Mohon tunggu...
Moh. Hadori
Moh. Hadori Mohon Tunggu... Jurnalis - Deewee Institute

Dimana bumi kita pijak, hidup manfaat luas

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Manusia Representasi Kholifah

27 November 2023   03:38 Diperbarui: 27 November 2023   05:18 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
perempatan institute deewee (kopiletek)

Kholifah sendiri berasal dari kata kholfun yang berarti belakang, kholifah berarti orang yang datang kemudian (pengganti), ia datang sebagai pengganti dibumi. Manusia adalah makhluk Tuhan yang menduduki derajat paling tinggi jika dibandingkan dengan makhluk Tuhan lainnya karna manusia dikarunia akal untuk mereka berfikir dan nafsu sebagai sumber semangat mereka dalam menjalani hidup, keduanya menjelma menjadi jiwa yang kemudian menjadi sumber kekuatan bagi manusia agar tetap survive dalam menjalani hidup dan menjaga serta merawat kehidupan.

Sebagai bekal manusia hidup dibumi, manusia dikaruniai akal dan nafsu, manusia dapat mencari sumber sumber kekuatan untuk mereka bisa bertahan hidup untuk kemudian agar supaya dipergunakan sesuai dengan mestinya, sesuai pedoman yang telah diwahyukan kepada utusannya sebagai jalan hidup dalam mengelola dan merawat bumi sesuai dengan tugas yang telah di wahyukan kepada manusia itu sendiri yaitu sebagai Kholifah dibumi.

Kemudian, visi terberat menjadi manusia adalah merawat akal sehatnya karna jika ia hanya dikuasi hawa nafsunya ia bisa jadi lebih rendah dari binatang. Disisi lain, jika kita lihat bagaimana penduduk bumi sebelum manusia, mereka mendayakan nafsunya untuk saling memperebutkan kekuasaan dan berbuat kerusakan. Oleh karena itu, manusia datang sebagai pengganti dengan berbekal akal sehat dan budinya untuk kemudian menjalankan tugas sebagaimana yang menjadi sebab-sebab diturunkannya syariat (maqosidussyariah) yaitu merawat agama (Al-din) jiwa (an-nafs), akal (al-aqlu), harta (al-mal) dan keturunan (annasl).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun