Mohon tunggu...
Hadenn
Hadenn Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Football and Others

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengapa Manchester United Tidak Seharusnya Memecat Erik ten Hag?

15 Desember 2023   05:43 Diperbarui: 15 Desember 2023   05:51 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 (@TheEuropeanLad) / X (twitter.com) 

Preview (i)

Setelah penjelajahan Eropa Manchester United dipaksa berakhir kemarin (13/12). Tak terhitung suara mendorong "ten hag out" menggema di mana-mana.

Sebenarnya, semua itu bisa dipahami mengingat Mereka tidak hanya tersingkir di Eropa, tetapi juga konsisten bermain buruk. Sangat berbeda dengan tidak konsisten.

Selain catatan buruk dalam pertandingan, ten hag bisa dibilang satu-satunya orang yang harus bertanggung jawab atas kegagalan pemain yang kemarin dia datangkan.

Kebanyakan dari mereka gagal untuk menyatu dalam permainan tim. Belum lagi, beberapa pemain yang akan keluar di jendela transfer musim dingin yang segera terbuka.

Setelah semuanya, pantaskah untuk menghentikan kontrak Erik ten Hag. Saya sendiri masih berpikir untuk memberinya kesempatan, bukan satu kali lagi.

Bahkan, ketika mereka gagal menang menghadapi Liverpool. Masih terpikir untuk memberinya kesempatan, di sini beberapa faktor mengapa.

Skuad Manchester United

Salah satu faktor terbesar manajer dihentikan, tak lain pemain mereka sendiri. Selain, penandatangan yang boleh dibilang gagal di musim ini.

Erik dengan pemain tersisa juga kehilangan segitiga andalan yang membuatnya masuk zona liga Champions musim lalu. Casemiro, Varane dan Lisandro Martinez.

Boleh jadi berlebihan, tetapi sebagai salah satu penonton pertandingan sepak bola rasanya peran ketiga pemain ini dalam lapangan lebih dari yang pernah kita bayangkan.

Dengan kebobolan 15 gol dalam 6 pertandingan liga Champions, pastinya ada sesuatu bermasalah di sana dari lini pertahanan.

Lisandro Martinez (@lisandromartinezzz) * Foto dan video Instagram 
Lisandro Martinez (@lisandromartinezzz) * Foto dan video Instagram 

Segitiga andalan ini tak terbantahkan punya peran masif dalam pertahananan. Ditambah dengan kembalinya performa Maguire tentu seharusnya musim ini bisa menjadi waktunya United.

Selain itu, masih banyak pemain Manchester United bermasalah dan tak terbantahkan semuanya bukan salah ten Hag. 

Beberapa pemain memang sudah tak ingin bertahan bermain tetapi masih mempunyai kontrak mahal yang tidak bisa dihentikan semuanya.

Selain karena sudah tidak memiliki nilai jual, beberapa pemain ini juga sudah tak memiliki semangat untuk bermain dalam tim.

Anthony Martial boleh dibilang salah satu, dia sudah mendapatkan banyak kesempatan dan semuanya yang memungkinkannya kembali dalam tim. 

Akan tetapi, mantan striker timnas Prancis itu seperti sudah tidak memiliki harapan untuk bermain di level tertinggi, meski tengah berada di usia produktif pemain sepakbola.

Belum lagi, kegagalan Marcus Rashford dalam semua hal. Mantan pemain timnas Inggris ini seperti kehilangan semua kemampuannya musim lalu.

Garnacho tidak bisa diandalkan bermain minggu demi minggu. Apalagi, Pellistri yang tidak akan mencapai level Manchester United.

List ini akan terus berlanjut kalau mau dilanjutkan.

Setelahnya, hilangnya performa pemain United tidak bisa sepenuhnya disalahkan ke manajer. Entah bagaimana ada faktor dari pemain itu sendiri, tak kecil tentunya.

Suplai Manajer Pengganti

@zidane * Foto dan Video Instagram 
@zidane * Foto dan Video Instagram 

Setelah pemberhentian kontrak, pertanyaan pertama muncul dan tak terbantahkan adalah siapa sosok yang bisa menggantikan.

Entah bagaimana, sebagai penggemar sepakbola rasanya belum ada nama tersedia yang bisa lebih hebat dari Erik ten Hag dalam menangani Manchester United.

Kalau sama dengan ten Hag banyak, tetapi apalah gunanya mengganti kalau tidak punya potensial menjadi lebih baik.

Ditambah lagi, lingkaran setan terlalu sering gonta-ganti pelatih juga masih menghantui United dalam beberapa tahun terakhir.

Selama pelatih beredar di pasaran hanya nama-nama seperti Graham Potter, Roberto de Zerbi hingga Zizou sepertinya juga akan mengalami kesulitan yang sama.

Setelah semuanya, kita tidak bisa memindahtangankan tanggung jawab besar seperti ini dengan pelatih sembarangan seperti yang sudah dilakukan selama ini.

Keuangan Klub

Setelah pemberhentian kontrak, satu lagi pertanyaan muncul adalah bagaimana dengan biaya kompensasi yang ditanggung klub.

Belum lagi, biaya untuk akuisisi pelatih dari klub lain. Meski tak sebanyak pemain boleh jadi akan menyulitkan neraca keuangan.

Masih ada terlalu banyak pilihan bijak untuk menganggarkan uang di sana. Dengan digunakan untuk memperbaiki tim pasti salah satunya.

Kita tahu dalam beberapa musim terakhir, sangat mengalami kesulitan untuk mendatangkan pemain dikarenakan neraca keuangan yang tidak stabil.

Tak terhitung berapa kali diharuskan mengontrak pemain yang jelas bukan level United, hanya karena keterbatasan anggaran.

Ditambah lagi, ada peluang di mana musim depan boleh jadi gagal tembus zona liga Champions .

Tentu, memecat pelatih bukan sebuah keputusan paling bijak di tengah masalah keuangan. Belum lagi, kita harus memberikan kesempatan lagi untuk berproses dengan orang lain. Terlalu banyak langkah mundur di sana yang sudah kita lalui bersama ten Hag.

Review (i)

UF (@UtdFaithfuls) / X (twitter.com) 
UF (@UtdFaithfuls) / X (twitter.com) 

Setelah semuanya, pemecatan pelatih tetap bakal menjadi opsi untuk klub. Mengingat akhir pekan mereka akan bertandang menuju Anfield, markas Liverpool.

Meski, hasil buruk yang paling memungkinkan terjadi. Tetap tidak akan ada penggemar yang bisa menerimanya.

Terlepas dari hasilnya nanti, dengan beberapa faktor besar yang sudah dijelaskan tidak seharusnya kita melakukan ini semua.

Tidak ada keraguan, terlalu banyak langkah yang sudah ditempuh di sana dalam mempertahankan ten Hag hingga sekarang. 

Ditambah lagi, manajer asal Belanda ini baru 2 tahun menukangi Manchester United. Kita nggak bisa memberhentikannya secepat itu.

Arteta berada di peringkat 8. Sedangkan, Klopp juga tak kalah buruk dari ten Hag di awal kepelatihannya.

Jadi, apapun hasil dari derby mari berharap pertandingan itu akan menjadi menghibur. Tidak ada keperluan untuk menang, seri saja sudah sangat luar biasa, Salute!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun