Keberhasilan RRI untuk dapat memegang lisensi dari FIFA (Federation Internationale de Football Association) tak lepas dari upaya RRI untuk melakukan revolusi terhadap program-programnya yang lebih masa kini, kreatif, dan inofatif yang kemudian berbuah kepercayaan dari FIFA.
Sebagai pemegang hak siar radio (Radio broadcaster) Piala Dunia 2018 satu-satunya di Indonesia, RRI patut berbangga hati sebab mampu menyapa para pendengar setianya melalui siaran langsung piala dunia.
Tak hanya bagi kami yang tinggal di daerah dengan akses televisi terbatas, RRI sekaligus menjadi pemuas bagi para penyandang disabilitas terutama tuna netra dan penggila bola lainnya.Â
Sebagaimana disebutkan dalam banyak pemberitaan bahwasannya RRI merupakan stasiun radio dengan pendengar terbanyak, tak hanya di Indonesia namun juga di antara penyandang disabilitas.
Para penyandang disabilitas pada tahun ini diberikan kesempatan untuk dapat menikmati kemeriahan piala dunia 2018.
Antusiasme penyiaran piala dunia oleh RRI ini tak hanya sekedar melalui radio saja, namun ada pula acara nonton bareng dan mendengarkan Bersama siaran piala dunia.Â
Pada siaran yang saya dengarkan pada hari Minggu (1/7/18), jelang pertandingan Spanyol kontra Rusia, salah seorang penyandang disabilitas mengungkapkan kebahagiaannya dapat mengikuti pertandingan tim-tim pujaannya.
Penyiaran melalui radio lebih mengena bagi mereka sebab siaran di televisi lebih mengutamakan visual sedangkan siaran radio lebih detail mendeskripsikan pergerakan bola sehingga lebih dapat menggambarkan sebagaimana di televisi.
Acara yang bertajuk "Pesta bola" ini menjadi program yang istimewa bagi saya dan pendengar RRI lainnya. Lepas pertandingan, hiburan tambahan berupa kuis berhadiah juga menjadi acara yang tak kalah menarik.
Di samping itu, RRI juga selalu menghadirkan perkembangan kabar terbaru dari perhelatan bola akbar ini.Â
Sebagai salah satu media perekat bangsa, program piala dunia 2018 pun menjadi bergema hingga ke pelosok bahkan ke daerah terpencil di negeri ini.