Mohon tunggu...
HafianiMAPWKUniversitas Jember
HafianiMAPWKUniversitas Jember Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengangguran sebagai Pengganjal Roda Perekonomian di Kabupaten Jember

5 September 2023   21:47 Diperbarui: 5 September 2023   22:09 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan seseorang tidak bekerja maka mereka tidak menghasilkan jasa, barang, maupun uang sehingga produk yang ada di pasar lokal tidak laku yang berarti kegiatan konsumsi akan menurun dan lagi-lagi memengaruhi pendapatan perkapita. Tingginya angka pengangguran juga dapat berdampak dalam skala nasional di mana jika seseorang tidak bekerja maka mereka tidak membayar pajak penghasilan sehingga penerimaan atau pendapatan negara akan menurun.

Begitu pula hal yang terjadi di Kabupaten Jember, di mana angka pengangguran di Kabupaten Jember pada tahun 2022 menyentuh angka 55,26 ribu berdasarkan BPS Kabupaten Jember dengan angka pengangguran sebesar itu di dominasi oleh lulusan SMA yang dilatarbelakangi oleh lulusan SMA Umum belum mendapatkan pekerjaan dikarenakan belum mendapatkan universitas untuk melanjutkan pendidikan. 

Sedangkan untuk lulusan SMK sudah difasilitasi oleh pemerintah kabupaten setelah lulus mereka dibekali dengan kartu pencari kerja yang sudah bekerja sama dengan perusahaan perusahaan yang ada di Jember dengan total lebih dari 800 perusahaan sehingga lulusan SMK tentu saja satu langkah di depan para masyarakat yang merupakan lulusan SMA Umum.

Bukan hanya dari jenjang Pendidikan yang menyebabkan angka pengangguran di Kabupaten Jember tinggi. Faktor lain seperti adanya wabah penyakit yang mematikan seluruh kegiatan yang termasuk kegiatan perekonomian di Kabupaten Jember. Wabah Covid-19 menyebabkan banyak usaha bangkrut dan membuat banyak karyawan yang di rumahkan ataupun diberhentikan sementara. 

Pada tahun 2019 angka pengangguran berada pada angka 47,6 ribu jiwa yang melejit naik pada tahun 2021 menjadi 73 ribu jiwa yang menganggur, walaupun akhirnya angka ini bisa turun pada tahun 2022 yang mana hal ini menunjukkan besarnya dampak wabah Covid-19 yang membuat roda perekonomian tidak berputar dan membuat ribuan orang kehilangan pekerjaannya.

Setelah kejadian pemberhentian kerja tidak sedikit orang yang kesulitan mencari pekerjaan baru, apalagi kondisi ekonomi pada waktu itu belum stabil sehingga lapangan pekerjaan yang tersedia juga sangat terbatas. Apalagi banyak juga yang belum memiliki pengalaman namun sudah harus di rumahkan sehinga mengalami kesulitan yang besar dalam mencari pekerjaan baru yang layak.

Hal-hal yang dapat dilakukan untuk menguragi angka pengangguran cukup variatif namun sayangnya masalah pengangguran ini adalah masalah yang mengakar dan cukup sensitive sehingga untuk penanganannya cukup sulit dan harus dilakukan terus menerus karena setiap tahunnya jika pengangguran yang ada di suatu daerah tidak diberikan arahan maka akan bertambah dan semakin berdampak buruk pada roda perekonomian daerah dan juga nasional.

Untuk menanggulangi pengangguran dari lulusan SMA Umum dapat dengan cara mengadakan pelatihan keterampilan, pengadaan training kerja, dan juga sertifikasi training kerja agar calon pelamar dari lulusan SMA Umum lebih terpercaya dalam seleksi sehingga peluang pelamar lebih besar daripada sebelumnya. Setelah kualifikasi atau sumber daya manusa yang ada di daerah tersebut menjadi lebih baik, maka penyuluhan terkait informasi lowongan pekerjaan bisa lebih digencarkan karena tidak sedikit masyarakat yang menjadi pengangguran karena tidak mengetahui adanya lowongan pekerjaan pada sebuah perusahaan.

 Kemudian untuk para wirausahawan yang akan ingin mengembangkan usahanya namun terhambat karena kurangnya dana, pihak pemerintah dapat memberikan pinjaman dana modal usaha dengan syarat yang harus terpenuhi agar pinjaman yang diberikan dapat berjalan dengan kancar tanpa adanya hambatan-hambatan besar dalam pelaksanaannya.

Penyuluhan terkait teknologi juga bisa menjadi opsi untuk mengurangi jumlah pengangguran yang ada, karena lagi-lagi banyak sekali masyrakat terutama masyarakat desa yang kurang menguasai teknologi sedangkan pada zaman sekarang perkembangan teknologi berkembang dengan sangat pesat. 

Namun, sayangnya tidak semua golongan masyarakat memiliki kesempatan untuk mempelajari perkembangan teknologi yang ada. Sehingga dengan diadakannnya workshop terkait teknologi informasi masyarakat dapat lebih mudah dalam bersaing untuk mendapatkan pekerjaan karena telah memenuhi kualifikasi dalam melamar sebuah pekerjaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun