Mohon tunggu...
Titis Haerliana
Titis Haerliana Mohon Tunggu... Guru - guru smk

saya menyukai menulis dan ingin sekali ada karya saya yang bisa dipublikasikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peningkatan Pemahaman Membaca Narrative Text Menggunakan Media Live Worksheets

27 Januari 2023   10:00 Diperbarui: 27 Januari 2023   10:21 1992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh Titis Haerliana

PENDAHULUAN

Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis. Pengertian berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan makna informasi, pikiran, perasaan serta mengembangkan ilmu pengetahuan, tehnologi, dan budaya dengan menggunakan bahasa tersebut. Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat ketrampilan berbahasa, yakni mendengarkan (listening), berbicara (speaking), membaca (reading), dan menulis (writing).

Dari keempat skill tersebut membaca merupakan salah satu skill yang menjadi prioritas dalam pelajaran bahasa Inggris. Ada beberapa alasan mengapa membaca menjadi prioritas dalam pelajaran bahasa Inggris. Pertama, pemahaman membaca peserta didik terhadapat sebuah teks akan sangat bermanfaat bagi peserta didik untuk mengakses ilmu pengetahuan baik melalui buku, media cetak ataupun media sosial. Kedua, membaca merupakan bagian integral dari kehidupan sehari-hari yang sangat penting bagi kehidupan akademik, personal dan sosial seseorang. Ketiga, pembaca yang baik memegang peranan yang strategis dan berperan aktif dalam proses membaca.

Dalam pembelajaran Bahasa Inggris di SMK ada beberapa teks yang mereka pelajari diantaranya Narrative, procedure, recount, descriptive, explanation, analytical exposition, dan hortatory exposition. Yang mana masing- masing teks mempunyai ciri khas tersendiri baik dari sisi susunan, ciri khas kebahasaan dan tujuan teks tersebut. Salah satu jenis teks yang telah mereka pelajari semenjak Sekolah Menengah Pertama adalah teks narrative. Dalam hal ini kelas X AKL 1 SMK Negeri 6 Sukoharjo masih kesulitan dalam memahami struktur teks dan unsur kebahasaan (past tense) dalam teks yang dimaksud.

Siswa mendapati kesulitan dalam menidentifikasi bagian-bagian teks naratif serta menentukan kata kerja yang tepat untuk digunakan dalam teks. Situasi dan kondisi diatas membuat peneliti yang juga guru bahasa Inggris mencoba untuk menemukan cara bagaimana membuat siswa bisa memahami dan menyusun narrative text dalam bahasa tulis 2 dan mengungkapkannya dalam bahasa lisan dengan pemahaman yang lebih mudah dan menyenangkan.

Sebelum dilaksanakan tindakan, peserta didik kesulitan dalam menganalisis struktur teks dan past tense dalam teks naratif.sehingga berpengaruh pada hasil tes evaluasi maupun tes sumatif. Untuk memecahkan masalah tersebut maka penulis menggunakan beberapa media dalam pengajaran teks narrative. Penggunaan teknologi audio-visual yang saat ini berkembang seperti youtube, padlet, live worksheets, quizizz dan media online lainnya diharapkan mampu meningkatkan minat baca siswa. Judul dalam penelitian ini adalah "Peningkatan Pemahaman Membaca Narrative Text Menggunakan Media Live Worksheets".

Kerangka berfikir peneliti bisa digambarkan sebagai berikut :

Bagan Kerangka Pemikiran

Jika penerapan media Live Worksheets  digunakan dalam pembelajaran teks naratif dikelas X SMK Negeri 6 Sukoharjo pada semester 2 tahun ajaran 2021/2022, maka kompetensi pemahaman membaca teks naratif siswa meningkat.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 6 Sukoharjo kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo dengan waktu pelaksanaan yaitu kurang lebih 2 bulan dimulai dari bulan Januari hingga bulan Februari 2022 dengan siswa laki-laki sebanyak 3 siswa dan  perempuan 17 siswa.

Penelitian ini difokuskan pada hasil belajar siswa dalam memahamai teks naratif siswa kelas X AKL 1 SMK Negeri 6 Sukoharjo pada semester genap tahun pelajaran 2021/2022. Adapun instrumen yang digunakan untuk penelitian ini didapatkan dari berbagai tehnik, yaitu lembar observasi dan lembar tes kemampuan pemahaman siswa terhadap teks naratif serta dokumen yang mendukung penelitian seperti Lembar Kerja Peserta Didik.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus meliputi planning (perencanaan), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

Siklus I

            Siklus I dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut :

1. Perencanaan 

Hal yang disiapkan untuk melaksanakan penelitian ini adalah menyiapakan segala perangkat, seperti pembuatan perangkat pembelajaran, rencana pembelajaran, Lembar Kerja Siswa (Live Worksheets) untuk setiap pertemuan, dan beberapa instrumen lain seperti lembar observasi pelaksanaan pembelajaran, dan lembar observasi aktivitas siswa.

