Mohon tunggu...
Hafidah Esa Anggraini
Hafidah Esa Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Sosiologi, Universitas Negeri Jakarta 2021

Mahasiswa S1 Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta, 2021.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Program Kartu Prakerja: Upaya Meningkatkan Daya Saing dan Kompetensi Masyarakat dalam Menghadapi Tantangan di Era Globalisasi

22 Oktober 2022   17:06 Diperbarui: 24 Oktober 2022   14:13 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seperti kemudahan arus masuk dan keluar barang, jasa, dan investasi dari satu negara ke negara lain juga memberikan dampak secara langsung terhadap akses perpindahan tenaga kerja asing dari negara penyedia investasi ke negara yang mendapatkan investasi, sehingga akan memberikan dampak terhadap peningkatan jumlah tenaga kerja asing yang masuk ke negara tersebut (Fosfuri, Motta, & Rnde, 2001).

Di Indonesia, peningkatan akses tenaga kerja asing ini tentu dianggap sebagai sebuah masalah. Data dari Kompas (2019) menyatakan bahwa terjadinya peningkatan jumlah tenaga kerja asing sebesar 10,88 persen pada tahun 2018 yang didominasi dari Cina. 

Masuknya tenaga kerja asing tersebut dapat menjadi ancaman bagi tenaga kerja domestik Indonesia, apabila tenaga kerja domestik tidak mampu untuk bersaing dengan tenaga kerja asing. Tentu peran pemerintah dibutuhkan dalam upaya meningkatkan daya saing dan kompetensi tenaga kerja domestik. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah mencetuskan program Kartu Prakerja yang dapat diakses di seluruh Indonesia.

Kartu Prakerja adalah inovasi pelayanan publik dari Pemerintah yang diharapkan dapat menjadi solusi alternatif bagi masyarakat untuk mendapatkan skill baru (skilling), meningkatkan keterampilan di bidang yang telah ditekuni (upskilling), atau di bidang yang baru (reskilling). Dengan adanya Kartu Prakerja ini diharapkan tenaga kerja muda dapat lebih kompeten dan produktif sehingga dapat bersaing dengan tenaga kerja asing yang ada.

A. Kesiapan Pekerja Indonesia Untuk Bersaing Dengan Tenaga Kerja Asing

                     Jika kita hendak membandingkan kesiapan pekerja Indonesia untuk bersaing dengan pekerja asing yang mencari kerja di Indonesia, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan:

  • Tingkat Pendidikan, secara umum pekerja yang berasal dari negara lain, terutama yang berasal dari negara yang lebih maju sosial ekonominya dari pada Indonesia, tentu memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi dari pada rata-rata pekerja Indonesia. Maka dari itu, rendahnya tingkat pendidikan pekerja Indonesia ini seringkali membuat mereka dianggap tidak memenuhi kualifikasi untuk menduduki posisi tertentu. Akibatnya, pekerja lokal menjadi tersisihkan oleh tenaga kerja asing tersebut.
  • Tingkat Keterampilan, secara umum keterampilan tenaga kerja Indonesia juga lebih rendah dibandingkan keterampilan yang dimiliki oleh tenaga kerja asing (TKA). Rendahnya tingkat keterampilan pekerja Indonesia ini juga membuat mereka menjadi tidak memenuhi kualifikasi untuk menduduki suatu posisi tertentu, terlebih bila kompetitor mereka adalah pekerja asing. Lagi - lagi rendahnya keterampilan dari tenaga kerja Indonesia (TKI) ini menghalangi mereka dalam berkompetensi dengan tenaga kerja asing (TKA)

                     Dari hal diatas dapat dikatakan bahwa pada dasarnya tenaga kerja Indonesia masih belum siap untuk berkompetensi dalam perdagangan bebas. Tanpa adanya upaya-upaya nyata dari pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja Indonesia maka tergeserlah posisi tenaga kerja Indonesia dengan tenaga kerja asing yang lebih terampil.  

B. Program Kartu Prakerja Sebagai Bentuk Upaya Pemerintah Dalam Aspek Pemberdayaan Masyarakat 

                     Dalam pemberdayaan masyarakat, masyarakat diberikan kepercayaan agar dapat menentukan proses pembangunan yang mereka butuhkan, sementara pemerintah dan lembaga lain mempunyai peran sebatas mendukung dan memfasilitasi. 

Terdapat tahapan yang harus dilalui dalam pemberdayaan, yaitu: membantu masyarakat dalam menemukan masalahnya, melakukan analisis terhadap permasalahan tersebut, menentukan skala prioritas masalah, mencari penyelesaian masalah yang sedang dihadapi, melaksanakan tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi, mengevaluasi seluruh rangkaian dan proses pemberdayaan. 

Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengembangkan perikehidupan mereka, meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menemukenali masalah dan kebutuhan mereka, mencari solusi dan merancang kegiatan yang tepat untuk mengatasi masalah dan kebutuhannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun