Babak pertama berjalan tim tamu bermain lebih baik, Chelsea menyerang dengan tenang perlahan mencoba buka peluang.
Sistem baru 4-4-2 ini sangat pas dengan karakter permainan tim london itu. Dengan dua striker terus-terusan melakukan tekanan di depan dibantu dengan empat pemain tengah.
Chelsea dengan nyaman menguasai permainan, Wolverhampton bisa dibilang hanya mengejar bola selama kurang lebih 30 menit.
Sayangnya, Chelsea sangat buruk dalam membuat peluang. Dua striker hanya bisa menekan lawan saat mendapatkan bola. Mereka berdua tidak bisa menahan bola di kaki mereka sendiri.
Raheem Sterling tak terhitung memberi umpan nyaman kepada kedua pemain itu, tetapi entah bagaimana semuanya hilang, tidak bisa dikontrol dengan baik.
Hingga menit 31', Chelsea mendapatkan serangan balik cepat. Tiga pemain depan berhadapan langsung dengan kiper, bola berada di kaki Sterling, dia mengambil tendangan.
Namun, tendangan kerasnya tepat mengarah ke badan kiper. Pengambilan keputusan yang sangat mengecewakan untuk pemain sekelas Sterling.
Melihat skuad Chelsea mulai tak kompak, tim tuan rumah bangkit. Mereka mulai bisa menyerang dalam beberapa kesempatan.
Menit 43', kiriman umpan panjang dari lini belakang, Hwang Hee Chan tentu menang adu lari melawan Thiago Silva. Pemain korea itu menerima bola dengan nyaman.
Hwang mendapatkan cukup ruang untuk mengontrol bola, sedikit memotong jarak berhadapan dengan kiper. Dibandingkan dengan itu, dia menendang keras tanpa kontrol masih melebar.