Salah satu hal yang menjadi permasalahan dalam berkehidupan adalah permasalahan lingkungan. Sampah menjadi salah satu hal yang menjadi dampak terbesar permasalahan dalam lingkungan. Kebanyakan masyarakat di Indonesia masih belum bisa menyadari akan dampak yang terjadi dari sampah yang dikelola asal-asalan. Padahal dari hal sekecil itu (sampah) bisa berakibat sesuatu yang sangat besar bagi suatu daerah, yakni banjir. Namun di beberapa daerah, adanya banjir tidak menjadikan solusi untuk menyadari kesalahan dari kurang baiknya sampah yang dikelola. Lagi dan lagi, sampah terus menumpuk yang mengakibatkan sampah-sampah yang tidak dikelola dengan baik tersebut menjadi pemandangan yang sama sekali tidak menarik. Maka dari itu, Tim dari KKN Tematik UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) kelompok 104 memutuskan untuk membuat sebuah program kerja dengan maksud mengurangi keberadaan sampah agar pemandangan Bolero menjadi semakin enak untuk dipandang.
Diawali dari program kerja kerjabakti yang dilaksanakan pada hari minggu (07/08), Mahasiswa bekerjasama dengan Karang Taruna serta warga RW 08 Dusun Bolero, Kecamatan Dayeuhkolot untuk membersihkan sampah-sampah yang ada di sepanjang jalan gang Bolero yang menjadi jalur utama akses untuk masuk ke dusun tersebut. Peserta kerjabakti pun membawa alat kebersihan masing-masing untuk mengikuti kerjabakti tersebut. Anstusiasme dari warga Bolero sangat besar dalam menyambut kegiatan kerjabakti ini, sehingga banyak warga yang memberikan bantuannya dengan cara memberikan konsumsi, ada pula yang meminjamkan alat kebersihannya, dan bantuan-bantuan lainnya.Â
Kegiatan diawali dengan membersihkan bagian depan gang Bolero yang prosesi pembersihannya terus maju sampai ke bagian belakang (ujung) gang Bolero. Sampah yang paling banyak adalah di bagian selokan, karena ketika ada pembersihan pun area tersebut terkadang kurang diperhatikan untuk dibersihkan sehingga terjadi penumpukan sampah yang mengakibatkan saluran air yang seharusnya melewati selokan tersebut menjadi tersendat dan tak jarang mengakibatkan naiknya air ke jalanan. Peserta kerjabakti terbagi ke dalam beberapa pecahan pekerjaan. Ada yang bagian menyapu jalan, ada yang mengambil sampah-sampah yang ada di selokan karena tidak terjangkau oleh sapu, beberapa memotong rumpu-rumput liar, yang lainnya mengantarkan sampah-sampah yang telah dikumpulkan kepada pengepul, dan ada pula yang membersihkan tembok-tembok yang kotor akibat coretan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Setelah melakukan proker utama yakni kerjabakti, Mahasiswa beserta seluruh peserta kerjabakti melaksanakan proker kedua yaitu pengecatan tong sampah yang kemudian akan diletakan di beberapa bagian di Bolero. Untuk program kerja kedua ini Mahsiswa menyiapkan 8 buah tong sampah yang akan diberikan kepada Dusun Bolero sebagai hadiah atau kenang-kenangan dari Mahasiswa selepas kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata). Awalnya seluruh orang yang terlibat dalam kerjabakti sebelumnya diajak untuk mengikuti prosesi pengecatan tong sampah. Pengecatan dilakukan dengan tujuan untuk mempercantik tong sampah agar terlihat menarik. Kedelapan tong sampah tersebut dicat oleh beberapa Mahasiswa dan beberapa warga. Setelah proses pengecatan selesai, kemudian dilanjutkan ke prosesi penempatan tong sampah kepada beberapa spot yang strategis untuk disimpan. Beberapa area yang dipilih untuk dijadikan spot penyimpanan tong sampah adalah gang-gang kecil yang biasanya sering dilewati oleh masyarakat Bolero.
Harapan dari dilaksanakannya program kerja mengenai kebersihan (kerjabakti dan tong sampah) ini adalah agar masyarakat semakin peduli terhadap sampah yang merupakan salah satu masalah terbesar dari terciptanya lingkungan kurang sehat, juga menciptakan lingkungan yang enak dipandang. Tidak hanya untuk warga Bolero saja, harapannya kegiatan ini dapan menginspirasi warga lain di luar Bolero termasuk kepada para pembaca terkait pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Bumi yang kita rawat sekarang adalah warisan untuk anak dan cucu.