanan gawang, tak bisa dihadang (3-0).
Sebelum dan setelahnya, Chelsea tentu mencetak beberapa peluang. Akan tetapi, dengan adanya gol ketiga bisa dibilang mereka sudah kill the game.
Belum lagi, sekitar menit 88'. Di mana ada kemelut dalam kotak Preston, tetapi Enzo berhasil lolos dari jebakan offside. Berhadapan dengan kiper, mudah saja ia melakukan tugasnya (4-0).
Tak banyak terjadi setelahnya, Pochettino memberikan debut kepada putra daerah, beberapa peluang yang dibuang sia-sia, dan peluit panjang berakhirnya paruh kedua.
Pemain bertanding dalam lapanganÂ
Chelsea (4-2-3-1): Petrovic; Gusto, Gilchrist, Disasi, Colwill; Enzo Fernndez, Caicedo; Mudryk, Palmer, Sterling; Broja.