2.  Penerapan Tindakan 

Pelaksanaan tindakan dengan tahapan sebagai berikut :

  • Guru menggali pengetahuan siswa dengan menunjukkan teks naratif tentang legenda rakyat "Roro Jonggrang" dan mengajukan beberapa pertanyaan.
  • Peserta didik menyebutkan past verb yang ada pada teks "legend" tentang Roro Jonggrang.
  • Peserta didik bersama dengan guru menganalisis bacaan teks naratif legenda rakyat Roro Jonggrang tentang struktur teks dan unsur kebahasaan "Past tense" didalam teks tersebut.
  • Peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok yang terdiri dari 4 siswa dan diberikan teks legenda rakyat yang lain yaitu tentang legenda Malin Kundang.
  • Siswa menganalisis generic structure dan past tense dalam kelompok.
  • Siswa menganalisis generic structure dan past tense secara individu.

3. Pengamatan

Dari hasil pengamatan dalam siklus I siswa masih kurang memperhatikan penjelasan, pada saat diskusi tidak semua siswa terlibat aktif dalam penyelesaian tugas. Dari hasil pengamatan dan analisis dalam siklus I ini dapat disimpulkan bahwa siswa belum bisa mencapai indicator keberhasilan yang ditentukan. Beberapa siswa masih berada dalam kategori cukup

4. Refleksi

Dalam siklus I yang telah dilaksanakan, media pembelajaran yang digunakan guru masih kurang. Seharusnya guru bisa menggunakan berbagai media dan aplikasi untuk menarik antusiasme siswa. Begitu juga dengan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran masih berada pada level cukup. Oleh sebab itu, penelitian ini harus dilanjutkan dalam siklus berikutnya dengan melakukan perbaikan-perbaikan terhadap kelemahan pada siklus II.

Siklus II

1. Perencanaan

Perencanaan siklus II meliputi penyempurnaan terhadap hasil refleksi siklus I. Selain mempersiapkan kembali kebutuhan administrasi seperti RPP, skernario pembelajaran, LKS, materi dan soal, peneliti merencanakan beberapa perubahan yang harus diterapkan pada siklus II. Hal yang berbeda adalah pada penyajian materi, teknik penugasan, dan penilaian.

2. Penerapan Tindakan 

Pelaksanaan tindakan dengan tahapan sebagai berikut:

  • Guru mereview materi sebelumnya dan menunjukkan jenis-jenis cerita naratif dan menyakan perbedaan dengan jenis-jenis teks naratif yang disebutkan.
  • Siswa mencoba menebak judul teks naratif yang akan dibahas pada siklus II melalui petunjuk yang diberikan dalam bentuk gambar.
  • Guru menunjukkan video cerita rakyat "folklore" tentang Timun Mas, siswa memperhatikan jalannya cerita dan past verb yang digunakan dalam video.
  • Peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok yang terdiri dari 4 siswa untuk menganalisis isi cerita Timun Mas.
  • Siswa mengisi kalimat rumpang dengan past verb yang tepat serta melengkapi Mind Map yang menanyakan tentang orientasi, komplikasi, resolusi, nilai moral yang ada dalam cerita Timun Mas.
  • Siswa mempresentasikan hasil diskusi tentang generic structure dan past tense yang mereka temukan dalam video Timun Mas.

3. Pengamatan

Dari hasil pengamatan diperoleh informasi bahwa terjadi peningkatan pada sebagian besar aspek pengamatan termasuk pengelolaan pembelajaran, dan aktivitas siswa. Jumlah siswa yang aktif semakin meningkat. Presentasi kelompok dilakukan tanpa penunjukan tetapi atas inisiatif masing-masing kelompok, ini artinya bahwa siswa telah mengerti tujuan dan materi yang mereka pelajari.

4. Refleksi

Dalam siklus kedua ini juga terlihat adanya peningkatan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Penjelasan yang diberikan guru telah mencakup semua unsur yang yang ada dalam teks naratif. Penugasan siswa juga telah melalui langkah-langkah yang direncanakan. Guru juga memberikan instruksi yang jelas tentang cara pengerjaan LKPD. penggunaan media juga lebih beragam, seperti penayangan video, games dan LKPD menggunakan Live Worksheets, dan evaluasi dengan media Quizizz. Dalam hal penugasan, guru akan melatih siswa untuk bekerja secara klasikal lebih dulu melalui pemberian tugas 21 analisis teks berupa gambar yang harus diurutkan sesuai dengan struktur teksnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Kondisi hasil belajar siswa dari sebelum diadakan tindakan penelitian dan setelah dilakukan tindakan penelitian dengan menggunakan media Live worksheets terlihat ada perbaikan. Aktivitas belajar dan keikutsertaan siswa menjadi meningkat, hal ini berdampak baik pada hasil belajar yang didapat siswa dalam memahami sruktur dan unsur kebahasaan teks naratif.

