Meliuk di antara pemain Barca, melakukan satu atau dua drible diteruskan dengan tendangan terukur. Gol penyeimbang luar biasa sudah matang (1-1).
Setelahnya, tak banyak hal terjadi. Barcelona kembali mendominasi, peluang emas Raphinha berkali-kali terbuang begitu saja karena dirinya sendiri.
Begitupun juga dengan Lewy, striker utama la Blaugrana itu boleh jadi sudah kehilangan tajinya.
Tidak ada yang berubah, skor bertahan imbang hingga peluit akhir dibunyikan.
ReviewÂ
Tidak semua akademi Real Madrid selalu bermain bagus melawan Barcelona, Hugo Duro salah bukti nyata terbaru. Hugo bahkan diganti di paruh kedua.
Meski Villareal tampil di Mestalla stadium, dituntut untuk menyuguhkan kemenangan. Akan tetapi, sepertinya penggemar masih senang dengan hasil ini.
Mereka sudah membuktikan bisa bermain bola, menyulitkan Barcelona dengan jendral Frenkie bukan pekerjaan mudah. Tetapi, bisa melakukanya.
Di lain sisi, ini merupakan kekalahan besar untuk Barcelona. Frenkie dinamai sebagai pemain terbaik dalam pertandingan membuktikan bagaimana bobroknya penyelesain akhir Barca.
Lewy, Raphinha, dan Felix perlu lebih sering menghabiskan waktu bersama di luar lapangan atau lebih mudahnya dirotasi, tidak perlu dimainkan terus-terusan.
Terlepas, dari gol Felix bisa dibilang tidak kelihatan perannya di lapangan. Sedangkan, dua partnernya lebih parah lagi, tidak kelihatan, tidak juga mencetak gol.