Pendidikan berkualitas merupakan salah satu dari tujuh belas tujuan yang tertuang dalam Sustainable Developmen Goals (SDGs). Pentingnya peran pendidikan bagi kemajuan suatu bangsa, menjadikan pendidikan menjadi sektor yang diprioritaskan dalam pembangunan. Untuk mencapai pendidikan yang berkualitas, pemerintah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019 dengan tema yaitu menyiapkan manusia Indonesia untuk memiliki daya saing regional. Tak mudah untuk mencapai tujuan tersebut, perlu adanya kerjasama yang kuat Antara pemerintah dengan segenap elemen masyarakat untuk meningkatkan kualitas dan menanamkan nilai-nilai pendidikan di Indonesia.
Memoles masyarakat Indonesia agar memiliki kualitas yang dapat bersaing di level regional tidaklah mudah. Banyak tantangan yang harus dihadapi guna menggapai cita-cita tersebut. Luasnya wilayah dan beragamnya karakteristik masyarakat Indonesia merupakan sebagian dari tantangan yang harus dihadapi oleh pemerintah. Oleh karena itu, pemerintah harus menyusun program-program strategis sekaligus target-target yang harus dicapai guna merealisasikan tujuan membangun manusia Indonesia yang memiliki daya saing regional. Berikut ini adalah beberapa Program Sasaran Strategis dan Indikator Sasaran Strategis bidang pendidikan yang tertuang di RPJMN 2015-2019.
Angka Partisipasi Murni (APM) adalah proporsi penduduk pada kelompok umur jenjang pendidikan tertentu yang masih bersekolah pada jenjang pendidikan yang sesuai dengan kelompok umurnya terhadap penduduk pada kelompok umur tersebut. APM mempunyai fungsi untuk mengetahui seberapa banyak penduduk usia sekolah yang sudah dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan sesuai dengan tingkatannya.
Angka putus sekolah adalah persentase siswa yang pada tahun ajaran sekarang tidak melanjutkan sekolah lagi sebelum lulus dari jenjang pendidikan tertentu terhadap siswa yang pada tahun ajaran lalu masih bersekolah di jenjang pendidikan yang sama. Semakin tinggi angka putus sekolah menunjukkan kualitas pendidikan di wilayah tersebut masih butuh perhatian khusus. Pada tahun 2019, pemerintah menargetkan angka putus sekolah untuk tingkat SD/SDLB adalah 0,57 %, sedangkan untuk SMP/SMPLB adalah 1,01 %.
Pelu kerja keras dan kontribusi dari berbagai pihak termasuk masyarakat sendiri untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Pemerintah terus berupaya untuk menyediakan berbagai macam fasilitas penunjang pendidikan. Usaha tersebut akan sia-sia jika masyarakat masih tidak peduli dengan pentingnya pendidikan bagi masa depan mereka dang bangsa ini.
*Salam hangat dari timur
Sumber :
Renstra Kemdikbud 2015-2019
Publikasi BPS "Statistik Pendidikan Indonesia Tahun 2016"