lihatlah dia pada sudut 90 derajat
kokoh pada bangunan tambal agung
terjejal sampah antah berantah busuk alas kepongahan
Lihatlah dia, sudut yang tersudut..
(Hasya Manarina)
mungkin...inilah kondisi negara wayang, kita sebut ia Indonesia. Bedanya apa kawan?? bukan kelir putih bersih, latar dari sorotan lampu (blencong), sehingga ia sembunyikan banyak lakon "tak senonoh" didalamnya....
Bedanya apalagi kawan??didalamnya tak akan kita dengar gamelan diiringi tembang syahdu menghasilkan arti tak ternilai untuk ditonton....yang ada hanya "genderang perang" para dalang, memainkan nilai perpecahan, kemunafikan, dan kekuasaan..
Akhirnya,..masyarakat pintar menilai hanya dari logika, masyarakat berhati lembut termakan kemunafikan si dalang, dan masyarakat bertubuh kekar membela tokoh wayang di balik kelir hitam yang memanipulasikan alur pewayangan...Lucu memang,..Memang sangat lucu negeri wayang bernamakan Indonesia,...Sarat permainan yang terus menyudutkan, sang sudut 90 derajat pengokohnya selama ini...sudut yang tersudut.
Semoga sudutnya tetap kokoh menopang tiang kelir pewayangan...karena Cintanya yang nyata..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H