Mohon tunggu...
Hafidh Abdullah
Hafidh Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - TPPI INDONESIA, PEMUDA DESA, NGAJI KERJO NGOPI

Saya adalah pemuda desa Saya adalah seorang pemuda yang lahir dan dibesarkan di desa, dengan semangat dan visi untuk memajukan masyarakat. Saya aktif dalam berbagai kegiatan sosial, keagamaan dan kemasyarakatan, serta berkontribusi dalam pengembangan potensi desa. Dengan dedikasi dan kerja keras, saya berusaha menjadi agen perubahan positif dan inspirasi bagi generasi muda desa. "Pemuda desa yang peduli, aktif dan berkontribusi. Membangun masyarakat, membangun masa depan! #PemudaDesa #Aktif #MembangunMasyarakat"

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Analisis, Refleksi & Dampak Positif Peringatan Hari Desa #KompasianaDESA

12 Januari 2025   13:18 Diperbarui: 12 Januari 2025   12:19 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Flyer Pamflet Kegiatan Peringatan Hari Desa 14-15 Januari 2025 (Sumber : Kemendes PDT RI)

Peringatan Hari Desa tahun ini akan berlangsung selama 2 hari mulai tanggal 14-15 Januari 2025 di Kabupaten Subang Jawa Barat, tentu akan menjadi momentum penting untuk mengedepankan program-program pembangunan desa secara nasional.

Tema Festival Bangun Desa Bangun Indonesia dalam peringatan Hari Desa tahun ini adalah:

"Mempercepat Swasembada Pangan dan Kemandirian Warga Desa Mewujudkan Kesejahteraan untuk Indonesia Emas 2045."

Tema ini mencerminkan komitmen untuk memperkuat desa sebagai pusat pengembangan ekonomi, sosial, dan kemandirian pangan demi visi besar Indonesia di masa depan.

Analisis dan Refleksi Peringatan Hari Desa


1. Pengantar: Arti Penting Hari Desa

Peringatan Hari Desa bukan sekadar seremonial, melainkan momentum strategis untuk menyoroti peran desa sebagai fondasi pembangunan nasional. Desa adalah sumber daya vital yang memegang peran besar dalam stabilitas ekonomi, sosial, dan budaya di Indonesia. Oleh karena itu, peringatan ini perlu dimanfaatkan untuk mendorong pembangunan berkelanjutan yang berpusat pada masyarakat desa.

2. Asta Cita Ke-6: Membangun dari Desa untuk Pemerataan dan Pemberantasan Kemiskinan

Poin utama dalam peringatan ini adalah Asta Cita Ke-6, yang berfokus pada:

a. Pemerataan Ekonomi: Melalui pemberdayaan ekonomi desa, diharapkan ketimpangan antara kota dan desa dapat dikurangi. Penguatan sektor pertanian, UMKM, dan koperasi desa menjadi solusi yang strategis.

b. Pemberantasan Kemiskinan: Desa memegang peranan penting dalam pencapaian target pengurangan kemiskinan. Pendekatan berbasis komunitas, seperti program Dana Desa, perlu terus dioptimalkan.

Foto Flyer Pamflet Kegiatan Peringatan Hari Desa 14-15 Januari 2025 (Sumber : Kemendes PDT RI)
Foto Flyer Pamflet Kegiatan Peringatan Hari Desa 14-15 Januari 2025 (Sumber : Kemendes PDT RI)

3. Refleksi Terhadap Tema dan Implementasi

a. Kemandirian Pangan dan Swasembada Desa, tema ini menyoroti pentingnya swasembada pangan sebagai langkah utama menuju kemandirian desa. Desa memiliki potensi besar dalam memproduksi hasil pangan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga menyuplai wilayah perkotaan. Namun, masih banyak desa yang menghadapi tantangan seperti kurangnya akses teknologi, infrastruktur, dan pasar.

b. Kesejahteraan Menuju Indonesia Emas 2045

Pembangunan desa adalah bagian dari visi besar Indonesia Emas 2045. Dengan memprioritaskan pengembangan sumber daya manusia di desa, terutama melalui pendidikan dan pelatihan keterampilan, Indonesia dapat memperkuat perekonomiannya di masa depan.


4. Analisis Tantangan yang Dihadapi

Meski ada banyak inisiatif, beberapa tantangan besar masih perlu diatasi:

a. Ketergantungan pada Dana Desa: Sebagian besar desa masih sangat bergantung pada dana pemerintah, sehingga keberlanjutan program sering terganggu.

b. Kesenjangan Kapasitas Aparatur Desa: Pengelolaan sumber daya desa sering terkendala oleh kurangnya kompetensi aparatur desa.

c. Perubahan Iklim: Desa-desa yang bergantung pada sektor agraris sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim, seperti kekeringan dan banjir.

Foto Flyer Pamflet Kegiatan Peringatan Hari Desa 14 - 15 Januari 2025 (Sumber : Kemendes PDT RI)
Foto Flyer Pamflet Kegiatan Peringatan Hari Desa 14 - 15 Januari 2025 (Sumber : Kemendes PDT RI)

5. Strategi ke Depan: Membangun Desa dari Bawah

a. Inovasi Berbasis Teknologi: Pemanfaatan teknologi digital seperti aplikasi pemasaran hasil tani dan platform edukasi daring untuk petani harus terus digencarkan.

b. Penguatan Kemitraan: Pemerintah, swasta, dan masyarakat perlu memperkuat kolaborasi untuk mendukung pembangunan desa.

c. Revitalisasi Budaya Lokal: Desa juga ko merupakan pusat kekayaan budaya Indonesia. Penguatan sektor pariwisata berbasis budaya dapat menjadi pendorong ekonomi yang signifikan.

Foto Flyer Rundown Acara Peringatan Hari Desa Nasional 14-15 Januari 2025 di Subang Jawa Barat ( Sumber : Kemendes PDT RI)
Foto Flyer Rundown Acara Peringatan Hari Desa Nasional 14-15 Januari 2025 di Subang Jawa Barat ( Sumber : Kemendes PDT RI)

Berikut adalah rangkuman rundown acara Peringatan Hari Desa 2025 berdasarkan jadwal:

Selasa, 14 Januari 2025

1. 08.00 - 10.00 WIB

Ekspo BUMDes: Pameran produk unggulan dan inovasi dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

2. 10.00 - 12.30 WIB

Kick Off Hari Desa & Festival Bangun Desa Bangun Indonesia.

Pembukaan lomba "Pemuda-Pemudi Pelopor Desa."

Gerakan Ketahanan Pangan di Desa: Penanaman padi dan jagung sebagai simbol komitmen swasembada pangan.

3. 14.00 - 17.00 WIB

Perlombaan Olahraga Rakyat: Mempromosikan kebersamaan dan semangat kompetitif antarwarga desa.

4. 19.00 - 21.00 WIB

Syukuran dan Ruwatan Desa: Ritual budaya untuk mengungkapkan rasa syukur dan doa bersama untuk keberkahan desa.

5. 21.00 - Selesai

Ngariung dan Pagelaran Wayang Golek: Pertunjukan seni tradisional untuk melestarikan budaya lokal.

---

Rabu, 15 Januari 2025

1. 04.00 - 05.00 WIB

Sholat Subuh Berjamaah & Tadzkirah: Kegiatan keagamaan untuk mempererat spiritualitas masyarakat.

2. 05.00 - 07.00 WIB

Jalan Sehat bersama Menteri: Kegiatan olahraga pagi yang juga berfungsi mempererat hubungan antara pemerintah dan masyarakat.

3. 08.00 - 11.00 WIB

Kunjungan ke Lokasi Agro Wisata Desa: Melihat potensi wisata dan keberhasilan inovasi desa dalam bidang pertanian.

4. 11.00 - 12.00 WIB

Penutupan Rangkaian Acara Hari Desa: Merangkum hasil kegiatan dan menyampaikan pesan-pesan untuk masa depan pembangunan desa.

Acara ini tidak hanya berfokus pada pembangunan desa, tetapi juga mengintegrasikan aspek budaya, spiritual, dan sosial untuk memperkuat kemandirian desa. 

Berikut adalah analisis dampak kegiatan dalam Peringatan Hari Desa 2025 terhadap pembangunan desa:

1. Ekspo BUMDes (08.00 - 10.00 WIB)

Dampak:

Peningkatan Ekonomi Desa: Pameran produk unggulan membuka peluang pemasaran yang lebih luas, termasuk kerja sama dengan investor dan mitra bisnis.