Deskripsi Hasil Tindakan

Siklus I

a) Pelaksanaan Tindakan

LKPD berbasis web Live Worksheets ini diimplementasikan pada materi teks naratif. Secara berkelompok, siswa diinstruksikan untuk menganalisis struktur teks dan mengisi teks rumpang dengan past verb yang tepat. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan memberikan soal evaluasi dalam bentuk pilihan ganda untuk menguji tingkat keberhasilan Live Worksheets.

Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Evaluasi Materi Narrative Teks dengan menggunakan Live Worksheet Siklus I

Dokpri
Dokpri

Dari table diatas dapat dijelaskan bahwa penggunaan media LiveWorksheets di siklus I diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 70 dan ketuntasan keseluruhan yang tercapai adalah sebesar 35% atau 7 dari 13 siswa tuntas dalam pembelajaran siklus I sedangkan 13 siswa belum mencapai ketuntasan. Hasil ini menunjukkan bahwa siklus pertama indikator keberhasilan belum tercapai. Nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 50 dengan ketuntasan hanya mencapai 35%. Hasil ini  jauh dibawah presentase indicator yang telah ditetapkan yaitu hasil belajar siswa diharapkan mencapai KKM 70. Melihat ini peneliti mencoba melakukan perbaikan terhadap aspek pada siklus II. 

b) Pengamatan

Hasil Observasi peneliti terhadap aktivitas siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dapat dilihat dari table berikut:

Tabel 2. Data Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Teks Naratif  Dengan media Live Worksheets Siklus I

Dokpri
Dokpri

Dari table 2 diatas dapat diketahui bahwa 20 siswa yang diamati, aktivitas siswa mencapai 37%. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa tergolong pada kategori kurang dan masih kurang dari yang diarapkan oleh peneliti.

c) Refleksi 

Selanjutnya hasil observasi terhadap kemampuan guru dalam prses belajar mengajar dapat dilihat dari table dibawah ini:

Tabel 3. Data Kemampuan Guru Mengelola PBM Siklus I

Dokpri
Dokpri

Dari data yang diperoleh rata-rata persentase kemampuan guru dalam melakukan PBM adalah 69,44 % termasuk dalam kategori cukup. Persentase ini belum mencapai indikator yang ditetapkan dimana kemampuan guru mengelola pembelajaran harus berada pada katagori baik. (76% 86%).

Berdasarkan hasil analisis diatas dapat disampaikan bahwa pelaksanaan tindakan siklus I belum berhasil karena belum mencapai indikator yang ditetapkan peneliti.

Siklus II

a) Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan sesuai perencanaan dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran. Pelaksanaan proses pembelajaran didasarkan pada RPP yang telah dipersiapkan. Pada inti kegiatan siswa diberikan Live Worksheets berupa teks rumpang yang harus diisi dengan past verb yang tepat dan juga harus mencari beberapa informasi terkait isi dan generic structure teks dalam teks naratif Timun Mas.

Table 4. Rekapitulasi Hasil Tes Materi Narrative Text dengan media Live Worksheets Siklus II

Dokpri
Dokpri

Dari table diatas dapat dijelaskan bahwa dengan menggunakan media Live worksheets dalam pembelajaran pada siklus II diperoleh rata-rata hasil belajar siswa sebesar 79 dan persentase ketuntasan yang tercapai adalah 75 % atau 15 dari 20 siswa tuntas dalam pembelajaran siklus II sedangkan 5 siswa belum mencapai ketuntasan. Hasil ini menunjukkan bahwa siklus II indicator keberhasilan telah tercapai karena siswa yang memperoleh nilai  70 sebesar 75%. Nilai tertinggi 100 dan nilai terendah adalah 60. Hasil ini telah mencapai indicator yang ditetapkan yaitu sebesar 75% siswa diharapkan mencapai KKM 70.

b) Pengamatan (Observing)

Hasil observasi siswa dalam mengikuti pada siklus II dapat dilihat dari table dibawah ini:

Tabel 5. Data Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Dengan Menggunakan Media Live Worksheets pada siklus II

Dokpri
Dokpri

Data hasil observasi terhadap aktivitas siswa (20 siswa) pada siklus II mencapai 88%. Kenaikan presentase aktivitas siswa disebabkan adanya peningkatan jumlah siswa aktif pada kegiatan diskusi kelas, misalnya dalam mengajukan dan menjawab pertanyaan. Jumlah siswa yang mau mempresentasikan hasil kerja kelompok juga meningkat sampai 18 siswa.

c) Refleksi (reflexion)

Selanjutnya hasil observasi yang dilakukan guru terhadap kemampuan mengelola pembelajaran Bahasa inggris pada materi narrative dengan menggunakan medi Live Worksheets. 

