Bagi kebanyakan orang, pertunjukan bola semacam piala dunia akan lebih mantap bila dinikmati secara langsung atau melalui layar kaca alias televisi. Tapi tahukah kamu, meskipun ditayangkan oleh televisi nasional, tidak seluruh daerah mampu mengakses saluran televisi tersebut.Â
Misalkan saja di daerah tempat saya tinggal yang berada di pesisir pantai atau daerah-daerah yang terpelosok yang hanya bisa mengakses satu hingga dua stasiun televisi saja dengan antena biasa. Ya, di daerah-daerah seperti ini, akses televisi masih sangat terbatas.Â
Antena biasa tidaklah cukup untuk mendapatkan seluruh stasiun TV nasional. Penduduk-penduduk disini harus rela 'membayar' lebih untuk mendapatkan lebih banyak stasiun TV. TV kabel ataupun parabola menjadi solusi yang ciamik.
Namun demikian tidak semua orang mampu untuk membayar iuran bulanannya. Walhasil orang yang senasib seperti saya pastinya hanya bisa mengandalkan nonton bareng atau nebeng nonton bersama di rumah tetangga.
Ada pula lho yang sampai berlangganan internet bulanan hanya demi menonton piala dunia. Namun sama saja, harus merogoh kocek dalam-dalam.
Mungkin hal itu tidak masalah jika uang bulanan memang berlebih. Akan tetapi saya butuh alternatif dan solusi lain untuk menonton piala dunia tanpa menghabiskan banyak biaya. Dan pilihan saya jatuh kepada radio. Untung saja ada salah satu  stasiun radio yang berbaik hati untuk menyiarkan piala dunia secara live.
Sekilas terdengar seperti zaman kuno, ya. Namun inilah kenyataannya.
Mungkin lebih dari 20 tahun yang lalu orang-orang masih banyak yang mendengarkan siaran bola melalui radio. Tetapi di zaman now ini faktanya hampir setiap hari saya stay tune di stasiun radio yang memiliki jargon "Sekali di Udara tetap di Udara".
Yup, betul sekali, Radio Republik Indonesia atau RRI. Stasiun radio yang mengudara di 93 daerah ini hampir tidak pernah absen untuk menyiarkan setiap pertandingan piala dunia sejak awal perhelatan. Melalui siaran piala dunia via radio ini, pendengar akan ditemani oleh penyiar radio dan komentator baik secara langsung melalui studio maupun dari Rusia.
Saya pun hampir selalu mengikuti siaran langsung dari RRI. Di tengah malam, di saat semua orang terlelap, sayup-sayup suara penyiar radio dengan intonasi bersemangat menggugah raga dari jutaan telinga di penjuru negeri ini. Â Mendengarkan siaran bola di radio pun tak kalah menegangkan dibandingkan televisi. Penyiar membangun imajenasi pendengar melalui suara, intonasi, serta jargon-jargonnya ketika bola bergulir dari satu kaki ke kaki lainnya.Â
Bekerja sama dengan Futball Momentum Asia (FMA), RRI berupaya menghadirkan siaran piala dunia terbaik agar seluruh lapisan masyarakat dapat menikmati euforia piala dunia.