Promosi Inovasi Desa: Menunjukkan keberhasilan desa dalam mengelola BUMDes, yang dapat menjadi inspirasi bagi desa lain.

Kolaborasi Antar Desa: Memberikan kesempatan bagi desa untuk bertukar ide dan inovasi dalam mengelola usaha desa.

---

2. Gerakan Ketahanan Pangan (10.00 - 12.30 WIB)

Dampak:

Penguatan Kemandirian Pangan: Simbolis, tetapi dapat memotivasi desa lain untuk memperkuat produksi pangan lokal.

Pemberdayaan Petani: Memberikan apresiasi kepada petani sebagai aktor utama ketahanan pangan, yang dapat meningkatkan semangat kerja mereka.

Peningkatan Produktivitas: Jika disertai dengan teknologi dan pelatihan, kegiatan ini dapat meningkatkan hasil panen desa.

---

3. Perlombaan Olahraga Rakyat (14.00 - 17.00 WIB)

Dampak:

Penguatan Sosial: Meningkatkan solidaritas dan kerja sama antarwarga desa.

Promosi Kesehatan: Memotivasi masyarakat desa untuk lebih aktif menjaga kesehatan melalui olahraga.

Pelestarian Tradisi Lokal: Beberapa olahraga tradisional yang dilombakan dapat menjadi daya tarik budaya.

---

4. Syukuran dan Ruwatan Desa (19.00 - 21.00 WIB)

Dampak:

Penguatan Nilai Spiritual: Menanamkan rasa syukur dan meningkatkan keharmonisan sosial di tingkat desa.

Pelestarian Budaya Lokal: Menjaga keberlanjutan tradisi adat yang berfungsi sebagai identitas desa.

Meningkatkan Kebersamaan: Ritual ini menjadi sarana berkumpulnya masyarakat untuk mendoakan keberkahan bagi desa mereka.

---

5. Pagelaran Wayang Golek (21.00 - Selesai)

Dampak:

Pelestarian Seni Tradisional: Menjaga eksistensi seni budaya lokal di tengah modernisasi.

Pariwisata Budaya: Menarik perhatian wisatawan untuk melihat potensi seni dari desa.

Pendidikan Moral: Wayang sering digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan sosial.

---

6. Jalan Sehat bersama Menteri (05.00 - 07.00 WIB)

Dampak:

Interaksi Pemerintah dan Masyarakat: Mempererat hubungan emosional antara warga desa dan pemangku kebijakan.

Kesadaran akan Pola Hidup Sehat: Mendorong warga untuk lebih peduli terhadap kesehatan mereka.

---

7. Kunjungan ke Agro Wisata Desa (08.00 - 11.00 WIB)

Dampak:

Peningkatan Potensi Wisata: Mengangkat desa sebagai destinasi wisata berbasis agrikultur.

Penciptaan Lapangan Kerja: Membuka peluang pekerjaan baru di sektor pariwisata desa.

Keberlanjutan Lingkungan: Agro wisata sering dikaitkan dengan praktik agrikultur berkelanjutan.

---

Kesimpulan Dampak Secara Umum:

1. Ekonomi: Membuka akses pemasaran dan meningkatkan potensi penghasilan desa.

2. Sosial: Memperkuat kohesi sosial melalui kegiatan berbasis komunitas.

3. Budaya: Melestarikan dan mempromosikan nilai-nilai lokal untuk generasi mendatang.

4. Lingkungan: Mendukung pembangunan berkelanjutan berbasis desa.

5. Pemerintahan: Memotivasi desa untuk terus berinovasi dan berdaya saing melalui kebijakan berbasis pemberdayaan.

Peringatan Hari Desa menjadi sarana strategis untuk menunjukkan potensi dan peran desa dalam pembangunan Indonesia. Peringatan Hari Desa harus menjadi pengingat bahwa pembangunan nasional dimulai dari desa. Refleksi dan evaluasi berkelanjutan terhadap program-program desa sangat penting untuk memastikan desa tidak hanya menjadi objek pembangunan, tetapi juga subjek yang berdaya. Dengan kerja sama yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, desa-desa Indonesia dapat menjadi pilar utama dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.

"Membangun Indonesia berarti membangun desa."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun