PreviewÂ
Salah satu laga paling menentukan dalam perburuan gelar liga Inggris telah tiba, Liverpool bentrok dengan Arsenal di pekan ke-18 (24/12).
Sebagai tuan rumah, Liverpool bisa dibilang mempersiapkan pertandingan ini dengan baik.
Meski, punya pertandingan di tengah pekan lalu, tetapi mereka masih mampu menang dengan mengistirahatkan beberapa pemain untuk pertandingan besar hari ini.
Hasilnya, kita bisa melihat kesebelasan terbaik sudah siap untuk dimainkan.
Di lain sisi, Arsenal harusnya mendapatkan stamina lebih baik. Tanpa bermain di tengah pekan, tak terbantahkan menjadi salah satu faktornya.
Kalau melihat catatan boleh jadi Arsenal terakhir menang di Anfield sudah sangat lama, tetapi hari ini catatan buruk itu bisa diubah.
Skuad Mikel Arteta itu tak kalah kualitasnya, bahkan dalam beberapa aspek mereka unggul.
Setelah semuanya, skuad ini tak banyak berubah dari skuad yang sudah matang musim lalu.
Kesebelasan Awal
Liverpool (4-3-3): Alisson; Alexander-Arnold, Konat, Van Dijk, Tsimikas; Szoboszlai, Endo, Jones; Salah, Gakpo, Luis Daz.
Arsenal (4-3-3): David Raya; White, Saliba, Gabriel, Zinchenko; Odegaard, Rice, Havertz; Saka, Gabriel Jess, Martinelli.
Jalannya pertandingan dalam 90 menit
Peluit dibunyikan, Arsenal tanpa mengambil jeda atau mengatur permainan. Mereka langsung menyerang tim tuan rumah seperti sudah hafal akan menuju ke mana.
30 detik pertama, kekacauan diciptakan Bukayo Saka membuat Alison keluar meninju bola liar. Tak berhenti di sana, bola menuju ke arah Gabriel Jesus.
Namun, striker timnas Brasil itu tak bisa mengenai target, tembakanya jauh melebar.
Beberapa menit kemudian, melalui tendangan bebas jauh diambil oleh Odegaard. Bola mengarah tepat di kepala Gabriel, tandukan yang luar biasa.
Tak ada yang bisa dilakukan Alison, bola sangat masuk ke gawangnya dengan sempurna (0-1).
Setelah kebobolan secepat itu, Liverpool bangkit. Mencoba perlahan mengikuti kecepatan permainan Arsenal dan bisa melakukanya.
Beberapa menit kemudian, terlihat banyak duel adu strategi di antara dua genius liga Inggris.
Arteta dengan permainan pressing cepat dan umpan pendek, sedangkan Klopp pressing cepat dengan umpan panjang.Â
Dalam hal ini, Arteta lebih unggul tim yang berpusat di london utara itu terlihat lebih matang dibandingkan dengan Liverpool.
Namun, menit 28' melalui umpan panjang Alexander-Arnold langsung menuju Mohamed Salah.
Dengan skillnya, kapten timnas Mesir itu melewati Zinchenko seperti tanpa hambatan memotong ke tengah lalu menendang dengan kaki kirinya. Salah telah menyamakan kedudukan (1-1).
Pertandingan kembali dilanjutkan, Liverpool mulai menguasai permainan. Situasi mulai berbalik, Arsenal lebih banyak menunggu, mengejar bola.
Namun, Arsenal yang mendapatkan peluang emas. Saka berlari dibayangi tiga pemain bertahan. Tidak mudah, tetapi penyerang timnas Inggris itu sudah berhadapan dengan kiper.
Berhasil ditolak Alison yang keluar dari posisi, tetapi tak berhenti di sana. Martinelli mendapatkan bola muntahan, tak beruntung tembakannya jauh dari  target.
Tak banyak terjadi setelahnya, keduanya masih sama hingga turun minum.
Babak kedua dimulai, kedua tim masih saling menyerang masih dengan intensitas tinggi.
Sayangnya, tak banyak peluang tercipta di sana. Pemain bertahan dari kedua tim bermain luar biasa pada pertandingan ini.
Hingga menit 60'an, permainan mulai mengarah ke Liverpool. Publik Anfield mulai menunjukkan kehadirannya di stadion.
Beberapa kali terlihat, tak hanya Arsenal tetapi juga pemain mereka sendiri terlihat salah tingkah dalam memberi umpan.Â
Menit 71' peluang besar 1 vs 4 pemain serangan balik cepat Liverpool. Diawali dari Mohamed Salah diakhiri dengan tendangan Alexander-Arnold, masih mengenai mistar.
Beberapa menit kemudian, kedua tim mulai mengendurkan tempo. Sepertinya keduanya bisa menerima hasil imbang di pertandingan besar ini.
Dibandingkan dengan cedera satu atau dua pemain penting. Tentu, dalam urusan merebut gelar mengamankan skuad yang ada jauh lebih penting.
Tak banyak yang terjadi setelahnya, menit demi menit berjalan dihabiskan duel lini tengah atau intersep luar biasa dari pemain belakang.
Hingga enam menit perpanjangan waktu habis, skor masih sangat tetap bertahan (1-1).
Review
Sebagai dua tim terkuat selama paruh pertama musim ini, keduanya benar-benar membuktikan diri sangat layak berada di atas tim lainnya.
Tidak ada catatan untuk keduanya. Boleh jadi masih ada dalam beberapa aspek, akan tetapi ketika dua yang terkuat bertemu hal seperti itu biasa terjadi.
Bukan berarti kesalahan itu akan diteruskan dalam keseharian menghadapi klub biasa.
Apresiasi sebesar-besarnya untuk pemain bertahan yang sudah bermain luar biasa dalam pertandingan hari ini. Terutama, Joe Gomez secara mengejutkan mengagumkan.
William Saliba, Gabriel, Van Dijk, dan Alexander-Arnold juga menampilkan permainan yang sangat apik pada pertandingan kali ini.
Setelah semuanya, kedua tim ini tak bisa diragukan termasuk dalam dua pemburu gelar liga. Mari berharap persaingan ini masih sangat ramai hingga hari terakhir, Salute!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
