Mohon tunggu...
Caraka Kasyapi
Caraka Kasyapi Mohon Tunggu... -

Masih belajar. Dari Asahan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Renungan yang Berambisi

4 Januari 2016   17:40 Diperbarui: 4 Januari 2016   18:25 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bila malam tiba,

Yang terlelap menikmati istrahat

Dan yang terjaga

Mencari perenungan

 

Bila aku tak menjadi manusia

Bila akalku tak bekerja

Dan hatiku sudah tenggelam

Maka naluriku akan bekerja

Dan benar 

Aku seperti kera yang berevolusi

 

Yang terlupa

Lelaki yang terlelap di jalanan

Yang terlupa 

Nyanyian anak punk penyindir kaum - kaum berdasi

Yang terlupa

Tangis mereka,

Ajang mencari tanpa batas

Tiada berhenti terus mencari

 

 

Yang terlupa

Sekolah - sekolah di ujung sana

Pemberi ilmu tak akan lupa

Guru SD 

Dimana ingusku diseka mereka ?

Dan menggerakkan jemariku ?

Mengajarkan A,B,C,..

 

Yang terlupa

pemuda inovasi, pemuda solutif

 

Yang diingat

Demi bangsa dan negara,

Retrorika ulung, 

Penebar kebaikan

Pencipta sensasi, pemobilisasi kaum beragama, dan kaum wacana.

 

Apakah aku hanya kaum wacana ?

Tanpa pergerakkan 

Aku hanya ingat 

Aku hanya ingin wacana regenerasi

Perbaikan 

Kepada kami 

Kepada pemengang hukum negara ini

Anakmu juga akan hidup di zaman kami nanti

 

Kepada yang untuk direnungkan

Gejolak jiwa itu ambisi

Menerkam, bergelora

Alat canggihmu tak menjamin kelangsungan hidup

Mencari jati diri, menjadi manusia

 

Bila pembakaran hutan tak merusak karena masih bisa diperbaiki

Bila aku rusak kapan aku akan memperbaiki udara segar indonesia ?

Kapan aku memberikan tempat teduh untuk nusantara ?

 

Dan yang terjaga 

Menjadi bahan perenungan

Teruntukku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun