Mohon tunggu...
Hafidh Abdullah
Hafidh Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - TPPI INDONESIA, PEMUDA DESA, NGAJI KERJO NGOPI

Saya adalah pemuda desa Saya adalah seorang pemuda yang lahir dan dibesarkan di desa, dengan semangat dan visi untuk memajukan masyarakat. Saya aktif dalam berbagai kegiatan sosial, keagamaan dan kemasyarakatan, serta berkontribusi dalam pengembangan potensi desa. Dengan dedikasi dan kerja keras, saya berusaha menjadi agen perubahan positif dan inspirasi bagi generasi muda desa. "Pemuda desa yang peduli, aktif dan berkontribusi. Membangun masyarakat, membangun masa depan! #PemudaDesa #Aktif #MembangunMasyarakat"

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

"BUMDes: Solusi Inovatif untuk Meningkatkan Gizi Masyarakat dengan Makanan Bergizi Gratis" #KompasianaDESA

15 Januari 2025   12:20 Diperbarui: 15 Januari 2025   12:20 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk mensukseskan 12 rencana aksi Kemendesa perlu melakukan identifikasi kebutuhan dan tahapan yang jelas. Yang pertama adalah Peran penting BUMDes,  BUMDes sebagai unsur penggerak ekonomi produktif di desa dan juga Pendukung Makan Bergizi Gratis, berikut tahapan proses yang bisa dilakukan: 

1. Identifikasi Kebutuhan: Pendataan Keluarga Rentan Gizi Buruk

Langkah 1: Melakukan survei dan pendataan keluarga yang berisiko mengalami gizi buruk, baik di tingkat desa maupun kecamatan.

Langkah 2: Menggunakan data kesehatan atau informasi dari fasilitas kesehatan setempat untuk menemukan keluarga yang membutuhkan bantuan.

Langkah 3: Mengkategorikan tingkat kerentanannya (misalnya: ibu hamil, anak balita, lansia) untuk memastikan bantuan tepat sasaran.

2. Penguatan BUMDes: Pelatihan Pengelolaan Usaha Penyedia Makanan Bergizi

Langkah 1: Menyelenggarakan pelatihan kepada pengelola BUMDes tentang cara pengelolaan usaha penyedia makanan bergizi yang berbasis pada produk lokal.

Langkah 2: Membekali pengelola dengan pengetahuan tentang standar gizi dan higienitas dalam penyajian makanan.

Langkah 3: Memperkenalkan model usaha berkelanjutan yang melibatkan pemberdayaan masyarakat sekitar dan memperkuat aspek manajerial serta keuangan BUMDes.

3. Pengadaan Bahan Lokal: Kerja Sama dengan Petani Lokal

Langkah 1: Membentuk kemitraan dengan petani lokal untuk pengadaan bahan makanan bergizi seperti sayuran, buah-buahan, dan bahan pokok lainnya.

Langkah 2: Menjamin kestabilan harga dan kualitas bahan baku dengan menandatangani kontrak kerja sama yang menguntungkan kedua belah pihak.

Langkah 3: Memastikan bahwa bahan yang dibeli sesuai dengan kebutuhan gizi yang dibutuhkan oleh penerima makanan.

4. Implementasi: Distribusi Makanan Bergizi Gratis Melalui BUMDes

Langkah 1: Menyusun mekanisme distribusi yang tepat sasaran, misalnya melalui posyandu, kantor desa, atau langsung ke rumah penerima bantuan.

Langkah 2: Menyediakan fasilitas penyimpanan makanan yang menjaga kualitas dan gizi makanan, seperti tempat penyimpanan yang sesuai.

Langkah 3: Mengatur waktu distribusi secara terjadwal agar penerima manfaat dapat memperoleh makanan bergizi secara teratur.

5. Monitoring & Evaluasi: Penilaian Keberlanjutan dan Dampak Gizi

Langkah 1: Melakukan evaluasi secara berkala terhadap program, mulai dari pengumpulan data kesehatan masyarakat hingga pemantauan logistik distribusi makanan.

Langkah 2: Menggunakan indikator keberhasilan, seperti peningkatan status gizi dan penurunan angka gizi buruk.

Langkah 3: Menyesuaikan program dengan hasil evaluasi untuk meningkatkan efektivitas dan keberlanjutan program di masa mendatang.

Setiap tahapan tersebut harus dipantau secara berkesinambungan untuk memastikan program berjalan efektif dan tepat sasaran. Penguatan sinergi antar pemerintah desa, BUMDes, petani, dan masyarakat juga menjadi kunci keberhasilan.

Baca konten-konten menarik #KompasianaDESA langsung dari smartphone kamu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun