Mohon tunggu...
Hadiyan
Hadiyan Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar Universitas Muhammadiyah Jakarta Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Minat pada Studi Islam dan Sosial

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Masjid dan Kapal Nabi Nuh

19 November 2024   06:30 Diperbarui: 19 November 2024   06:35 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masjid adalah rumah Allah di mana di dalamnya dimuliakan dan disebut namaNya, "Berasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut namaNya di dalamnya, pada waktu pagi dan petang" (QS. 24:36).

Nuh adalah seorang nabi mulia yang namanya disebut 43 kali dalam al-Quran. Namanya bahkan diabadikan al-Quran sebagai nama surat (ke-71) yang menceritakan kegigihannya berdakwah. Perhatikanlah; dia dicemooh, diejek, dihina, dan ditinggalkan masyarakatnya. Nabi Nuh diacuhkan dan dakwahnya dicibirkan.  Atas izin dan bimbinganNya, Nabi Nuh bersabar atas semua ujian dakwah. Dia adalah seorang yang punya tekad kuat (ulul 'azmi). 

Kapal nabi Nuh adalah satu episode kisah dakwahnya yang mengharukan. Dalam surat Nuh, disebutkan bahwa beliau berdoa kepada Allah, "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hambaMu, dan meeka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir" (Q.S. 71:26-27).

Allah memperkenankan doa Nabi Nuh untuk dihabiskan/ditenggelamkan mereka yang kafir. Termasuk anak kandungnya yang durhaka (QS. 11:46).  Juga isterinya yang durhaka(QS. 66:10). Kisah dakwah yang menyakitkan memang. Allah memerintahkan agar Nabi Nuh membuat kapal besar untuk menyelamatkan segelintir orang-orang yang beriman kepadanya. "Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya) (QS. 7:64).  

Kembali ke masid. 

Masjid (dan Musala) adalah rumah Allah, yang mengutip Ustadz Tajmaluddin Eldad, Lc (beliau Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sawangan) dalam Pengajian Hari Bermuhammadiyah Pimpinan Ranting Muhammadiyah Kp. Bulak (9/11/24), ibarat kapal Nabi Nuh di akhir zaman. Dia adalah tempat yang menjamin keselamatan sesorang yang masuk ke dalammnya, dari banjir kemaksiatan akhir zaman. Tentu maksudnya adalah dengan sering masuk ke dalamnya untuk shalat berjamaah, lebih-lebih meramaikannya dengan kegiatan-kegiatan dakwah dan sosial. 

Mari Sahabat Mulia. Raih keselamatan dengan sering 'naik' dan masuk ke dalam Kapal Akhir Zaman. 

Waallahu a'lam..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun