Tanpa persaingan berarti, Jude Bellingham dinobatkan sebagai pemain muda terbaik melalui penghargaan Golden Boy dini hari tadi (05/12).Â
Bersama dengan Linda Caecidio, Jude Bellingham menjadi pemain pertama yang memenangkan penghargaan Golden Boy untuk Real Madrid. Tidak ada kesalahan penulisan di sana, Real Madrid meski bisa dibilang salah satu klub terbaik di Eropa, pemain mudanya belum pernah memenangkan penghargaan itu sebelumnya.Â
Semuanya terjadi karena Los Blancos merupakan klub dengan tekanan tertinggi di dunia, ketika berada di lapangan semua pemain ditekan untuk perform.Â
Memenangkan setiap laga adalah suatu keharusan. Di sanalah letak perbedaan Bellingham dengan yang lain, meski di usia yang masih sangat muda tetapi bagaimana cara dia bermain, kedewasaannya di atas lapangan membuatnya bisa dibilang sudah mengamankan tempatnya di dalam tim.Â
Bagaimana Bellingham Bermain
Tidak ada satu orang bisa mendebat, Jude sudah melakukan pekerjaan yang spektakuler selama ini. Dengan menjadi pemain nomor 10 saat awal musim, Jude melalui beberapa gol menit akhirnya selalu menjadi penyelamat Los Blancos dari kehilangan kesempatan mendapatkan tiga poin. Selain itu, Dia juga sangat berani.Â
Dia bisa bermain dengan atau tanpa bola di dalam kotak penalti lawan, ketika rata-rata pemain kreatif menghindari duel dengan pemain bertahan untuk menghindari cedera.Â
Sedangkan, Jude mendatangi mereka. Tentu tidak selalu menang dalam duel, tetapi dengan semua keberaniannya Ia masih menjadi top skor liga.
Dalam beberapa pertandingan terakhir Madrid berbeda, mereka tak lagi menggunakan 4-4-2 diamond dengan Jude sebagai nomor 10. Dengan cederanya Vinicius Jr dan beberapa pemain penting lain, Don Carlo mengubah taktiknya menjadi 4-4-2 datar, dengan Jude sebagai pemain tengah paling kiri, LM.Â
Sistem ini sangat seimbang di tengah, tidak sebuah keharusan serangan harus melalui pemain nomor 10. Meski begitu, dengan semua hal di sekelilingnya berbeda, Jude tetap pemain yang sama.Â
Dia masih mencetak gol, masih terlihat membuat kombinasi dalam kotak penalti lawan dan bahkan sekarang memberi kontribusi besar dalam bertahan.Â
Kedewasaan Seorang Bellingham
Terkenal dengan kedewasaannya di lapangan, tentu bukan omong kosong belaka. Bagaimana dia bisa membuat pemain di sekelilingnya lebih baik tentu bukan hal mudah, tetapi entah bagaimana pemain usia 20 tahun ini selalu berhasil menyelesaikan pekerjaannya.Â
Di samping itu, bagaimana seorang Jude mengambil keputusan benar dalam lapangan, sesuatu yang jarang kita temukan ada di pemain seusianya.Â
Bagaimana dia rela memulai ulang, belajar posisi baru dan selalu bekerja keras untuk membuatnya berhasil merupakan suatu kedewasaan langka yang bahkan pemain dewasa jarang memilikinya.Â
Terakhir, melihat bagaimana Ancelotti seorang pemenang sejati yang sulit mempercayai pemain muda tetapi memberikan seorang Jude kepercayaan penuh. Tentu, sedikit banyak menentukan kalau pemain ini benar-benar pengecualian.
Bellingham bersama tim
Keberhasilan Jude tak hanya dibangun melalui kehebatan dalam lapangan, kerja keras hingga visi yang semuanya tak bisa dipelajari oleh manusia biasa.Â
Jude masih melakukan lebih dari itu, Dia melakukan semua hal benar di luar lapangan. Tak terbantahkan, ketika kita mengunjungi sosial medianya, melihat beberapa postingan terbaru pasti ditemukan komentar dari rekan setimnya di Real Madrid. Tak hanya satu tetapi boleh jadi mayoritas dari tim.Â
Selain itu, bagaimana Jude makan malam dengan Arda guler tepat setelah penandatanganan kontrak, berbicara tentang luar biasanya semangat mereka berdua untuk mulai menjalani musim bersama Madrid.Â
Bisa dibilang menunjukkan bahwa pemenang Golden Boy ingin menetap di sini untuk waktu yang lama. Jude butuh mengenal baik budaya sini dan dia melakukan segalanya untuk membuat semuanya berjalan dengan lancar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H