Tabel 6. Data Kemampuan Guru Mengelola PBM Siklus II

Dokpri
Dokpri

Dari table diatas terlihat bahwa terjadi peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakanpembelajaran bahasa Inggris pada Siklus II. Aspek-aspek yang diamati dalam PBM pada siklus II dilaksanakan dengan baik. Guru telah meningkatkan kemampuannya dalam memotivasi siswa, media yang digunakan guru lebih beragam, memberikan penjelasan materi, memberikan penugasan dengan prosedur yang sesuai, dan membimbing siswa dalam menyelesaikan tugas kelompok. Kemampuan guru mengelola pembelajaran mencapai 86,11%. Persentase ini telah berada pada kategori amat baik dan berarti telah melebihi indikator yang ditetapkan yaitu mencapai kategori baik.


Pembahasan Tiap Siklus dan Antar Siklus

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I dan II, maka dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada materi teks naratif dengan menggunakan media Live Worksheets.

Dokpri
Dokpri

Berdasarkan dari seluruh hasil tindakan menunjukkan terjadinya peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan media Live Worksheets. Maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini berhasil karena ketiga indikator yang ditetapkan mencapai indikator. Dengan demikian penelitian ini dapat dihentikan sampai siklus II.


SIMPULAN

Berdasarkan hasil temuan yang telah dideskripsikan dan dibahas sebagai hasil analisis data, selanjutnya simpulan hasil penelitian tersebut dikemukakan berikut ini. Kualitas Proses Pembelajaran Pemahaman Membaca Teks Narrative Bahasa Inggris Siswa Dengan Menggunakan Media Live Worksheets pada siswa Kelas X AKL 1 semester 2 SMK Negeri 6 Sukoharjo tahun pelajaran 2022/2023 berjalan efektif karena dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran. Aktivitas keatifan siswa meningkat dari yang semula 37% di Siklus I meningkat menjadi 88%. Hal ini juga berdampak pada dari kenaikan nilai rata-rata ketuntasan siswa yang semula sebesar 35% pada siklus I, meningkat menjadi sebesar 75% pada siklus II.

Implikasi pedagogis dari penelitian ini adalah siswa diharapkan mampu mengembangkan aktivitas belajar secara optimal sehingga hasil belajar semakin meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Mark, Anderson Kathy. 1997. Text Types in English. Sydney Australia: MacMillan.

Dalman, Keterampilan Membaca, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2014.

Ediger, Anne. (2001). Teaching Children Literacy Skills in a Second Language. Dalam Marriene Celce Murcia (penyunting). Teaching 

English as a Foreign Language. Hal. 153-201. Boston: Heinle & Heinle


Grellet, Francois. 1999. Developing Reading Skills. Cambridge University Press.

Harmer, Jeremy. 1983. The Practice of English language Teaching. New York: Longman

Irwin, Judith Westphal. 2000. Teaching Reading Comprehension Process, 2nd Ed. London: Allyn and Bacon.

Khikmiyah, F. 2021. Implementasi Web Live Worksheet Berbasis Problem Based Learning Dalam Pembelajaran 

Matematika.Pedagogy:Jurnal Pendidikan Matematika,(https://www.e-journal.my.id Diakses pada tanggal 29 juli 2021


Nadrah. 2004. "The Contribution of Reading Strategies and Vocabulary Mastery to Reading Comprehension of the Third Year High 

School Students in Padang". Padang: Unpunlished Thesis.

Nurhadi. (2005). Bagaimana Cara Meningkatkan Kemampuan Membaca? Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Nurul Wahyuni. Efektifitas Penggunaan Live Worksheets Sebagai Media Evaluasi Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran 

Bahasa Indonesia. 2021.


Otong Setiawan Djuharie. Genre. Bandung: Yrama Widya. 2007, p. 41. Pardiyono. Teaching 

Genre-Based Writing. Yogyakarta: Andi Offiset. 2007. p. 94.

Rahim, Farida. (2007). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar Jakarta: Bumi Aksara

Suhendri, Fitri Kurniawan. 2022. Improving Students' Motivation and Reading ability In Learning Narrative Text Using Problem -- 

Based Learning. Vol. 4, No.2.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun