Saya dengar kabar bahwa di Singapura sudah terjadi resesi ekonomi, apa betul itu?
Tapi saya belum paham juga sih apa itu resesi, apakah masyarakat di sana ngk bisa lagi mengadakan acara-acara semacam pesta? Atau daya beli turun drastis?
Dan di Indonesia, masih dalam suasana pandemi gini, ada "peramal ekonomi" yang berkata bahwa negeri ini juga akan mengalami resesi.
Mmhh... Bagi seorang pengangguran yang punya kerajaan atau dikenal dengan nama "pengangguran empire", makna resesi mungkin tak jauh beda dengan masa yang disebut normal. Di mana masa ini masih terjadi korupsi besar-besaran dan adu kelicikan dalam manuver-maniver politik.
Kongkalikong dalam korupsi yang bisa meloloskan buronan sebenarnya bukan masa yang normal, itu masa yang paling sangat krisis, lebih krisis dari krisis. Maka bermunculanlah segala macam bentuk kritikan yang kadang menjadi tumpangan gelap.
Indonesia dengan kekayaan alam yang sangat melimpah, sudah pernah mengalami krisis yang paling berat. Dan masyarakat mampu bertahan dengan kreatifitas masing-masing.
Misalnya jika beras sulit, ada banyak pilihan yang bisa ditempuh masyarakat, yang jelas bukan import dari Vietnam.
Suburnya tanah negeri ini, adalah anugerah yang wajib disyukuri, maka tak heran jika banyak cara yang rakyat tempuh dalam mengekspresikan syukur itu.
Ada yang melakukan bacaan doa-doa, sesajen, dan lain-lain. Semua itu dilakukan masyarakat, karena mereka merasakan bahwa dunia ini memang terbatas, sehingga penasaran bahwa setelah dunia ini, bagaimana bentuk yang tak terbatas itu?
Yahh...agak berat sih membahas hal-hal seperti ini, bahkan bisa salah paham loh.
Tapi bagaimana pun, wajib, tetap berpikir dan mengkajinya, dan itu adalah tindakan yan baik, daripada membuat penilaian tergesa-gesa. Â Dan parahnya lagi, jika menilai cara orang lain sebagai hal yang salah. Bisa ribut ngak karu-karuan, padahal aslinya kita sebagai manusia mau hidup damai dan tenteram kan?
Jadi, jika memang terjadi resesi, mungkin ada tiga hal. Pertama, ada yang tak beres dalam pengelolaan negara. Kedua, banyak kepentingan saling beradu sehingga terjadi aksi tekan menekan. Ketiga, tak ada sumber daya alam yang bisa dikelola dengan baik.
Mmmh...gitu kan analisisnya?
Maka kalau beras sulit di masa resesi, dan ada lahan "tak bertuan" yang ngak dipakai, bisa digunakan menanam singkong atau tanaman lain yang tidak tergantung pupuk buatan pabrik yang harganya mencekik petani.
Contohnya nih, tanaman singkong yang akhirnya bisa digoreng. Karena  kebetulan sisa pembagian minyak dalam paket sembako masih ada.
Kalau minyak goreng ngak ada, bisa direbus saja.
Selama Tuhan masih  menurunkan air sebagai bagian dari rahmatNya,  dan atau memunculkannya dari dalam bumi, hidup terus berlanjut.
Begitulah sebagai rakyat jelata, Â sangat sederhana dalam menjalani hidup ini.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H