Mohon tunggu...
Siti Hajar Septiani
Siti Hajar Septiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi Universitas Pamulang Prodi Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Music

Taylor Swift: Mengubah Musik Menjadi Bisnis Mulitimiliar

16 Mei 2024   13:00 Diperbarui: 16 Mei 2024   13:40 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi konser : https://www.pexels.com/id-id/

Taylor Swift, seorang ikon musik dari generasi ini, telah mengubah cara kita memandang industri musik. Dalam beberapa dekade terakhir, setiap generasi memiliki artis yang secara signifikan mempengaruhi budaya pop. Bagi banyak orang, artis-artis seperti Michael Jackson, Westlife, dan The Beatles memainkan peran penting dalam pertumbuhan kita. Namun, tidak ada yang bisa dibandingkan dengan dampak ekonomi dan kekuatan Taylor Swift di era ini. Pertanyaannya adalah, mengapa Taylor Swift begitu berpengaruh? Jawabannya terletak dalam apa yang saya sebut sebagai "Swiftonomics". Taylor Swift telah menjadi lebih dari sekadar musisi; dia telah menciptakan sebuah ekosistem ekonomi yang dapat mengalahkan PDB dari beberapa negara.

Mari kita mulai dengan memahami mengapa negara-negara seperti Singapura, Amerika Serikat, Thailand, dan Indonesia bersaing untuk mendapatkan konser Taylor Swift. Kontribusinya terhadap aktivitas ekonomi sebuah negara tidak bisa diremehkan. Konsernya sendiri mampu meningkatkan GDP secara signifikan dan menggerakkan sektor-sektor terkait seperti pariwisata, hiburan, dan ritel.

Singapura menjadi contoh yang menarik karena keberaniannya membayar Taylor Swift jutaan dolar untuk konser eksklusif. Meskipun investasinya besar, dampaknya jauh lebih besar lagi. Turis dari seluruh Asia Tenggara membanjiri Singapura, meningkatkan pendapatan negara secara substansial. Hal ini menggambarkan betapa kuatnya magnet ekonomi Taylor Swift.

Namun, dampaknya tidak hanya terbatas pada konser. Taylor Swift telah menjadi penolong tidak langsung bagi ekonomi Amerika Serikat. Pada masa-masa sulit, seperti ketika konsumsi menurun dan resesi mengintai, Taylor Swift mampu membalikkan situasi dengan "Era Store"-nya. Konsumsi masyarakat meningkat drastis, menyelamatkan negara dari jurang resesi.

Tapi, apa yang membuat Taylor Swift begitu kuat? Salah satunya adalah kemampuannya untuk membangun merek yang kuat dan relevan. Sejak usia remaja, dia telah mengaitkan dirinya dengan pengalaman yang relatable bagi penggemarnya. Dengan menggunakan persona "The Down Home", dia membangun hubungan yang erat dengan penggemarnya melalui lagu-lagu dan media sosial.

Namun, tidak ada kesuksesan tanpa kontroversi. Taylor Swift juga dihadapkan pada masalah dampak lingkungan dari penggunaan jet pribadnya. Meskipun ada upaya untuk mengkompensasi jejak karbonnya, isu ini tetap mengganggu citra "down home" yang telah dia bangun.

Dalam hal monetisasi, Taylor Swift juga menjadi contoh yang patut ditiru. Dari penjualan musik hingga tur konser, dia telah mengelola pendapatannya dengan baik. Tidak hanya dari musik, dia juga mendapatkan penghasilan dari iklan, sponsor, dan investasi properti.

Tidak bisa dipungkiri, Taylor Swift telah menjadi kekuatan dominan dalam industri musik dan bisnis secara keseluruhan. Kemampuannya untuk mengubah musik menjadi bisnis multimiliar menginspirasi banyak orang untuk memahami pentingnya membangun merek yang kuat, terutama dalam era digital ini.

Jadi, apakah Taylor Swift akan tetap relevan di masa depan? Sulit untuk diprediksi, namun satu hal yang pasti, warisan bisnisnya akan terus mempengaruhi cara kita memandang industri musik dan pemasaran. Sebagai pengusaha, ada banyak pelajaran yang bisa dipetik dari kesuksesan dan tantangan yang dihadapi oleh Taylor Swift.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun