Pemain depan Forest juga tak kalah buruknya di menit awal, sangat terlihat manajer masih merotasi lini depan, masih mencari kombinasi terbaik dalam menyerang.
Menit 20', dewi keberuntungan melirik Castle. Ada sentuhan di sana, tetapi bagaimana Isak terjatuh dalam kotak sangat berlebihan. Wasit menganggap penalti, setelah mengecek VAR.
Isak mengambil penalti masih bisa dibaca oleh kiper, tetapi tak bisa diraih. Melalui pemain Swedia itu, Castle memimpin (1-0).
Anehnya, Forest tampil luar biasa setelah kebobolan. Mereka mengambil kendali permainan.
Menit 32', peluang terbuka Elanga punya dua opsi, menembak berhadapan dengan kiper di ruang sempit atau mengoper Wood tanpa penjagaan. Elanga menendang dan kita tahu yang terjadi.
Dominasi Forest baru berbuah manis di menit 45', melalui kerja sama Gibs-white mengirim terobosan kepada Elanga yang masuk lalu mengirim langsung tepat di kaki Wood.
Wood sendirian tanpa penjagaan, kiper sudah tertahan menutupi pergerakan Elanga. Forest berhasil menyamakan kedudukan (1-1).
Tak banyak terjadi setelahnya, keduanya masih seimbang hingga turun minum.
Babak kedua dimulai, Castle bermain lebih agresif langsung menempatkan lebih banyak pemain di kotak penalti lawan. Mereka berburu gol cepat.
Namun, menit 52' mereka kedapatan serangan balik cepat umpan panjang Elanga diterima oleh Wood dari sisi kanan menusuk dalam kotak, masih sempat memperdaya satu pemain bertahan.