Mohon tunggu...
Haerul Jamal
Haerul Jamal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya memiliki hobi membaca buku dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Inspiratif Siti Salamah: Berdayakan Pemulung, Lestarikan Lingkungan

2 September 2023   21:23 Diperbarui: 2 September 2023   21:33 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemulung, pekerjaan yang seringkali diabaikan oleh banyak orang, ternyata memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan, terutama di kota-kota besar. Bagi Siti Salamah, pemulung adalah pahlawan tak terlihat yang patut dihormati. 

"Mereka yang mengangkut sampah di jalanan, bahkan hanya satu botol atau dua botol, mereka adalah para pemulung," ujarnya dengan penuh penghargaan.

Keberadaan pemulung tidak hanya membantu mengatasi masalah sampah, tetapi juga secara tidak langsung membantu menjaga lingkungan. Mereka mengumpulkan sampah yang dapat didaur ulang, mengurangi pencemaran lingkungan. Dengan kontribusi mereka, beban lingkungan akibat sampah dapat berkurang.

Namun, sangat disayangkan bahwa banyak orang yang masih menganggap sepele atau bahkan menganggap pemulung sebagai masalah. Padahal, mereka memiliki hak yang sama untuk hidup layak dan sejahtera. Selain itu, keberadaan mereka juga bisa menjadi salah satu solusi dalam penanganan masalah sampah jika diberi kesempatan dan dukungan yang baik. 

"Kalau ada pemulung jangan dianggap sebelah mata, justru harus berterima kasih atau mengucapkan salam. Mereka juga harus dihargai," tegasnya.

Inilah yang mendorong Siti Salamah untuk memulai upaya pemberdayaan kampung pemulung di Tangerang Selatan sejak tahun 2015. Melalui program pemberdayaan kampung pemulung, Ia bertekad untuk membantu pemulung hidup lebih baik dan mandiri. Programnya ini mencakup aspek ekonomi, sosial, pendidikan, dan bahkan keagamaan.

 (dokpri)
 (dokpri)

Hingga sekarang, dengan penuh ketulusan Siti terus memberikan pendampingan kepada para pemulung, mengajari mereka untuk menghasilkan kreasi dari sampah, membantu memperluas jaringan pemasaran sampah yang dikumpulkan, memberikan pendidikan agama kepada anak-anak pemulung, bahkan memberikan pendidikan gratis kepada anak-anak kampung pemulung yang putus sekolah.

Berkat upaya kerasnya, taraf hidup para pemulung binaannya terus meningkat. Mereka tidak hanya mengumpulkan dan menjual sampah, tetapi juga mulai menciptakan nilai tambah dari sampah yang mereka temukan. Selain itu,lebih dari 100 anak putus sekolah telah kembali ke bangku sekolah, dan terjadi peningkatan signifikan dalam perekonomian mereka.

Program yang digagas oleh Siti tidak hanya mendorong para pemulung untuk berdaya, namun juga melibatkan mereka untuk memberdayakan orang lain. Tak sedikit dari para pemulung tersebut ia jadikan sebagai  pembicara dan mentor bagi para relawan komunitas yang ingin memahami cara pemilahan sampah. Selain itu, mereka juga sering dilibatkan dalam berbagai event, dan mereka dibayar secara profesional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun