Bila malam tiba,
Yang terlelap menikmati istrahat
Dan yang terjaga
Mencari perenungan
Â
Bila aku tak menjadi manusia
Bila akalku tak bekerja
Dan hatiku sudah tenggelam
Maka naluriku akan bekerja
Dan benarÂ
Aku seperti kera yang berevolusi
Â
Yang terlupa
Lelaki yang terlelap di jalanan
Yang terlupaÂ
Nyanyian anak punk penyindir kaum - kaum berdasi
Yang terlupa
Tangis mereka,
Ajang mencari tanpa batas
Tiada berhenti terus mencari
Â
Â
Yang terlupa
Sekolah - sekolah di ujung sana
Pemberi ilmu tak akan lupa
Guru SDÂ
Dimana ingusku diseka mereka ?
Dan menggerakkan jemariku ?
Mengajarkan A,B,C,..
Â
Yang terlupa
pemuda inovasi, pemuda solutif
Â
Yang diingat
Demi bangsa dan negara,
Retrorika ulung,Â
Penebar kebaikan
Pencipta sensasi, pemobilisasi kaum beragama, dan kaum wacana.
Â
Apakah aku hanya kaum wacana ?
Tanpa pergerakkanÂ
Aku hanya ingatÂ
Aku hanya ingin wacana regenerasi
PerbaikanÂ
Kepada kamiÂ
Kepada pemengang hukum negara ini
Anakmu juga akan hidup di zaman kami nanti
Â
Kepada yang untuk direnungkan
Gejolak jiwa itu ambisi
Menerkam, bergelora
Alat canggihmu tak menjamin kelangsungan hidup
Mencari jati diri, menjadi manusia
Â
Bila pembakaran hutan tak merusak karena masih bisa diperbaiki
Bila aku rusak kapan aku akan memperbaiki udara segar indonesia ?
Kapan aku memberikan tempat teduh untuk nusantara ?
Â
Dan yang terjagaÂ
Menjadi bahan perenungan
Teruntukku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H