Preview
Lanjutan liga Inggris pekan ke-20, Chelsea diharuskan bertandang ke Kenilworth road, Luton(30/12).Â
Bermain menghadapi Luton, Pochettino menurunkan kesebelasan awal yang cukup aneh.
Mengingat kedua striker Jackson dan Broja ketika diturunkan bersama melawan Wolves (24/12). Keduanya terbukti buruk, tetapi masih diberikan kesempatan.
Pada akhirnya, semua keputusan di tangan Pochettino. Boleh jadi manajer asal Argentina itu melihat Caicedo di sana sebagai faktor pembeda.
Di lain sisi, Luton boleh jadi masih berada di zona degradasi, tetapi mereka berhasil menang dalam dua laga terakhir. Salah satunya kontra Newcastle, bukan lawan yang mudah.
Satu poin positif dari Luton, mereka bermain tanpa tekanan. Ketika menang akan dipuja, kalah tak akan ada yang mencela. Sangat berbeda dengan tim tamu.Â
Kesebelasan Awal
Luton Town (3-4-3): Kaminski; Osho, Mengi, Bell; Doughty, Barkley, Lokonga, Kabor; Townsend, Brown; Adebayo.
Chelsea (4--4-2): Petrovic; Gusto, Disasi, Thiago Silva, Colwill; Caicedo, Gallagher, Madueke, Palmer; Jackson, Broja.
Jalannya pertandingan dalam 90 menit
Pertandingan dimulai, secara mengejutkan Chelsea tampil luar biasa di menit awal. Mereka benar-benar menunjukkan intensitas memburu gol.
Hingga menit 11', tekanan dari tim tamu membuat Luton melakukan blunder. Bola berada di kaki Palmer, sepak saja dengan kaki kanan. Tak bisa dibendung oleh Kaminski (0-1).
Permainan luar biasa ditunjukkan oleh Chelsea, akan tetapi Luton setelah ketinggalan mulai mencoba bangkit. Mereka bisa, mereka bukan tidak bisa menciptakan peluang.
Sayangnya, kualitas pemain Luton masih terlihat beda dengan Chelsea. Berkali-kali ketika tim tuan rumah mendapatkan kesempatan serangan balik cepat, mereka gagal.
Kegagalan yang sangat mendasar ketika membangun serangan, bukan ketika depan gawang. Seperti ada sesuatu yang salah di sana dalam skema permainan Luton.
Mereka juga sering gagal memanfaatkan bola mati. Faktanya, dua kali Luton mendapatkan tendangan bebas di sudut yang ideal. Keduanya dibuang dengan mengecewakan.
Hingga menit 38', Chelsea mendapatkan kesempatan serangan balik cepat. Bola ditahan oleh Caicedo, dikirim menuju Colwill. Lalu, membawa bola ke depan menggeser ke samping Palmer.
Di kaki Palmer, bola digeser ke kanan Madueke di sana. Sedikit penetrasi dalam kotak penalti dilanjutkan tembakan, tak bisa dihalang kiper. Madueke menggandakan keunggulan (0-2).
Tak banyak terjadi setelahnya, Luton kehilangan semangat. Sementara, Chelsea tak berniat menambah keunggulan. Paruh pertama skor masih bertahan demikian.
Paruh kedua dimulai, Luton mencoba bermain tempo tinggi. Akan tetapi, ketika bola dikuasai Chelsea tempo menjadi lebih lambat.
Hingga, beberapa menit kemudian Chelsea mulai hanya mengincar serangan balik cepat.
Sampai di menit 69', kesempatan itu datang. Jackson memberikan umpan terobosan kepada Palmer, dengan tenang melewati kiper dan pemain bertahan Luton. Sangat dingin (0-3).
Beberapa menit kemudian, menit 72' Luton membalas melalui gol kejutan dari samping umpan jauh sundulan keras Adebayo tak bisa dihentikan. Akan tetapi, dianulir karena offside.
Dari sini titik balik permainan Luton. Beberapa menit kemudian melalui tendangan sudut, sundulan Ross Barkley tiba-tiba masuk dalam gawang (1-3).
Petrovic benar-benar lembur di momen ini, tak terhitung Luton berkali-kali memainkan bola dalam kotak penalti Chelsea.
Beberapa menit kemudian menit 86', Adebayo mempertipis keunggulan. Kali ini, tidak ada yang bisa menganulir golnya (2-3).
Sayangnya, waktu masih kurang ketika Luton terlalu senang menyerang. Wasit meniup peluit panjang berakhirnya pertandingan. Mereka harus puas kehilangan poin.
Review
Kemenangan yang seharusnya menenangkan, berubah menjadi menegangkan hanya dalam 20 menit terakhir pertandingan. Beberapa menit setelah gol ketiga.
Semua orang setuju Chelsea bermain luar biasa selama 70 menit, tetapi kita semua tahu sepakbola dimainkan 90 menit penuh.Â
Untuk saat ini, tidak ada jawaban pasti mengapa permainan Chelsea seperti ini. Satu hal pasti, boleh jadi hasil seri lebih adil untuk kedua tim.
Memang Luton tidak menguasai permainan, tetapi dalam 20 menit terakhir peluang emas yang dihasilkan tim tuan rumah jauh lebih berbahaya. Bahkan, satu gol dianulir.
Setelah semuanya, seperti inilah pertandingan terakhir tahun ini dari kedua tim. Akan lebih baik kalau permainan keduanya membaik setelah jeda. Salute!Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI