Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, KH. Fathurrahman Kamal, M.Si hadir menjadi narasumber dalam acara Hari Bermuhammadiyah (HBM) Pimpinan  Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta pada Sabtu,  14 Desember 2024.Â
Acara yang diselenggarakan di Masjid at-Taqwa Gedung Dakwah Muhammadiyah Jakarta, Jl. Kramat Raya tersebut dihadiri warga Persyarikatan Muhammadiyah Jakarta, yaitu Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan Aisyiyah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah, Mejelis, Lembaga, dan Organisasi Otonom. Tampak Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, Dr. Akhmad Abu Bakar ikut menyambut narasumber dari Yogyakarta ini.
Dalam paparannya, Fathurrahman Kamal menyatakan apresiasinya atas penyelenggaraan HBM yang sangat penting untuk meneguhkan  langkah dan gerak dakwah ke depan Muhammadiyah.Â
"Topik yang diberikan oleh Majelis Tabligh kepada saya sangat penting, yaitu Refleksi Akhir Tahun : Quo Vadis Gerakan Dakwah Muhammadiyah Kita ?", katanya.
Fathurrahman menilai bahwa topik yang serasa topik seminar ini dapat dijawab bahwa gerakan dakwah Muhammadiyah 'tidak ke mana-mana', melainkan bergerak untuk melaksanakan semua yang menjadi keputusan organisasi pada Muktamar.
"Arah dakwah kita tidak kemana-mana, tapi dimulai dari semua yang menjadi keputusan organisasi untuk dilaksanakan dengan konsisten. Semua konsep dakwahyang kita miliki lebih dari cukup", tegasnya
"Oleh karena Kiai Dahlan memulai dakwahnya bertolak dari al-Qur'an, maka ayat-ayat  seperti Surat Yusuf ayat 108 dan Surat al-An'am 103  sudah cukup menjadi panduan dakwah Muhammadiyah", tambahnya.Â
Fathurrahman juga menambahkan pentingnya memasyarakatkan Keputusan Muktamar tentang Risalah Islam Berkemajuan. Dia mengatakan, "Pada Muktamar 2010 dan 2015, konsep (dakwah) Islam Berkemajuan  masih menjadi narasi besar; Tetapi pada Muktamar 2022 konsep (dakwah) ini berhasil dirumuskan menjadi Risalah Islam Berkemajuan (RIB) yang harus menjadi salah satu panduan dakwah Muhammadiyah".
Di bagian akhir ceramahnya, selain menegaskan pentingnya aspek keteladanan kepemimpinan dalam dakwah Muhammadiyah, Kiai lulusan bidang dakwah Universitas Islam Madinah ini menekankan pentingnya penyucian jiwa bagi pelaku-pelaku dakwah Muhmmadiyah, agar dakwah mereka berhasil.Â
"Perlu gerakan spiritual dalam dakwah Muhammadiyah", pesannya.
Wallahu a'lam..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H