Mohon tunggu...
Hafadlah triananda
Hafadlah triananda Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya seorang introvert akut yang sedang keluar dari zona nyaman

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mengenal Wisata Tangerang di Kali Cisadane

12 November 2022   20:19 Diperbarui: 12 November 2022   20:32 1205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Sungai identik dengan pumikaman padat nan kumuh, karna dipenuhi tumpukan sampah dan pemukiman yang padat. Namun saat ini berbeda dengan sungai cisadane, dengan perkembangan jaman sungai cisadane juga melalui tahap pembaruan yang menjadikannya saat ini terlihat lebih cantik dan indah.

Sejarah Sungai cisadane

Dahulu sungai cisadane disebut dengan sebutan Ci Gede ( Cheguujde, Cheguide) yang pada bagian disekitar muaranya. Sungai ini memiliki mata air gunung kendang. dan sungai ini berada di lerengl lereng gunung pangrango dengan beberapa anak sungai seperti di gunung salak, bogor yang melintasi ke arah Tangerang.

Sungai cisadane dikenal sebagai sungai terbesar di kota Tangerang. Di zaman dahulu sungai ini kerap dijadikan sebagai pusat alat transportasi perdagangan dan sebagai sumber pencaharian.

Memiliki Panjang sekitar 126 kilometer, dengan ukuran lebar yang dimana dapat dilayari oleh kapal kecil. Di tepi sungai ini dahulunya menjadi salah satu Pelabuhan yang penting. Namun dengan perkembangannya banten dan Batavia membuat Pelabuhan ini kalah saing.

Cisadane di ambil dari kata "ci" yang berasal dari Bahasa sunda yang artinya sungai. Sedangkan kata "sadane" diambil dari sanskerta yang berarti istana kerajaan. Jika digabungkan artinya bisa diartikan cisadane ialah sungai yang berasal dari istana kerajaan. Kemungkinan maksudnya ialah kerajaan pajajaran di pakuan, bogor.

Namun, kata arti cisadene juga memiliki makna dari pendapat yang berbeda. Pendapat lain mengungkapkan " sadane" berasal dari "sadhana" yang artinya "jalan kebijaksanaan". Kerajaan pajajaran merupakan kerajaan yang beragama hindu yang sangat menghormati air sungai dari gunung sebagai membersihkan diri menuju kebijaksanaan.  

Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa cisadane merupakan sungai suci yang menuju jalan kebjiaksanaan yang berasal dari kerajaan pajajaran.

Tempat Wisata Cisadane

Seiring berjalannya waktu, kini sungai cisadane memiliki beberapa tempat memposana. saat ini dijadikan tempat singgah masyarakat sekitar untuk menikmati fasilitas yang sudah disediakan oleh pemerintahan setempat. Seperti halnya yang ada di bantaran sungai cisadane, yakni flying deck cisadane.

Flying Deck Cisadane merupakan jalan setapak yang berada di jalan kali pasir, babakan, kota Tangerang, yang dibangun pada tahun 2016. Dengan pemandangan pinggir sungau yang dikelilingi pepohonan yang membuat pengunjung nyaman Ketika bersantai , nongkrong dan menikmati suasana sekitar. Tempat ini bernuansa asri, bersih dan nyaman yang dimana juga terdapat jembatan yang memiliki Panjang 142 meter.

Bukan hanya flying deck saja yang menjadi tempat wisata. Namun disekitar sungai cisadanepun juga ada tempat wisata religi yang sudah masuk cagar budaya, seperti halnya masjid kali pasir yang usinya sudah lebih dari ratusan tahun.  Dan juga vihara tek bio, keduanya merupakan bentuk asimilasi budaya cina dan islam yang dijadikan akra budaya oleh warga Tangerang.

Ada juga kampung berkelir. Bukan cuman malang yang memiliki kampung warna-warni jodipan, namun, di Tangerangpun juga memiliki kampung warna-warni. Kampung berkelir Kampung ini merupakan pemukiman warga yang di ubah menjadi kampung warna-warni.

Pintu Air Sepuluh 

Selain dijadikan pusat pariwisata, sungai cisadane juga menjadi pusat pengendali banjir. Sekaligus pusat penyedia air bersih bagi warga Tangerang. Hal ini bermula pada yahun 1930-an oleh hidia belanda. Dimulai dengan dibangunnya pintu air 10. Bagunan ini masih bertahan kokoh hingga sekarang.

Dengan mendukung dalam program memajukan tempat wisata yang ada di Indonesia. Sebuah perusahaan di Indonesia, Adira Finance dala programnya Bernama CSR  dengan tema festival kreatif.sebuah program untuk memajukan ekonomi desa-desa wisata yang ada di Indonesia. http://adira.id/e/fkl2022-blogger  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun