Menarik Benang Merah Akses Transportasi Tempo Dulu
Jika ditarik jauh ke belakang sebenarnya kawasan Nusantara memiliki pola akses transportasi khusus yang sudah ada sejak zaman kerajaan Hindu-Buddha. Adrian Perkasa dalam tulisannya yang berjudul "Wawasan Maritim Kebangsaan Indonesia" Â menyatakan bahwa sungai dan laut merupakan pusat roda aktivitas di kawasan Nusantara.Â
Misalnya, terdapat peradaban Makassar yang kental akan maritimnya. Yang kedua adalah ekspansi perdagangan kerajaan Majapahit yang bergantung pada sungai dan laut. Yang ketiga adalah catatan-catatan dari negeri Cina yang menyatakan bahwa dahulu terdapat ekspedisi dari Dinasti Yuan ke tanah Jawa dengan menggunakan akses laut. Tidak hanya ekspedisi dari pejabat Dinasti Yuan, namun ekspedisi dari para saudagar/pedagang dari Cina sangat menggantungkan akses laut untuk menuju kawasan Nusantara.
Dengan demikian akses maritim merupakan akses terpenting dalam mengarungi sebuah perjalanan/ekspedisi. Namun semua berubah ketika Daendels mulai membangun De Grote Postweg untuk kepentingan militer dalam rangkan menghalau pasukan Inggris. Efek domino dari Jalan Raya Pos ini adalah merubah sistem akses transportasi dari maritim ke daratan.Â
Munculnya berbagai transportasi baru seperti kereta api pada abad ke-19, mobil, bus, dan motor pada abad ke-20 membuat jalanan semakin diminati oleh masyarakat dan secara tidak langsung akses sungai dan laut semakin dilupakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H