Mohon tunggu...
Haendy B
Haendy B Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger, Football Anthutsias

mengamati dan menulis walau bukan seorang yang "ahli" | Footballism

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Taktik Pergantian Pemain, Kunci Kemenangan Harimau Malaya atas Garuda

6 September 2019   18:57 Diperbarui: 6 September 2019   22:23 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy, memeluk Beto Goncalves, usai ditaklukkan Malaysia pada laga kualifikasi Piala Dunia 2022 di SUGBK, Jakarta, Kamis (5/9). Indonesia takluk 2-3 dari Malaysia. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Sudah 5 tahun berlalu, sejak sanksi FIFA ke Indonesia atas campur tangan pemerintah melalui kementerian Pemuda dan Olahraga untuk membekukan PSSI, timnas pun kena getah karena dapat sanksi hingga tak ikut kualifikasi piala dunia 2018 di Rusia dan piala Asia 2019. 

Setelah sanksi sepakbola Indonesia berakhir, sepakbola Indonesia menggeliat dengan timnas Indonesia yang dilatih oleh Luis Milla. Dibebani target juara AFF dan Asian Games, Luis Milla justru tidak menghasilkan apa-apa. 

Kini tongkat estafet berada ditangan Simon Mcmenemy, menghadapi kualifikasi piala dunia dan piala Asia, Mcmenemy tidak ditarget tinggi.

Tiga laga persahabatan Mcmenemy dilewati dengan 2 kemenangan dan 1 kali kekalahan, Dua kemenangan diraih ketika menghadapi Myanmar dan Vanuatu, sedangkan satu kekalahan didapat ketika bertandang ke Yordania. Dan melawan Timnas Malaysia dalam laga kualifikasi piala dunia akan menjadi ujian sesungguhnya bagi 2 timnas yang kini diperkuat pemain naturalisasi.

False nine ala Simon Mcmenemy

Melihat Skuat Mcmenemy saat melawan Malaysia dalam kualifikasi piala dunia 2022 semalam, jelas Mcmenemy ingin memadatkan lini tengah dengan menaruh 5 pemain mildfielder dan mengunci possession ball dengan seorang striker 9 'palsu' (false nine) Alberto Goncalves dalam skema 4-2-3-1. 

Kenapa disebut striker '9' palsu karena posisi Alberto 'Beto' Goncalves sebagai penyerang sayap bukan sebagai striker murni ketika  diklub, sebagai false nine Beto bertugas membuka ruang dilini pertahanan Malaysia untuk selanjutnya membuat masuk lini kedua timnas Indonesia yang diperankan oleh Stefano Lilipaly, jika Beto menjadi goal getter maka itu adalah bonus.

Praktis dibabak pertama sepanjang 30 menit strategi ini berhasil, Malaysia nampak susah untuk menerobos pertahanan Indonesia hingga akhirnya opsi umpan silang yang tak menemukan arah menjadi pilihan untuk menyerang. 30 menit pada babak pertama Alberto Goncalves sukses memasuki semua sisi pertahanan terakhir Malaysia hingga mencetak 2 gol, nampak barisan pertahanan Malaysia sering kebingungan gara-gara Lilipaly menjadi pemain yang  bersama Goncalves konsisten bertukar tempat dan mengalihkan perhatian barisan pertahanan Malaysia.

Andik dan Sadil juga sukses berperan melebarkan pertahanan Malaysia, Kemampuan Andik dan Sadil sebagi ball winner juga membantu rotasi antara Goncalves dan Lilipaly dilini belakang Malaysia. 

Di lini tengah Evan Dimas dan Zulfandli berhasil melakukan intercept setiap penyerangan timnas Malaysia yang diawali dari lini belakang, namun ada hal yang menarik yaitu overlapnya Yustinus Pae dalam membantu penyerangan dari sisi kanan lapangan Timnas Indonesia, padahal Yustinus Pae disiapkan untuk man to marking dengan striker naturalisasi Malaysia Mahamadou Sumareh namun terlalu overlapnya Yustinus Pae bisa menjadi bumerang, hal yang kemudian disadari pelatih Malaysia yang kemudian memainkan skema tersebut.

Dalam sekejab Sumareh mampu melihat 'hilangnya' Yustinus Pae dilini kanan pertahanan Indonesia dan lantas mencetak gol balasan, walau Indonesia mampu menambah keunggulan melalui Goncalves, Sumareh mampu membuat lini depan Malaysia menjadi banyak opsi dalam penyerangan.

Dibabak kedua masuknya Irfan Jaya menggantikan Saadil nampaknya kurang berhasil menaikkan tempo serangan. Saat Irfan Jaya belum klop dengan lini tengah Indonesia, McMenemy justru melakukan pergantian kembali dengan memasukkan Rizky Pellu mengganti Zulfandli yang malah menambah retaknya lini tengah Indonesia. Rizky Pelu pun cendrung pasif dalam bertahan dan cendrung ikut naik membantu penyerangan hingga akhirnya Evan Dimas bekerja keras bersama Lilipaly yang terpaksa turun membantu lini tengah pertahanan Indonesia.

Pilihan lini belakang juga mengundang tanda tanya, alih-alih mengantisipasi serangan umpan silang dari sayap, McMenemy justru memasang Manahati untuk berduet dengan Hansamu Yama, sepertinya dari awal Mcmenemy yakin komposisi perubahan taktik akan cepat diadaptasi anak asuhnya dari 4-2-3-1 menjadi 3-4-3, tapi ternyata dalam bertahan Manahati seringkali kalah dalam duel perebutan bola diudara, McMenemy nampaknya kurang antisipasi bagaimana ketinggian badan pemain Malaysia yang unggul dibandingan rata-rata pemain Timnas Indonesia.

Hal menarik lainnya adalah bagaimana pertandingan sempat terhenti karena oknum supporter yang mencoba masuk kelapangan, kejadian tinggal menunggu sanksi dari AFC apakah nanti pertandingan berat berikutnya melawan Thailand akan berlangsung tanpa penonton atau tidak. Sepertinya jalan yang terjal menuju piala dunia 2022 Qatar...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun